Kim Jieon, salah satu
mahasiswi Korea Selatan jurusan Bahasa Indonesia dari Busan University of
Foreign Studies saat ini sedang sibuk dengan kegiatannya untuk mengisi
liburan semester dengan belajar bahasa Indonesia di LPK Hangeul Yogyakarta.
Mahasiswi yang September nanti akan memasuki semester 6 ini sedang
mengambil kursus Bahasa Indonesia selama 3 bulan terhitung mulai tanggal 13
April 2015 lalu, setelah sebelumnya pernah mengambil kursus Bahasa Indonesia di
tempat yang sama selama 3 bulan pada Juli-September
2014.
Jurusan Bahasa Indonesia
memang banyak diminati oleh mahasiswa di negeri K-Pop ini. Beberapa universitas
di Korea Selatan yang membuka jurusan bahasa Indonesia adalah Busan
University of Foreign Studies dan Hankuk University of Foreign Studies.
Banyak calon mahasiswa Korea Selatan yang tertarik memilih jurusan ini karena
banyaknya pengusaha Korea Selatan yang membuka pabrik-pabriknya di Indonesia,
sehingga mereka berpikir bahwa dengan mengambil jurusan ini ada peluang besar
untuk bisa bekerja di perusahaan Korea Selatan yang ada di Indonesia.
Banyak mahasiswa Korea Selatan seperti Jieon yang tertarik mengambil kursus bahasa Indonesia di Indonesia ketika libur semester guna meningkatkan kemampuan berbahasa Indonesia mereka langsung dengan native speakers. Setiap hari selama 2 jam Jieon belajar Bahasa Indonesia di LPK Hangeul Yogyakarta dengan didampingi guru Indonesia. Salah satu guru yang mengajar Jieon adalah Febriana Wijayanti Listyarini S.Pd, seorang mahasiswi pascasarjana dari Universitas Negeri Yogyakarta Jurusan Bahasa Indonesia. Kegiatan Jieon belajar bahasa Indonesia biasanya dimulai pada pukul 10.00-12.00 WIB dari hari Senin-Jumat.
Banyak mahasiswa Korea Selatan seperti Jieon yang tertarik mengambil kursus bahasa Indonesia di Indonesia ketika libur semester guna meningkatkan kemampuan berbahasa Indonesia mereka langsung dengan native speakers. Setiap hari selama 2 jam Jieon belajar Bahasa Indonesia di LPK Hangeul Yogyakarta dengan didampingi guru Indonesia. Salah satu guru yang mengajar Jieon adalah Febriana Wijayanti Listyarini S.Pd, seorang mahasiswi pascasarjana dari Universitas Negeri Yogyakarta Jurusan Bahasa Indonesia. Kegiatan Jieon belajar bahasa Indonesia biasanya dimulai pada pukul 10.00-12.00 WIB dari hari Senin-Jumat.
Belajar bahasa Indonesia tentu
bukan hal yang mudah bagi mahasiswi Korea Selatan seperti Jieon, terutama
dikarenakan pola kalimat Bahasa Indonesia sangat berbeda dengan pola kalimat
dalam Bahasa Korea. Pola kalimat dalam Bahasa Indonesia adalah SPOK sedangkan
pola kalimat dalam Bahasa Korea adalah KSOP, sehingga
hal ini membuat mereka sering terbalik ketika membuat kalimat dalam
bahasa Indonesia.
Contohnya ketika mereka ingin mengatakan ”Orang Indonesia makan nasi setiap hari,” namun justru mengatakan ”Setiap hari orang Indonesia nasi makan.” Kesulitan lain tampak ketika mereka mengucapkan huruf “L”, contohnya kata “melukis” yang keluar justru bunyi “merukis,” sehingga untuk mengatasinya mereka mengucapkan kata itu berkali-kali sampai benar. Orang Korea Selatan memang kesulitan dalam mengucapkan beberapa huruf dalam bahasa Indonesia seperti pengucapan huruf b, p, r dan huruf v.
Sebagai orang Indonesia kita patut bangga karena Bahasa Indonesia begitu diminati oleh mahasiswa di Negeri asal Super Junior ini disaat masyarakat Indonesia sendiri justru sedang demam K-Pop. Banyaknya mahasiswa Korea Selatan yang tertarik belajar bahasa Indonesia perlu disambut dengan sikap positif karena hal ini memungkinan meningkatnya hubungan bilateral kedua negara di masa depan.
Catatan: Tulisan di atas adalah tulisan asli yang saya kirimkan dan belum mengalami pengeditan oleh Redaksi Citizen Journalism Tribun Jogja, sedangkan tulisan saya ketika dimuat di Citizen Journalism Tribun Jogja edisi Senin 6 Juli 2015 pada halaman 15 dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
Contohnya ketika mereka ingin mengatakan ”Orang Indonesia makan nasi setiap hari,” namun justru mengatakan ”Setiap hari orang Indonesia nasi makan.” Kesulitan lain tampak ketika mereka mengucapkan huruf “L”, contohnya kata “melukis” yang keluar justru bunyi “merukis,” sehingga untuk mengatasinya mereka mengucapkan kata itu berkali-kali sampai benar. Orang Korea Selatan memang kesulitan dalam mengucapkan beberapa huruf dalam bahasa Indonesia seperti pengucapan huruf b, p, r dan huruf v.
Sebagai orang Indonesia kita patut bangga karena Bahasa Indonesia begitu diminati oleh mahasiswa di Negeri asal Super Junior ini disaat masyarakat Indonesia sendiri justru sedang demam K-Pop. Banyaknya mahasiswa Korea Selatan yang tertarik belajar bahasa Indonesia perlu disambut dengan sikap positif karena hal ini memungkinan meningkatnya hubungan bilateral kedua negara di masa depan.
Catatan: Tulisan di atas adalah tulisan asli yang saya kirimkan dan belum mengalami pengeditan oleh Redaksi Citizen Journalism Tribun Jogja, sedangkan tulisan saya ketika dimuat di Citizen Journalism Tribun Jogja edisi Senin 6 Juli 2015 pada halaman 15 dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
Beberapa tulisan saya yang
lain yang juga dimuat akan saya
tulis di postingan saya selajutnya. Mohon ditunggu ya......^^
No comments:
Post a Comment
Tata Tertib Berkomentar di Blog Ini:
-Dilarang promosi iklan
-Dilarang menyisipkan link aktif pada komentar
-Dilarang komentar yang berbau pornografi, unsur sara, dan perjudian