Episode kali ini dimulai dengan seluruh
pasukan baik yang dipimpin Chandra maupun Padmanand sudah siap untuk mnyerang. Padmanand
dan Chandra berada di atas kuda satu sama lain di tengah medan peperangan. Seseorang
berada di tengah tengah pasukan dan menyatakan perang siap dimulai dan perang
akan berakhir setelah matahari terbenam.
Nand berkata "Kau bisa lari dua kali tapi
kali ini kau akan mati, aku membunuh ayahmu dan akan membunuhmu juga, kau tahu.
Aku telah memenggal kepala ayahmu dan aku sudah berjanji pada ibumu bahwa aku
akan membunuhmu dengan cara yang sama, setelah itu aku juga akan membunuh
ibumu." Dia tertawa bangga.
Chandra menjadi sangat marah tapi kemudian dia
tertawa yang membuat Nand merasa itu aneh. Chandra berkata "Janjimu tidak
akan bisa kau tepati, aku punya ibuku dan ibu pertiwi yang mendoakanku bahwa
kali ini kematian adalah milikmu dan semua putra putramu." Semua pasukan
mengambil posisi untuk siap berperang,
Chandra turun dari kudanya, dia menggenggam
tanah dan mengusap tilak ke keningnya. Sementara di penjara, Moora juga
melakukan hal yang sama dengan menggigit jarinya hingga berdarah kemudian
melakukan tilak di atas nama Chandragupta. Dia memberi berkat untuk kemenangan
anaknya. Moora tersenyum bangga. Chandra mengingat ucapan Chanakya "Kali
ini kita akan menyerang Magadh dengan gambaran Vrishcik Rachna."
Perang dimulai, Helena ikut berperang bersama
Chandra. Pasukan Chandra masuk ke area pasukan Magadh seperti membunuh dengan
luncuran panah. Padmanand melihat putra pertamanya kalah oleh Chandra, Chandra
juga menyerang dan melukai putra keduanya. Murid Chanakya berkata "Api apa
yang menyala pada diri Chandra, dia seperti api yang tidak dapat dipadamkan."
Chanakya berkata "Karena hari ini dia berperang demi Ibunya dan kemenangan
adalah miliknya."
Helena menyerang prajurit demi prajurit
bersama Chandra, putra ketiga Padmanand juga terkalahkan. Dhananand menyerang
pasukan Chandra. Sementara Chandra dikepung oleh keenam putra Padmanand.
Padmanand tersenyum licik. Chanakya dan Helena mulai panic. Namun Chandra
melompat dari kudanya dan menyerang semua putra Padmanand,
Dhananand dan Candra menyerang satu sama lain,
Chandra berhasil melukainya. Padmanand sangat marah. Nandini gelisah di kamarnya,
pelayan memberitahu bahwa Chandra mendekati kemenangan. Nandini berkata
"Aku sudah merasakan ini sebelumnya". Nandini berlari keluar membawa
pedang dan pakaian perang. Padmanand menyuruh Malyketu untuk menyerang Chandra.
Malyketu pun maju dengan pasukannya.
Padmanand berkata pada Amarthya
"Amarthya, pastikan Malayketu akan aman karena dia akan segera menikahi
putriku". Pelayan menghentikan Nandini yang hendak berlari menuju medan
perang, "Raja akan sangat marah jika kau masuk ke medan peperangan".
Chandra dan Malyketu bertarung satu sama lain.
Helena berdiri di samping dan melihat pertarungan mereka, mereka mengadu
kekuatan satu sma lain. Nandini juga melihat Malyketu dan Chandra bertarung. Chandra
menyerang Maly dengan sangat kuat, begitupun dengan Maly. Kmudian Chandra
menyerang lagi sampai Maly terjatuh, dia kalah. Chandra memegang dua buah
pedang di tangannya, dia hendak mengarahkan pedang itu ke wajah Malyketu, dia teringat
pesan dari Chanakya "Kau harus menyerang Malyketu, ini untuk menarik Nand
ke dalam perang."
Chandra mengarahkan kedua pedang kesamping
kepala Malyketu. Padmanand murka, dia maju untuk bertarung dengan Chandra. Chandra
melihatnya dan tersenyum. Pasukannya membuat perencanaan, salah satu prajurit
menolong dan Chandra meloncat, dia menginjak besi yang disiapkan oleh
prajuritnya sampai akhirnya Chandra berhasil menyerang Padmanand. Nand
tersungkur ketanah. Chanakya tersenyum.
Padmanand dan Chandra bertarung satu sama
lain, melihat ayahnya diserang terus menerus oleh Chandra, Nandini berlari ke
medan perang. Kakak-kakaknya menghentikan dia. Chandra juga menghentikan salah
satu kakaknya yang hendak mendekati Nand . Nand berkata "Jangan
khawatirkan aku, lindungi saja Nandini".
Chanakya mengingat penghinaan yang ia dapat
dari Nand pada waktu silam. Dhananand berkata "Nandini kau harus kembali,
ini perintah dari Maharaaaja". Chandra hendak membunuh Padmanand, Nandini
berteriak hirteris.
No comments:
Post a Comment
Tata Tertib Berkomentar di Blog Ini:
-Dilarang promosi iklan
-Dilarang menyisipkan link aktif pada komentar
-Dilarang komentar yang berbau pornografi, unsur sara, dan perjudian