Judul :
Jiwa Bahagia
Penulis :
Sigit Risat
Penerbit :
Transmedia
Cetakan : 2016
Tebal :
xii + 188 Halaman
ISBN : 978-602-1036-23-5
Kebahagiaan
adalah yang paling dicari oleh manusia. Semua yang manusia inginkan pasti
berujung pada keinginan untuk bahagia. Kebahagiaan itu bisa dimiliki oleh siapa
pun. Tidak memandang apa pun agama yang dianutnya, profesi, jenis kelamin,
latar belakang pendidikannya atau seberapa banyak jumlah hartanya. Bahagia bisa
menjadi milik siapa pun sesuai dengan kondisi jiwanya masing-masing.
Menjaga agar
selalu berpikir positif dalam segala situasi dapat mendatangkan jiwa bahagia. Apa
yang dibayangkan di alam pikiran seseorang, secara otomatis akan
bermetamorfosis menjadi perasaan dan tindakan. Bahasa tubuh pun akan
terpengaruh oleh apa yang ada di pikiran. Menurut Jack Canfield dan Mark Viktor
Hansen dalam buku yang berjudul The Aladdin Faktor mengungkapkan sebuah fakta
penting. Ternyata setiap hari manusia menghadapi lebih dari 60.000 pikiran.
Bila kita
mengondisikan mayoritas pikiran itu dengan negatif maka dampaknya bagi perasaan
dan sikap kita juga menjadi negatif. Namun bila kita berhasil mengondisikan
mayoritas pikiran kita menjadi positif maka perasaan dan sikap kita pun akan
positif. Setiap orang adalah pelukis bagi kehidupannya sendiri. “Lukisan” hidup
seperti apa yang kita lihat dan rasakan saat ini, itu berasal dari pikiran kita
sendiri (hlm 15). Oleh karena itu salah satu kunci dari jiwa bahagia adalah
dengan selalu berpikir positif.
Contoh cara
berpikir positif dapat diambil dari kisah Pygmalion, seorang tokoh mitologi Yunani
yang berprofesi sebagai pembuat patung. Suatu ketika datang seorang pembeli
yang menawar patung buatannya dengan harga tidak wajar. Teman-teman sesama
pematung merasa tersinggung karena orang itu menawar dengan harga sangat
rendah. Namun Pygmalion berkata, “Dia tertarik dengan karya kita, tapi uangnya mungkin
hanya cukup untuk membeli kebutuhan penting lainnya.” Pygmalion melihat segala
sesuatunya dari sudut pandang positifnya. Seburuk apa pun situasinya, ia selalu
berhasil melihat dari sudut pandang yang berbeda.
Kunci lain untuk
meraih jiwa bahagia adalah selalu memiliki rasa syukur atas apa yang telah
didapatkan. Seperti dalam kutipan Injil Matius yang berbunyi “Siapa yang
memiliki akan diberi lebih banyak dan ia akan memiliki kelimpahan. Siapa yang
tidak memiliki maka apa yang dimilikinya akan diambil darinya.” Yang dimaksud
dalam kutipan ini bukan orang kaya akan semakin kaya dan orang miskin akan
semakin miskin. Maksud sesungguhnya kutipan ini adalah bahwa siapa yang
memiliki rasa syukur akan diberi banyak dan ia akan memiliki kelimpahan.
Sementara yang tidak memiliki rasa syukur maka apa yang dimilikinya akan
diambil darinya (hlm 19).
Di dalam Alquran
juga ada sebuah ayat yang sangat tegas menyebutkan ini. Janji dari Allah SWT
yang berbunyi “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah
(nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka pasti azab-Ku
sangat berat.” Bersyukur akan membuat jiwa bahagia karena fokus kita pada
hal-hal yang sudah Tuhan berikan. Berbeda dengan mengeluh di mana fokusnya
adalah pada hal-hal yang belum dimiliki.
Menjaga perasaan
orang lain juga mampu menumbuhkan jiwa yang bahagia. Seperti yang pernah
dilakukan Presiden Perancis, Charles de Gaulle. Ia mengundang makan malam
seorang Presiden Afrika ke rumah. Di akhir jamuan, pelayan membawakan mangkuk
kecil berisi air hangat untuk para tamu. Mangkuk itu merupakan mangkuk untuk
cuci tangan. Tamu dari Afrika tidak mengetahui hal itu karena di negaranya
tidak ada kebiasaan seperti itu. Dia meminum air dalam mangkuk tersebut. Tamu
lain tersenyum melihat kesalahan tamu dari Afrika tersebut. Tapi de Gaulle
dengan berwibawa mengangkat mangkuknya dan berkata, “Tuan-tuan mari bersulang!”
Semua tamu yang tadi mengolok-olok pun mengikutinya. Tindakan de Gaulle telah
mengajarkan mengenai menjaga perasaan sehingga tamu dari Afrika tidak merasa
malu.
Setiap bab yang ada
dalam buku ini memberikan pengetahuan bagi pembaca tentang bagaimana agar jiwa
bisa bahagia. Kisah-kisah yang disajikan sebagai contoh sangat mudah ditemui
dalam kehidupan sehari-hari. Melalui buku ini penulis mengajak pembaca untuk
berpikir lebih bijak dalam segala situasi. Banyak quote dalam tiap babnya yang mampu menenteramkan dan memberi
pencerahan terhadap jiwa.
n
No comments:
Post a Comment
Tata Tertib Berkomentar di Blog Ini:
-Dilarang promosi iklan
-Dilarang menyisipkan link aktif pada komentar
-Dilarang komentar yang berbau pornografi, unsur sara, dan perjudian