Episode kali ini dimulai dengan perang keduan
antara pasukan Chandra melawan pasukan Padmanand yang akan dimulai. Padmanand
berkata "Kenapa prajurit Yunani bersama Chandra, ini sangat aneh." Padmanand
sudah siap berperang bersama pasukannya begitupun dengan Chandra. Padmanand
berkata "Aku akan mengalahkan mereka hari ini dan itu akan membuat prajurit mereka semakin
berkurang."
Chanakya berkata pada Helena "Padmanand
bodoh, aku tahu dia sedang berbicara tentang pasukan kita." Helena "Kapan
kita akan memperingatkan pasukan kita untuk menyerang?" Chanakya berkata
"Tunggu dan lihat."
Nandini melihat Helena dari Balkon . Dia berpikir
"Temanku Helena, dia mnjadi musuhku, kenapa? dan Chandra aku tidak bisa
membiarkanmu hidup saat." Perang dimulai, Chandra menyerang para prajurit
Magahd, sementara Padmanand hanya berdiri dan melihat. Chanakya dan Helena juga
melihat pertempuran dari atas bukit.
Dhananand dan Chandra bertarung. Chandra
mencederai Dhananand, dia melukai tangan kirinya dan membuatnya terjatuh. Gautami
ketakutan dia berkata pada Nandini "Aku tidak bisa melihat suamiku kalah."
Nandni memeluknya.
Tiba tiba Malayket bersama pasukannya datang,
dia turun dan bertarung dengan Chandra. Helena berkata pada Chanakya, "Oh
lihatlah kita hampir lemah". Di suatu tempat prajurit Magadh membakar
tenda prajurit Yunani, Chandra berpikir "Kita sudah lemah sekarang." Chanakya
berkata "Tenda prajurit Yunani telah dibakar oleh prajurit Magadh."
Chandra menunggu peringatan tanda prajurit
Yunani datang untuk membantunya, tetapi Chanakya malah melambaikan bendera
merah yang berarti memintanya untuk mundur. Dengan sangat terpaksa Chandra
memperingatkan pasukannya untuk mundur. Malyketu mengumumkan bahwa mereka telah
menang, Chandra bersama pasukannya telah kabur. Semua bersorak untuk kemenangan
mereka.
Diruangan Dhananand, Gautami menyiapkan ramuan dan obat obatan
untuk Dhananand yang terluka parah karna serangan Chandra, prajurit membawanya
ke atas tempat tidur. Gautami mulai mengobati luka-lukanya. Dia berkata "Aku
tau kau akan kalah hari ini , jadi aku sudah menyiapkan obat obatan ini
untukmu." Nandini berlari kearah kakaknya." Kakak, kuharap kau baik
baik saja." Dhananand berkata "Nandini lupakan rasa sakitku, aku
ingin bicara sesuatu yang sangat penting padamu, aku tahu Malyketu sudah
melakukan hal buruk kepadamu dan Ayah secepat mungkin akan membatalkan
pertunanganmu, dan pasukan kita sudah sangat lemah jika Chandra menyerang kita
lagi maka kita akan kehilangan semua ini. Nasib Magadh ada di tanganmu
sekarang."
Nandini bilang "Aku akan menikah dengan
Malyketu, aku akan bicara dengan ayah, Magadh tidak akan bisa dikalahkan."
Padmanand sedang mengadakan pesta kemenangan, "Magadh tidak akan bisa
dikalahkan, rayakanlah kemenangan kita." Semua orang meminum alkohol.
Amathya berkata "Raja kita perlu
membicarakan hal yang sangat penting, pasukan kita telah melemah sekarang dan untuk
membuatnya lebih baik kita harus menuntut harta benda Magadh." Padmanand
bilang "Jangan menghemat perbendaharaan, orang orang akan membantu seorang
Raja, dengan mengumumkan pajak atas nama perlindungan ".
Malyketu dan Raja Parvatak masuk keruangan, Padmanand
berterima kasih kepadanya dan juga Malyketu dengan raut muka masih agak kesal
dengan kelakuan Malyketu yang sudah menyakiti putrinya "Terima kasih Maly,
kau sungguh sangat pemberani." Parvatak " kalian berdua bicaralah,
aku akan bergabung nanti." Dia pergi meninggalkan ruangan.
Padmanand bilang "Aku sangat marah
kepadamu." Malyketu bilang "Nandini akan menjadi istriku, aku sangat
malu dengan apa yang sudah terjadi, aku mabuk saat itu, aku akan bicara
padanya." Padmanand bilang "Jangan khawatir, Nandini tidak akan
mencemaskanmu." Maly berkata "Maharaaj, aku adalah anakmu, maafkan
aku atas apa yang terjadi." Padmanand berkata "Kau mengatakan kebenaran,
dan itu sangat baik." Dia memeluk Maly. Maly tersenyum licik karena berhasil membodohi
Nand.
Diruangan lain, Avantika dan semua wanita
merayakan kemenangan mereka. "Magadh tidak akan bisa terkalahkan." Sunanda
bilang "Berterima kasihlah pada Malyketu dan pasukannya." Avantika
menjadi cemas.
Sementara Nandini sedang termenung sendirian
di atas balkon. Semua orang merasa bahagia kecuali Nandini yang tidak suka akan
pernikahannya dengan Malyketu.
Di tempat lain, Chandra merasa sedih karena
kekalahan yang dia dapat untuk yang kedua kalinya. Chandra mencuci mukanya di sebuah
danau, dia merasa kesal dengan kegagalannya. Tiba-tiba seseorang menyerangnya
dari belakang, "Kau... " Nandini tersenyum dengan pedang di
tangannya. Nandini menertawakan kekalahan Chandra, "Kau tidak akan pernah
memenangkan Magadh, kau lari layaknya pengecut untuk yang kedua kalinya, sekarang
aku akan membunuhmu." Nandini menyerang Chandra, Chandra terjatuh. Dia
bangkit dan melihat tidak ada siapa pun di sana. Ternyata itu hanya
halusinasi Chandra saja.
Chandra menjatuhkan dirinya ke tanah, dia
berteriak, "Bagaimana aku bisa kalah." Dia membenturkan tangannya ke
sebuah batu hingga berdarah. Tiba-tiba seseorang memegang tangan Chandra, dia adalah
Helena. Helena bertanya "Apa yang salah denganmu?" Chandra bilang
"Aku menjadi pengecut untuk yang kedua kalinya, aku lari dari
pertempuran." Helena memegang wajah Chandra dengan kedua tangannya. Helena
bilang "Kau tidak lari, kegagalan ini adalah awal sebuah kemenangan.
Jangan merasa bersalah, sekarang kemana kau akan pergi."
Chandra bilang "Aku sudah tidak punya
tempat."
Helena bilang "Cepatlah bangun, jangan
terima kekalahanmu, bangun! dan serang mereka, itulah kau, siapa yang bisa
menggantikan posisimu. Berpikirlah apa yang salah dari semua ini dan bekerjalah
untuk itu." Helena memegang wajah Chandra dengan erat, Chandra mulai
berpikir. Chandra berkata "Bagaimana bisa mereka mengalahkan
kita." Helena bilang "Yakinlah, mereka akan selalu ada didepanmu.
Tapi sekarang bekerja keraslah dan beradalah d idepan mereka, aku percaya
kepadamu, kau orang yang paling berani aku tahu itu, aku melihat ketika kau
melawan Sikander dan jika kau mampu lakukan itu kau juga pasti mampu mengalahkan
Padmanand dan Magadh."
Di tendanya, Chanakya mengumpulkan para raja yang
tergabung dalam pasukannya. Chanakya bilang "Kita telah kalah, dan
alasannya karna pasukan kita tidak bisa selamat dari kebakaran, Malyketu menahan
mereka, dan dia menyerang di saat yang sangat tepat dengan rencana yang
matang. Dan jawabannya adalah kita punya seorang pengkhianat yang
memberitahukan musuh tentang rencana kita. Dan itu adalah dia...... ". Chanakya
menunjuk satu orang.
Tapi orang itu mengelak "Tidak Acharya
bukan aku orangnya". Chanakya menyuruh prajurit membawanya.
Chanakya berkata lagi "Lepaskan dia, dia
bukan orang yang melakukannya tapi dia......" Chanakya menunjuk satu orang
lagi. Chanakya bilang "Aku melihat dia pergi ke Magadha tadi malam". Chandra
marah dan akan menyerangnya, tapi Chanakya menghentikannya. Chanakya berkata
"Jangan Chandra."
Sobti (pengkhianat itu) berlutut dihadapan
Chanakya "Maafkan aku Guru, aku akan lakukan apapun yang kau
perintahkan." Chanakya bilang "Sekarang kau akan menjadi mata mataku
dan beri tahu aku setiap gerak gerik dari Magadh, dan jika kau mengkhianatiku
lagi maka keluargamu yang akan menanggung resikonya."
No comments:
Post a Comment
Tata Tertib Berkomentar di Blog Ini:
-Dilarang promosi iklan
-Dilarang menyisipkan link aktif pada komentar
-Dilarang komentar yang berbau pornografi, unsur sara, dan perjudian