Part 1
Episode kali ini dimulai dengan Viplav
yang datang ke Ashrama untuk meminta maaf pada Dhani. Dhani berpikir “Dia
lagi?” Dhani bertanya “Apakah kau datang untuk mengambil jam tanganmu?”
Orang-orang yang berdiri di sana melihat Dhani. Dhani bilang pada Viplav “Kau
sebaiknya pergi dari sini.” Dhani masuk ke dalam Ashrama dan memberi tahu bibinya
“Bibi, monster itu datang lagi untuk mengambil arlojinya.” Dhani mencari
arlojinya dan berpikir “Dimana jam tangan itu?” Dhani bertanya pada ibunya dan
yang lainnya, kemudian dia beralih ke Raj Lakshmi dan Rachna.
Dhani bertanya pada
Raj Lakshmi dan Rachna “Apakah kaliam melihat arloji?” Bibi Dhani bilang pada
Raj Laksmi dan Rchna “Katakan sesuatu!” Rachna bilang “Kami telah menjual
arlojinya.” Bibi Dhani bertanya “Dimana?” Raj Lakshmi bilang “Di toko perbaikan
jam tangan.” Bibi Dhani pergi ke Viplav dan bilang “Kami akan mengembalikan
arlojimu nanti.” Dulaari bilang pada Viplav “Aku mohon kau jangan memanggil
Polisi!” Raj Laksmi bilang “Aku mohon kau jangan memberitahukan ini pada siapa
pun juga!” Bibi Dhani bilang “Aku mohon kau jangan memanggil orang-orang ke
sini!” Viplav mencoba menjelaskan bahwa dia datang bukan untuk mengambil jam
tangannya tapi dia tidak mendapat kesempatan untuk bicara. Viplav bilang
“Kalian berpikiran salah tentangku.” Bibi Dhani pergi dengan membawa Raj
Lakshmi untuk mendapatkan kembali arloji Viplav. Dhani menutup pintu Ashrama
dan masuk ke dalam. Lagu Ishq Ka Rang diputar.
Tripurari melihat semua itu. Tripurari
berpikir “Aku akan menambah bumbu cerita dan memberitahukannya pada Dashrath.” Lakshmi
dan Bibi Dhani pergi ke toko reparasi jam. Penjaga toko bilang “Aku telah
menjual jam itu.” Viplav duduk di luar Ashrama dan menunggu.
Bibi Dhani dan Raj Laksmi kembali ke Ashrama.
Dia melihat Viplav dan bilang “Tunggulah dulu!” Bibi masuk ke dalaa Ashrama dan
bilang pada Dhani “Kami tidak berhasil mendapatkan kembali jam itu.” Dhani
akhirnya keluar dari Ashrama dan bilang pada Viplav “Kami minta maaf karena
tidak berhasil mendapatkan arlojimu kembali, kami akan membayar uang untuk
mengganti arlojimu sedikit demi sedikit.” Bibi Dhani bilang “Aku hanya punya 1000
rupee, kau ambillah dulu ini, sisanya akan kami cicil! Aku tidak bisa memaafkan
diriku sendiri karena ini.” Viplav bilang “Aku datang ke sini bukan untuk
mengambil uang dari kalian.”
Tripurari menelpon Dashrath dan bilang
“Cucu dari Brahmin nomor satu berdiri di luar Ashrama para wanita yang ditinggal
suaminya. Aku ingin mengajarkan pelajaran pada para wanita yang ditinggal
suaminya itu tapi aku menunggu perintah darimu.” Dashrath bilang “Cepat kau
bawa Viplav pulang!” Tripurari berpikir “Aku akan melakukan sesuatu sebelum
Viplav bermain dengan gengsinya.”
Lakshmi bertengkar dengan Rachna
tentang masalah menjual jam tangan itu. Bibi Dhani datang ke sana dan memarahi
mereka karena mereka telah berani menjual arloji Viplav. Bibi Dhani bilang
“Kalian berdua harus bekerja dan membeli jam tangan seharga 5000 rupee. Dhani
bilang “Kita harus membantu mereka.” Bibinya bilang “Mereka harus bekerja
sendiri.” Raj Lakshmi bilang “Aku mohon maafkan aku!” Rachna bilang “Aku juga
minta maaf.” Bibi Dhani bilang “Aku seperti ibu kalian, aku berhak menghukum
kalian juga agar kalian tidak melakukan kesalahan seperti ini lagi di masa
depan.”
Viplav pulang ke rumah. Dashrath
bertanya “Kemana kau pergi?” Viplav bilang “Kakek akan marah mendengar
jawabanku tetapi aku tidak akan berbohong pada kakek.” Viplav bilang “Aku pergi
ke Ashrama untuk meminta maaf pada para wanita yang ditinggal suaminya itu. Aku
tidak tahu bahwa satu kesalahanku telah membuat hidup mereka begitu sulit.”
Dashrath bilang “Aku tidak tahu bahwa kau telah dewasa, apapun yang kau lakukan
adalah benar.” Viplav merasa senang mendengar kakeknya mengatakan itu. Dashrath
bilang “Kau berkonsentrasilah pada studimu! Aku yang akan pergi ke Ashrama dan
meminta maaf pada para wanita yang ditinggal suaminya itu.” Viplav bilang “Aku
tidak akan merusak kepercayaan kakek lagi.”
Raj Lakshmi dan Rachna sedang bekerja.
Dhani datang untuk membantu mereka tapi bibinya datang dan bilang “Kau jangan
membantu mereka!” Suvarna memberitahu Raj Lakshmi “Aku memiliki ide untuk
mendapatkan kembali arloji itu.” Suvarna membisikkan sesuatu ke telinga Raj
Lakshmi.
Viplav memikirkan tentang Dhani
sementara Dhani mengingat Viplav dan matanya mulai berkaca-kaca mengingat
leluconnya yang kelewatan itu.
Keesokan paginya. Viplav melihat
neneknya yang sedang melakukan puja tulsi dan mengingat Dhani saat melakukan
puja di dekat sungai Gangga. Pada saat yang sama Dhani juga sedang melakukan
puja tulsi di Ashrama. Viplav mengingat saat dia mengganti isi pot Dhani dengan
alcohol. Sementara Dhani mengingat saat pendeta menuduhnya sengaja ingin menuangkan
alcohol ke sivling dan mengingat perkataan Viplav di penjara. Dulaari memanggil
Dhani.
Nenek melihat Viplav yang gelisah.
Nenek membuat Viplav duduk. Nenek bertanya pada Viplav, “Apakah semuanya
baik-baik saja?” Viplav bilang “Ya.” Viplav menaruh kepalanya dipangkuan
neneknya itu. Nenek bertanya “Apa yang terjadi? Apakah kau sudah berbicara
dengannya?” Viplav bilang pada nenek “Kakek mengatakan kepadaku bahwa dia akan
pergi secara pribadi dan meminta maaf pada para janda atas namaku.” Hal ini membuat
nenek jadi ragu. Dhani bertanya pada Nenek Sita (wanita paling tua di Ashrama),
“Apakah nenek melihat Raj Lakshmi dan Rachna?” Nenek bilang “Tidak.”
Dhani bertanya hal yang sama pada
bibinya. Bibinya bilang “Aku juga tidak melihat mereka.” Dhani membuka pintu
dan melihat Rachna, Raj Lakshmi dan Suvarna pulang. Dhani bertanya “Kemana
kalian pergi?” Raj Lakshmi menunjukkan arloji. Bibi bertanya “Darimana kalian
mendapatkannya?” Raj Lakshmi bilang “Kami mendapatkannya dari toko yang sama.”
Rachna bilang “Kami membeli jam itu.” Dia kemudian meminta maaf pada bibi.
Dhani bilang “Kita akan mengembalikan arlojinya.” Dashrath datang ke Ashrama
bersama dengan Tripurari. Dashrath turun dari mobilnya. Bibi Dhani dan semua orang
terkejut melihat pendeta besar datang ke Ashrama mereka. Bibi Dhani melipat
tangannya di depan Dashrath dan memberi salam padanya.
Part 2
Episode kali ini dimulai
dengan Dashrath yang datang ke Ashrama Dhani dan bilang “Aku datang ke sini untuk bersimpati pada kalian atas yang terjadi kemarin. Aku mendukung
kalian dan aku berjanji bahwa kejadian
seperti ini tidak akan
terulang di masa depan.” Bibi Dhani memujinya dan meminta berkahnya. Dashrath bilang “Berkahku
bersamamu.” Dashrath bilang “Aku membawa buah-buahan untuk
kalian semua, terimalah!”
Dashrath mengambil buah jeruk berwarna kuning dan bilang “Aku ingin memberikan buah ini pada seorang wanita yang
ditinggal suaminya yang telah mendapatkan penghinaan. Siapa wanita itu?” Bibi Dhani kemudian meminta Dhani untuk melangkah maju. Dhani melangkah maju
dan menyentuh kaki Dashrath untuk meminta berkahnya. Dashrath memberkatinya dan
memberikan buah jeruk
itu padanya. Dhani menerima buah jeruk itu dengan sari putihnya. Dashrath
bilang “Ini untuk harga dirimu.
Aku berjanji bahwa aku akan membantumu kapanpun kau membutuhkanku. Aku sangat terkesan dengan kejujuranmu.
Aku mendapatkan pelajaran yang
berharga
darimu.” Tripurari melihat Suvarna. Dulaari melipat tangannya dan
bilang “Putriku tidak melakukan apa-apa, tetapi pria itulah yang
bertanggung jawab atas semua yang terjadi pada putriku, dia yang menaruh alkohol di pot putriku.” Dashrath
terbatuk mendengar itu. Bibi
Dhani/Indrani bilang “Seseorang tolong ambilkan air!” Nenek Chaya Kaki
membawakan minum untuk Dashrath tapi Dashrath bilang “Tidak perlu.” Raachna maju dan mengambil berkah Dasharath
dan bilang “Kami mendapatkan lumpur dan kakimu memberikan berkah.”
Dhani bilang “Kau adalah Dewa dalam wujud manusia.”
Di rumah Viplav, Viplav sedang memasak. Dia membuat pan (nama makanan) bersama dengan neneknya. Ayahnya datang. Ibunya berteriak dan memarahinya. Ibunya bilang “Aku meminta kau jangan memasak lagi!” Viplav bilang “Ibu bicara seolah-olah aku telah menjadi pembuat pan.” Ibunya bilang “Kau pergilah dan lihat pakaian jas yang ada di kamarmu!” Viplav pergi ke kamarnya. Nenek bertanya pada menantunya itu “Mengapa kau marah padanya?” Ibu Viplav bilang “Ibu akan membuatnya menyapu rumah begitu ada kesempatan, ibu jangan mengisi telinganya dengan kotoran. Putraku adalah emas dan ibu ingin membuatnya menjadi pasir?” Shambu/ayah Viplav datang tertawa. Secara tidak langsung hal itu mengejek istrinya. Istrinya bilang “Tidak diperbolehkan tertawa di rumah ini.” Istrinya mengejeknya dan pergi.
Di rumah Viplav, Viplav sedang memasak. Dia membuat pan (nama makanan) bersama dengan neneknya. Ayahnya datang. Ibunya berteriak dan memarahinya. Ibunya bilang “Aku meminta kau jangan memasak lagi!” Viplav bilang “Ibu bicara seolah-olah aku telah menjadi pembuat pan.” Ibunya bilang “Kau pergilah dan lihat pakaian jas yang ada di kamarmu!” Viplav pergi ke kamarnya. Nenek bertanya pada menantunya itu “Mengapa kau marah padanya?” Ibu Viplav bilang “Ibu akan membuatnya menyapu rumah begitu ada kesempatan, ibu jangan mengisi telinganya dengan kotoran. Putraku adalah emas dan ibu ingin membuatnya menjadi pasir?” Shambu/ayah Viplav datang tertawa. Secara tidak langsung hal itu mengejek istrinya. Istrinya bilang “Tidak diperbolehkan tertawa di rumah ini.” Istrinya mengejeknya dan pergi.
Dhani bilang pada ibunya, “Aku sedang memikirkan guru besar itu ibu.” Dhani memujinya. Dashrath dan Viplav sedang bernyanyi bersama. Dashrath memberinya tiket dan bilang “Cucuku, kau harus pergi ke Delhi.” Viplav terkejut dan bilang “Delhi? Mengapa begitu tiba-tiba sekali?” Dashrath bilang “Ada kekhawatiran di balik keputusanku yang aku ambil ini, Banaras bukanlah tempat yang tepat untukmu karena orang-orang di sini berpikiran sangat sempit. Kau pergilah ke Delhi dan jadilah pria yang hebat!” Viplav bertanya “Bagaimana dengan kunjungan kakek ke Ashrama para wanita yang ditinggal suaminya itu?” Dashrath merasa tegang mendengar pertanyaan Viplav itu dan bilang “Kau percaya saja padaku!”
Para wanita Ashrama
sedang bersiap untuk makan apel dan jeruk yang dibawakan Dashrath. Dhani
memberikan buahnya pada Raj Laksmi dan Rachna. Bibi Dhani bilang “Guru besar adalah Dewa bagi kita.” Raj Lakshmi dan Rachna bilang pada Bibi Dhani/Indrani “Maafkan
kami!” Dhani bilang “Bibi maafkankanlah mereka!”
Tripurari dan Dashrath sedang berada di dalam mobil. Dashrath bilang pada Tripurari “Aku tidak bisa memercayaimu sampai kau menyelesaikan pekerjaan yang aku berikan padamu.” Tripurari bilang “Pak, beritahukan padaku apa rencanamu sekarang! Aku berjanji bahwa aku tidak akan merusak kepercayaanmu lagi.” Dashrath bilang “Rencanaku ini rahasia, tidak ada yang boleh mengetahuinya.” Dhani bilang “Semuanya akan baik-baik saja.” Dhani bilang “Aku harus berterima kasih pada guru besar, aku akan memberikan sesuatu padanya sebagai hadiah.”
Dashrath datang ke kuil dan bertemu seorang pria bernama Lala. Dashrath bilang pada Lala “Aku ingin melakukan Raj Yoga/meditasi tetapi Ashrama para wanita yang ditinggal suaminya itu adalah penghalang bagiku untuk mencapai Raj Yoga.” Lala bilang “Itu tidak akan terjadi guru.”
Tripurari dan Dashrath sedang berada di dalam mobil. Dashrath bilang pada Tripurari “Aku tidak bisa memercayaimu sampai kau menyelesaikan pekerjaan yang aku berikan padamu.” Tripurari bilang “Pak, beritahukan padaku apa rencanamu sekarang! Aku berjanji bahwa aku tidak akan merusak kepercayaanmu lagi.” Dashrath bilang “Rencanaku ini rahasia, tidak ada yang boleh mengetahuinya.” Dhani bilang “Semuanya akan baik-baik saja.” Dhani bilang “Aku harus berterima kasih pada guru besar, aku akan memberikan sesuatu padanya sebagai hadiah.”
Dashrath datang ke kuil dan bertemu seorang pria bernama Lala. Dashrath bilang pada Lala “Aku ingin melakukan Raj Yoga/meditasi tetapi Ashrama para wanita yang ditinggal suaminya itu adalah penghalang bagiku untuk mencapai Raj Yoga.” Lala bilang “Itu tidak akan terjadi guru.”
Sementara di Ashrama, Dhani berpikir “Aku akan membuat manisan sebagai hadiah untuk guru.” Dashrath bilang pada Lala “Sebaiknya kau jual Ashrama pada seseorang yang bisa merawat para wanita
yang ditinggal suaminya itu dengan baik.” Lala bilang “Siapa yang bersedia untuk membeli Ashrama ini?” Dashrath
bilang “Aku
bersedia untuk membeli Ashrama
itu dengan harga dua kali lipat tapi
kau jangan
memberikan hal ini pada siapa pun.”
Dhani bilang “Aku akan memberikan syal saja ke guru besar.” Dhani meminta Bibi Indrani untuk membawa benang emas. Tripurari memahami rencana Dashrath dan bilang “Ini
akan berhasil pak.”
Kanak/ibu Viplav tengah memarahi seorang pelayan pria. Pelayan bilang padanya “Aku sudah mendapat ijin untuk cuti selama 15 hari.” Kanak bertanya “Siapa yang memberimu ijin?”
Nenek datang dan bilang “Menantu, aku yang memberinya ijin untuk libur.” Kanak memarahi dan mengejek mertuannya
itu. Viplav datang dan menyolek
neneknya dari belakang dan bilang pada neneknya “Hai princess!” Neneknya
tersenyum. Viplav menyuruh neneknya itu duduk dan bilang pada mereka “Aku akan pergi ke Delhi.”
Malam harinya, Viplav sedang bersama kedua temannya. Temannya
bilang “Boss minumlah ini (alkohol)!” Viplav
menolaknya. Viplav bilang “Pankaj bawakan aku minuman ringan saja!” Viplav bilang “Aku tidak membutuhkan apapun.” Viplav meminum minumannya dan tiba-tiba dia
meludahkannya dan melemparkan gelasnya dengan marah. Viplav bilang pada temannya “Kau menambahkan alkohol ke dalam minumanku?” Temannya Raj bertanya “Hei boss, mengapa kau marah hanya karena kami memaksamu
untuk minum alkohol? Kau adalah cucu Dashrath Tripathi dan aturan tidak berlaku untukmu.” Viplav berdebat dengan
temannya itu. Viplav marah dan memperingatkan Raj. Raj bertanya “Apakah kau akan memukulku, apa kau akan
memukul temanmu ini atau kau akan menambahkan alkohol ke dalam potku? Kau hanya anak manja
dari keluarga kaya. Kau berani menunjukkan sikapmu pada temanmu sendiri?” Viplav bilang “Hentikan semua ini!”
Teman Viplav yang lain berusaha melerai mereka berdua.
Bersambung......
m
No comments:
Post a Comment
Tata Tertib Berkomentar di Blog Ini:
-Dilarang promosi iklan
-Dilarang menyisipkan link aktif pada komentar
-Dilarang komentar yang berbau pornografi, unsur sara, dan perjudian