Judul :
7 Steps to Lasting Happiness
Penulis :
Azim
Jamal
Penerjemah
: Ati Cahayani
Penerbit :
Zahira
Cetakan : Pertama, Mei 2015
Tebal :
328 Halaman
ISBN : 978-602-372-014-9
Buku
7 Steps to Lasting Happines ini merupakan sebuah buku tentang bagaimana seseorang bisa menjalani
kehidupan yang lebih besar. Seperti yang dikatakan Nido Qubein, seorang Presiden
High Point University dalam buku ini bahwa untuk menjadi orang yang benar-benar
sukses, seseorang harus menemukan keseimbangan ideal antara kebahagiaan pribadi
dan profesional (halaman 6).
Seperti judul, buku ini memuat tujuh
langkah untuk meraih kebahagiaan sejati berdasarkan hasil refleksi dan
pertanyaan selama bertahun-tahun dalam pencarian penulis untuk menemukan
kebahagiaan yang berkelanjutan. Azim Jamal menyadari bahwa kebahagiaan yang
abadi didapatkan dengan menghargai secara penuh setiap peristiwa yang terjadi,
hidup dengan integritas dan kerendahan hati, berusaha keras untuk mencapai
potensi penuh seseorang dan membuat perbedaan dalam hidup orang lain.
Adapun
langkah pertama untuk meraih kebahagiaan menurut penulis adalah menemukan diri.
Pada langkah pertama ini kita harus belajar mengenal diri, misi dan pilihan
hidup kita. Ekspresi tentang siapa diri kita, apa yang kita inginkan dalam
hidup, dan bagaimana kita ingin menjalani kehidupan kita. Hal ini bisa disebut
pernyataan misi pribadi kita. Bila kita tahu siapa diri kita dan apa misi
pribadi kita, kita memiliki peluang yang sangat bagus untuk mencapai aspirasi
kita.
Langkah
kedua adalah mempertahankan sikap positif. Kunci pada langkah kedua ini adalah
dengan mengetahui apa yang benar-benar kita inginkan dan dengan cukup percaya
terhadap kemampuan dalam diri kita untuk fokus mengejar apa yang kita inginkan.
Bila gagal untuk mencapai tujuan, itu karena kita tidak memiliki kejelasan
tentang apa yang kita inginkan atau kita meragukan kemampuan kita untuk
benar-benar mencapai hal itu.
Menciptakan visi kita, berpikir besar, dan tekun
menghadapi hambatan adalah elemen penting dari langkah kedua ini. Langkah
ketiga yang harus dilakukan adalah meningkatkan keterampilan hidup. Seperti
kutipan dari Fargrana Jamal “Keterampilan hidup adalah pahat dan martil untuk
artis kehidupan” (halaman 115). Di sini pembaca diajak untuk mengarahkan fokus
dan hasrat yang kuat untuk mencapai cita-cita dan tujuan. Kemudian menciptakan
keseimbangan dan keselarasan dalam hidup karena keseimbangan adalah kunci untuk
kebahagiaan. Yang tidak kalah penting adalah mempertahankan gaya hidup sehat
dan produktif serta bekerja dengan bangga.
Hubungan
adalah kunci untuk kebahagiaan. Maka dari itu, langkah berikutnya adalah
membangun hubungan yang sehat. Mencintai tanpa syarat, berkomunikasi dengan
menyenangkan dan efektif, menghargai keberagaman, menghargai keluarga dan
membesarkan anak merupakan elemen-elemen untuk membangun hubungan yang sehat
dan sukses.
Langkah
selanjutnya adalah menjadikan etika dan nilai sebagai pemandu kehidupan.
Sejatinya kebahagiaan terdalam datang dari menjalani kehidupan yang etis. Etika
bisa berupa cinta, rasa hormat, pemaafan diri, dan kemurahan hati. Etika juga
terkait dengan memiliki kesadaran sosial, kepekaan serta kepedulian pada
lingkungan, serta mempertahankan kesucian hidup.
Langkah
keenam, mengembangkan spiritualitas. Spiritualitas bisa berkembang melalui doa,
meditasi, niat yang murni, dan kehidupan yang etis. Doa adalah media yang kuat
untuk penyembuhan, harapan dan keyakinan. Meditasi adalah bentuk yang lebih
tinggi dari konsentrasi. Tidak sekadar melepaskan stres tetapi juga
menghubungkan kita dengan makna kehidupan yang dalam. Niat murni adalah akar
yang memunculkan ketekunan, keberhasilan, dan kebahagiaan sedangkan kehidupan
yang etis adalah cara untuk menikahkan kehidupan material dan spiritual kita.
Langkah
terakhir, menikmati perjalanan. Ketika sudah dijalani enam langkah sebelumnya
untuk mencapai kebahagiaan abadi, selanjutnya pembaca diajak untuk tidak lupa
bahwa kebahagiaan adalah sekarang, di dalam masa kini. Kemarin adalah sejarah,
esok adalah misteri, hari ini adalah berkah, itulah mengapa hal itu disebut
hadiah. Langkah terakhir ini mengajak untuk mengambil apa yang ada sekarang dan
menikmati hari ini.
Seperti
yang dikatakan Roger dan Rebecca Merill pada halaman pujian, buku ini membawa
teriakan “bisa!” yang menyegarkan dan digdaya berdasarkan pengalaman luar biasa
penulis dari kebijaksanaan Barat dan Timur yang tidak lekang oleh waktu. Buku
ini praktis tetapi tajam, suatu bacaan hebat bagi siapa pun yang ingin
menjalani hidup yang seimbang antara kontribusi dan makna hidup. Selain itu
buku ini juga banyak memberikan contoh kasusnya sehingga menjadikan
teori-teorinya memiliki bukti yang konkret.
n