Belajar sepanjang hayat adalah ungkapan
yang sering kita dengar atau kita baca. Ungkapan ini bermakna bahwa belajar
tidak mengenal usia karena dalam kehidupan sehari-hari seseorang tidak lepas
dari belajar seperti belajar bersabar, belajar menghargai, dan belajar semua
hal. Namun bila belajar berkonotasi “sekolah” maka hal ini bisa dilihat dari
tingkat pendidikan seseorang.
Sayangnya tidak semua orang punya
kesempatan untuk belajar di sekolah karena berbagai alasan. Salah satunya
karena tidak ada biaya. Hal inilah yang dialami Sukiran warga Dusun Magirejo RT
02 RW 02, Ngalang, Gedangsari, Gunung Kidul 40 tahun silam sehingga hanya bisa
tamat SD saja. Namun keinginan dan semangatnya untuk melanjutkan sekolah terus
ada. Hal ini dibuktikannya dengan mengikuti program kejar paket B yang setara
dengan SMP.
Sukiran tahun ini sudah memasuki usia 52
tahun. Meskipun demikian ia tetap semangat mengikuti Ujian Nasional Paket B
yang diadakan tanggal 9-11 Mei 2016 di SD Negeri Buyutan, Gedangsari, Gunung
Kidul. Hari Senin adalah jadwal ujian Bahasa Indonesia dan PKn. Hari Selasa adalah
jadwal ujian Matematika dan IPS sedangkan Rabu jadwal ujian untuk mata
pelajaran Bahasa Inggris dan IPA.
Mengikuti program kejar Paket B adalah
keinginannya sendiri karena didorong keinginan untuk menambah ilmu.
Keinginannya ini bisa diwujudkan setelah berhasil mengantarkan anak pertama dan
keduanya meraih pendidikan tinggi.
Anak pertamanya bernama Wati Endang
Jumarni sekarang sedang menempuh pendidikan S2 Jurusan Pendidikan Agama Islam di
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta dan anak keduanya yang
bernama Fitri Astuti sedang menempuh pendidikan S1 Jurusan Manajemen di STIM
YKPN sementara anak terakhirnya yang bernama M. Ilham Fahrudin masih duduk di bangku SD.
Selama ini Sukiran belajar
di PKBM (Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat) di Gunung Kidul dan masuk kelompok
dewasa dengan dibimbing oleh beberapa guru. Kegiatan belajar tidak penuh, hanya
3 kali dalam seminggu.
Setelah selesai
mengikuti ujian Paket B kini ia berharap agar dirinya dan teman-temannya lulus
ujian Paket B dan bisa melanjutkan ke program kejar Paket C yang setara SMA. Bagi
Sukiran pendidikan adalah hal yang sangat penting dan usia bukanlah alasan
untuk berhenti meraih pendidikan. Untuk itulah ia berusaha menyekolahkan
anak-anaknya hingga bangku kuliah. Ia yakin bahwa dengan pendidikan yang tinggi
akan mampu memberikan manfaat bagi diri sendiri, keluarga dan orang lain di
sekelilingnya.
Citizen Journalism Tribun Jogja Edisi 17 Mei 2016
,
,
No comments:
Post a Comment
Tata Tertib Berkomentar di Blog Ini:
-Dilarang promosi iklan
-Dilarang menyisipkan link aktif pada komentar
-Dilarang komentar yang berbau pornografi, unsur sara, dan perjudian