Judul :
Jalan-Jalan ke Korea dengan Gratis
Penulis : Mutiara Hikma Mahendradatta & Intan Carizdone
Penerbit : Laskar Aksara
Cetakan : Februari, 2015
Tebal : 124 Halaman Penerbit : Laskar Aksara
Cetakan : Februari, 2015
ISBN : 978-602-1137-33-8
Pesona Negeri K-Pop memang tiada habis-habisnya menghipnotis masyarakat Indonesia maupun dunia. Baik dari segi budaya, bahasa, drama, musik, teknologi hingga pariwisata mampu membuat para traveller dari negara lain terpesona dan bermimpi suatu hari bisa jalan-jalan ke sana untuk berwisata. Namun bagi masyarakat Indonesia yang tidak mempunyai banyak dana tentu tidak mudah untuk mewujudkan mimpi jalan-jalan ke Korea. Banyak yang berpikir bahwa jalan-jalan ke Korea pasti membutuhkan biaya yang tidak sedikit.
Buku Jalan-Jalan ke Korea dengan
Gratis ini akan memandu para traveller
yang bermimpi untuk jalan-jalan ke Korea
dengan biaya murah bahkan sampai gratis. Buku ini berisikan tentang cara-cara
yang dapat dilakukan untuk mewujudkan mimpi jalan-jalan ke Korea tanpa biaya.
Berbagai tempat wisata di Korea yang bisa dipilih oleh para treveller disuguhkan dalam buku ini
dilengkapi dengan gambar dan foto-foto yang mampu membuat pembaca membayangkan
keindahannya.
Keindahan alam di Korea yang
sangat tersohor dan mempesona membuat siapa saja yang mempunyai jiwa traveller ingin berkunjung ke Korea. Melalui
buku ini penulis mencoba membagikan cara-cara untuk bisa berwisata gratis ke
Korea, mulai dari cara mendapatkan tiket gratis, memilih penginapan murah
dengan berbagai fasilitas tambahan gratis sampai hunting tiket gratis untuk masuk destinasi wisata di Korea Selatan.
Salah satu cara untuk jalan-jalan
ke Korea dengan gratis adalah dengan mengikuti kuis, biasanya kuis gratis ke
Korea ini dari organisasi KTO (Korean Organization Tour) yang menawarkan wisata gratis ke Korea
dengan meng-cover biaya akomodasi dan
biaya hidup selama di Korea. Bagi yang menyandang status mahasiswa, ada cara
lain yang bisa ditempuh bila ingin ke Korea dengan gratis. Salah satunya adalah
mendaftar program pertukaran pelajar ke kampus-kampus yang menawarkan beasiswa pertukaran
pelajar. Pemerintah Korea sedang gencar-gencarnya menjaring mahasiswa exchange dengan beasiswanya yang lumayan
besar, sebesar 8-10 juta rupiah per bulan (halaman 13-14).
Mencari tempat wisata di Korea
juga harus disesuaikan dengan musim karena negeri ginseng ini menawarkan
festival yang berbeda tiap musimnya. Korea Selatan mempunyai 4 musim yang
terdiri dari musim semi, panas, gugur, dan dingin. Di musim semi beberapa
tempat wisata yang bisa dipilih adalah Stasiun Gyenghwa yang selalu ramai dikunjungi
wisatawan, Seopjikoji di Pulau Jeju dengan pemandangannya yang sangat indah,
Boseong yang merupakan daerah penghasil green
tea, dan The Garden of Morning Calm.
Di musim panas bisa melihat
matahari terbit di Seongsan dan menikmati Pantai Hyeopjae yang terletak di
Pulau Jeju atau Cheongdo Bull Fighting
Festival yang mirip dengan adu ayam atau adu sapi di Indonesia. Pulau Nami
yang menjadi lokasi shooting drama “Winter Sonata” menjadi destinasi wisata
yang dapat dipilih ketika memilih berlibur ke Korea pada musim gugur. Pada
musim dingin destinasi wisata yang tidak boleh terlewatkan adalah Gunung
Seorak, Bangwhasuryujeong di Suwon Hwa Seong,
dan salju di Gunung Taebaek yang menjadi lokasi ski terbaik di Korea
Selatan.
Sebelum mengatakan I’m
ready to go ada beberapa hal yang harus dipersiapkan mulai dari
persiapan dokumen seperti paspor, visa, tiket pesawat dan rencana perjalanan.
Selain itu perlu tahu tips dan trik penting yang bisa digunakan ketika tinggal
di Korea seperti cara naik transportasi umum baik subway maupun bus yang menggunaka T-Money untuk pembayarannya.
Untuk yang beragama Islam tak
perlu khawatir untuk mencari makanan halal di Korea. Di Korea sudah banyak
restoran yang menjual makanan halal untuk wisatawan muslim. Itaewon yang
merupakan daerah di wilayah Seoul adalah salah satu tempat yang paling tepat
untuk mencari makanan halal dengan mudah (halaman 62). Tak hanya makanan halal
saja yang mudah ditemukan di sana, masjid pun bisa dengan mudah dijumpai di
Korea. Sebab di Korea juga ada beberapa masjid besar dan mushola Indonesia.
Beberapa diantaranya adalah Masjid Al-Mujahidin di Incheon, Masjid Al-Fatah
Dusil di Busan, dan Mushola Al-Falah Guro di Seoul.
Gaya bahasa penulis yang cukup
santai membuat buku ini mudah dipahami. Buku ini dapat dibaca oleh siapa saja
yang ingin jalan-jalan ke Korea dengan biaya murah bahkan sampai gratis. Buku
ini juga disertai kata-kata bahasa Korea yang sering digunakan oleh turis
sehingga dapat digunakan sebagai panduan para traveller yang tidak fasih berbahasa Korea.
Peresensi: Tanti Endarwati, Pecinta
baca buku yang tinggal di Yogyakarta
No comments:
Post a Comment
Tata Tertib Berkomentar di Blog Ini:
-Dilarang promosi iklan
-Dilarang menyisipkan link aktif pada komentar
-Dilarang komentar yang berbau pornografi, unsur sara, dan perjudian