Judul : Trik Juara Mengatur Waktu
Penulis :
Zivanna
Letisha
Penerbit :
Gagas Media
Cetakan : Pertama, 2016
Tebal :
212 Halaman
ISBN : 979-780-858-0
Kemampuan
mengelola waktu menjadi salah satu kunci keberhasilan dalam hidup. Jatah waktu
setiap orang di dunia ini sama, 24 jam sehari, 7 hari seminggu, 30 hari
sebulan, dan 365 hari setiap tahunnya. Dengan jumlah waktu yang sama namun bisa
menghasilkan hasil yang berbeda. Ada
pengusaha yang mampu membesarkan perusahaannya dalam 2 tahun tetapi juga ada
orang yang dalam 2 tahun tidak mengalami kemajuan apapun. Ada mahasiswa yang
mampu menyelesaikan pendidikan sarjanannya dalam 4 tahun namun ada juga yang
butuh 6 tahun untuk menjadi sarjana. Dalam kondisi seperti inilah kreativitas
dan keterampilan dalam mengelola waktu menjadi kuncinya. Manajemen waktu
merupakan langkah utama untuk memulai mengidentifikasi bagaimana seseorang
menghabiskan waktunya.
Terkadang
kita merasa seperti tidak punya cukup waktu untuk menyelesaikan suatu pekerjaan
atau tugas sehingga hal ini menimbulkan rasa kewalahan. Untuk itu buku karya
Zivanna Letisha, mantan Putri Indonesia tahun 2008 ini akan membahas secara
komprehensif tentang bagaimana mengatur waktu agar lebih efektif. Orang-orang
yang sukses baik dalam karir maupun kehidupan rumah tangganya tentu mereka mampu
mengelola waktunya dengan baik.
Menurut
data dari Global Web Index, masyarakat dunia yang paling banyak menghabiskan
waktu di dunia maya adalah negara-negara Asia Tenggara yaitu lebih dari 5 jam
dalam sehari. Masyarakat Indonesia sendiri menghabiskan 2 sampai 3 jam di
sosial media seperti Facebook dan Twitter. Dagfinn
Aas, seorang peneliti tentang penggunaan waktu membagi waktu dalam 4 kategori
dalam sehari. Pertama adalah contracted time,
yaitu waktu yang sudah ditentukan dan berkaitan langsung dengan performa
pekerjaan. Misalnya kita les selama 2 jam tiap 2 kali seminggu. Kedua commited time, yaitu waktu yang
berhubungan dengan kewajiban seseorang pada keluarga dan kepentingan rumah
tangga. Contohnya mengantar ibu ke pasar.
Berikutnya
adalah necessary time, waktu yang
digunakan untuk kepentingan diri sendiri seperti makan, tidur, mandi, dan
berolahraga. Necessary time ini
biasanya memiliki porsi lebih banyak karena tidur ada di dalamnya. Terakhir adalah
free time, waktu ini bukan berarti
untuk digunakan bermalas-malasan. Waktu ini bisa dimanfaatkan untuk melakukan
rencana yang sudah dibuat jauh-jauh hari.
Adapun
masalah yang sering dialami dalam mengatur waktu adalah lazy panda alias malas. Malas merupakan penyakit akut yang dialami
oleh semua orang. Orang merasa malas karena dalam hidupnya ia belum menemukan
apa yang benar-benar mereka ingin lakukan. Busy
bee atau sibuk juga menjadi problem dalam mengelola waktu. Selain itu juga
kebiasaan suka menunda-nunda pekerjaan sehingga pekerjaan menjadi keteteran.
Penulis
memberikan 3 cara mudah memulai untuk produktif. Pertama mengenal diri sendiri.
Dengan mengenal diri sendiri maka akan tahu tujuan yang ingin diraih dan tahu
apa yang harus dilakukan. Kedua, berani mengatakan “tidak” pada suatu hal yang
bukan menjadi tujuan dan prioritasnya. Terakhir, bisa menentukan prioritas.
Caranya dengan membiasakan membuat jadwal harian sehingga tahu apa yang akan
dilakukan dalam satu hari itu. Dengan cara seperti ini maka mana yang menjadi
prioritas dapat ditentukan.
Dalam
buku ini penulis juga memberikan “formula-formula rahasia” agar bisa produktif
dalam waktu yang seminimal mungkin. Salah satunya adalah the champion hour. Berdasarkan penelitian dari Universitas Toronto,
sebuah pekerjaan akan efektif bila dikerjakan selama 52 menit dan beristirahat
selama 17 menit. Pada penelitian
tersebut disebutkan bahwa 10% dari karyawan yang performa kerjanya paling baik
di perusahaan ternyata yang tidak bekerja lembur. Mereka justru yang bekerja
kurang dari waktu yang seharusnya, yaitu 8 jam dari jam 9 pagi sampai 5 sore
(hal 181).
Seperti
quote dari Michael Altshuler yang merupakan seorang psikolog dunia pada halaman
60 buku ini “The bad news is time files.
The good news is your’re the pilot”. Kita tidak hidup dalam jam dinding
yang berpatokan pada angka. Real time yang akan berbicara lebih banyak,
kesuksesan seseorang diukur dari seberapa besar efek yang diberikan atas
tiap-tiap kegiatan yang dilakukan.
Buku
ini bisa dijadikan panduan pembaca dalam mengelola waktu sehingga setiap
menitnya menjadi lebih bermakna. Banyaknya data pendukung seperti dari berbagai
hasil penelitian para ahli maupun survey yang penulis lakukan akan menjadi
nilai tambah buku ini.
n