Episode kali ini dimulai dengan Dhani dan Raj Lakshmi yang membicarakan tentang kebiasaan para
wanita yag ditinggalkan suaminya (janda). Dhani terdiam dengan pertanyaan Lakshmi. Dhani mulai menangis. Lakshmi
merasa bersalah denga pertanyaannya dan bilang “Dhani, aku mohon maafkan aku. Aku marah karena itu
aku melampiaskan amarahku padamu.” Dhani
memeluk Laksmi.
Sushma, istri Dashrath bilang pada ibu
Viplav “Aku sangat senang karena kita merayakan ulang tahun cucuku Viplav. Kita harus memberi ucapan selamat ulang tahu padanya lewat telepon karena dia ada di hostel.” Menantunya tampak acuh dan tidak tertarik dengan pembicaraannya. Menantunya pergi.
Ibu Viplav memarahi putrinya Shalini. Dia bilang “Mengapa kau banyak makan, Aku begitu cantik tapi mengapa putriku sendiri sangat gemuk.” Shalini menangis mendengar ucapan Kanak. Kanak bilang “Berpura-puralah untuk tersenyum!” Mereka berdua keluar. Kanak bilang pada Viplav “Selamat ulang tahun putraku!” Shalini juga memberikan ucapan selamat pada kakaknya itu. Viplav bilang “Terima kasih ibu.” Viplav bilang pada adiknya “Hari ini kau boleh memakan apa saja yang kau sukai karena ini hari ulang tahunku.” Ibunya bilang “Kau akan membuat putriku gemuk?” Ibunya terlihat marah.
Dhani memeluk Lakshmi. Dhani menangis. Lakshmi bilang “Aku mohon maafkan aku. Kita ini wanita yang ditinggal suami, kita ini seperti orang sekarat karena suami kita telah tiada.” Dhani bilang “Aku tidak ingin cinta, aku juga tidak ingin sindoor dari suami, aku senang dengan statusku sebagai wanita yang ditinggalkan suami. Tidak akan aku biarkan dupattaku ini mendapat noda hitam. Sekarang, Ashrama ini adalah rumahku.” Raj Lakshmi bilang “Aku mohon maafkan aku sekarang juga, usiaku 3 tahun lebih tua darimu!”
Ibu Viplav memarahi putrinya Shalini. Dia bilang “Mengapa kau banyak makan, Aku begitu cantik tapi mengapa putriku sendiri sangat gemuk.” Shalini menangis mendengar ucapan Kanak. Kanak bilang “Berpura-puralah untuk tersenyum!” Mereka berdua keluar. Kanak bilang pada Viplav “Selamat ulang tahun putraku!” Shalini juga memberikan ucapan selamat pada kakaknya itu. Viplav bilang “Terima kasih ibu.” Viplav bilang pada adiknya “Hari ini kau boleh memakan apa saja yang kau sukai karena ini hari ulang tahunku.” Ibunya bilang “Kau akan membuat putriku gemuk?” Ibunya terlihat marah.
Dhani memeluk Lakshmi. Dhani menangis. Lakshmi bilang “Aku mohon maafkan aku. Kita ini wanita yang ditinggal suami, kita ini seperti orang sekarat karena suami kita telah tiada.” Dhani bilang “Aku tidak ingin cinta, aku juga tidak ingin sindoor dari suami, aku senang dengan statusku sebagai wanita yang ditinggalkan suami. Tidak akan aku biarkan dupattaku ini mendapat noda hitam. Sekarang, Ashrama ini adalah rumahku.” Raj Lakshmi bilang “Aku mohon maafkan aku sekarang juga, usiaku 3 tahun lebih tua darimu!”
Dashrath bertanya pada Shusma, “Dimana putramu Shambu?” Puja sedang berlangsung. Shambu/ayah Viplav datang. Dashrath mengejek putranya itu. Kanak juga mengejek suaminya itu. Dashrath bilang pada Shambu “Kau duduklah!” Dashrath bilang pada Shambu “Kau hanya bebanku saja.” Dashrath bilang “Pendeta mulailah puja ini!” Dashrath bilang pada Viplav “Fokuslah pada puja ini!” Viplav melipat tangannya. Viplav memberi isyarat pada nenek dengan tangannya bahwa neneknya itu terlihat begitu cantik.
Begitu puja selesai, Dashrath bilang “Aku pasti akan merindukanmu setelah kau pergi ke luar negeri.” Viplav bilang “Aku tidak akan pergi kakek, aku akan tetap di rumah.” Dashrath bilang “Duduklah.” Viplav diguyur dengn susu dari atas kepalanya. Kakek bilang “Pendeta, singkirkan mata jahat dari cucuku ini, aku ingin dia pergi ke luar negeri dengan jiwa dan tubuh yang bersih. Lalu setelah itu bawalah dia ke kuil untuk membagikan prashad!”
Dhani, Suvarna dan Raj Lakshmi pergi ke
kuil. Viplav sedang sibuk membagikan prashad pada
orang miskin bersama teman-temannya dan pendeta. Pendeta memanggil Dhani dan
teman-temannya untuk datang dan
mengambil persembahan itu. Raj Lakshmi bilang “Ayo kita ambil persembahan itu.” Raj Laksmi membawa Suvarna untuk datang dan mengambil persembahan
yang dibagikan.
Raj Laksmi bilang “Nasib kita sudah buruk jadi tidak ada yang bisa
menambah buruk lagi.” Dhani bilang “Mereka memberi kita persembahan untuk melepaskan
beban hidup mereka dengan nasib kita yang buruk dan dosa-dosa kita.” Dhani
melihat Viplav dan dia mengingatnya. Viplav melihat Dhani dan pergi untuk
memberinya persembahan. Viplav bilang “Apa kau juga wanita yang ditinggal suaminya seperti temanmu? Ambillah prashad ini, teman-temanmu sudah
mengambilnya! Ini adalah prashad.” Dhani bilang “Aku tidak butuh itu, teman-temanku sudah mengambilnya dan
itu sudah cukup.” Viplav
bertanya “Mengapa kau tidak ambil prashad ini, sebelumnya kau menolak memberikan prashad
untukku dan sekarang kau menolak prashad yang aku berikan. Ini bukan racun, aku tulus memberikan prasad ini.” Dhani bilang “Prasad itu untuk
dipersembahkan dan bukan diberikan.” Dhani pergi tanpa mengambil prashadnya.
Viplav kesal dengan penolakan Dhani dan memberi
tahu kedua temannya “Tidak ada yang bisa
menolak Viplav Triphati.” Pendeta bilang “Wanita yang ditinggal suaminya itu tidak pantas
mendapatkan persembahan ini.” Viplav
bilang pada kedua temannya “Kalian pergilah untuk minum teh!” Viplav pergi untuk mencari Dhani.
Dhani melihat beberapa orang melakukan ritual keagamaan. Dhani berdiri diantara banyak orang. Viplav datang ke sana dan melihatnya. Lagu Ishq ka Rang Safed diputar. Dhani tidak melihat Viplav. Viplav mengamati Dhani. Pada saat ada seseorang lewat di dekat Dhani dengan membawa nampan berisi bubuk warna merah, Viplav langsung mengambil bubuk warna itu dan melemparkannya ke Dhani. Seketika sari Dhani yang putih menjadi merah. Viplav pergi. Dhani menangis melihat warna di sariinya. Viplav datang lagi di belakang Dhani dan melemparkan lebih banyak bubuk warna merah ke Dhani. Sari Dhani menjadi penuh warna merah. Dhani menangis.
Viplav ingat penolakan yang dilakukan Dhani untuk mengambil
prashad yang dia bagikan. Dhani melihat Viplav. Viplav pura-pura berdoa di kuil suci. Lakshmi dan Suvarna melihat warna merah pada sari Dhani. Mereka berdua terkejut. Viplav
tersenyum. Viplav merasa dia
telah menang. Dhani terus menangis. Raj Lakshmi bilang “Kau harus segera kembali ke Ashrama dan
mengganti sariimu!” Dhani melihat Viplav yang berjalan di depannya
sambil tersenyum penuh kemenangan.
Dhani bilang “Berhenti! Kau jangan berpura-pura berdoa. Kau jangan lupa, dewa itu menyaksikan semua yang kau lakukan, kau telah melakukan perbuatan dosa, kau telah menghina wanita dan itu seperti
menghina dewi, Shiwa tidak akan memberimu maaf.” Viplav bilang “Tidak ada yang bisa berbicara seperti ini denganku. Kau sendiri yang
muncul dan berdiri di
hadapanku dan tepat saat itu aku sedang melempar warna,” Lakshmi bilang
pada Viplav “Aku mohon maafkan dia!” Dhani
bilang pada Viplav “Tuhan tidak akan pernah
memaafkanmu.” Teman Viplav bilang
pada Dhani “Kau sebaiknya pulang dan bersihkan
pakaianmu!”
Raj Lakshmi meminta Dhani untuk pulang. Dhani
bilang pada Viplav “Kau monster.” Dhani pergi. Viplav terkejut
mendengar Dhani yang memanggilnya monster. Seorang temannya
mencoba menghasut Viplav untuk memberi pelajaran pada Dhani. Temannya bilang “Kau harus memberi wanita itu
pelajaran!”
m
No comments:
Post a Comment
Tata Tertib Berkomentar di Blog Ini:
-Dilarang promosi iklan
-Dilarang menyisipkan link aktif pada komentar
-Dilarang komentar yang berbau pornografi, unsur sara, dan perjudian