Episode kali ini dimulai dengan adegan di
perkemahan para penjajah Yunani, Chandra mulai menyerang para pasukan Yunani,
Helena mendengar suara dari luar. Dia melihat Chandra di sana.
Nandini menuju ruangan Malyketu, dan dia
melihat Malyketu berusaha menyakiti seorang pelayan. Nandini menghentikannya.
Helena memberitahu pada Seleucus bahwa di luar
ada serangan, "Dia sangat kuat sekarang, aku sudah memperingatkanmu
sekarang lihatlah." Seleucus berkata "Tidak ada satu orang pun yang
bisa mengalahkan aku." Dia keluar, dan melihat prajuritnya tidak ada yang
dibunuh melainkan mereka semua disekap oleh pasukan Chandra. Seleucus hendak
berbalik, tiba-tiba mata pedang sudah berada di lehernya. Chandralah yang
mengarahkan pedang itu. Seleucus bertanya "Apa mau kalian?" Chandra mengatakan
maksudnya kepada Seleucus dan untuk kemenangan atas Magadh.
Kembali ke ruangan Malyketu, Nandini mnyelamatkan
pelayan, dan bertanya "Kenapa kau menangis?" Pelayan berkata
"Malyketu mencoba untuk menggangguku, "Dia mnceritakan semuanya pada
Nandini. Malyketu berkata "Dia berbohong, aku akan memberinya
pelajaran." Nandini menghentikannya "Stopp, sekarang cukup. Kau
sedang mabuk." Nandini pergi dan membawa pelayan itu bersamanya.
Teman Nandini berkata "Ini tidak aneh
jika pelayan melakukan hal itu, itu wajar saja." Nandini "Ayahku
tidak pernah melakukan hal itu dan selalu menghormati semua wanita, Visakha.
(Wah ni anak gak tahu kelakuan bapaknya aja).
“Wanita bukanlah objek yang bisa digunakan,”
kata Nandini. Visakha berkata "Bagaimana bisa kau lebih mempercayai
pelayan daripada Malyketu, aku yakin dia sudah berbohong. Pelayan bisa
melakukan hal apapun untuk mendapatkan sesuatu, lupakan sajalah masalah ini dan
pergilah tidur, besok adalah hari pertunanganmu."
Di perkemahan Yunani, Seleucus berkata
"Bunuh aku Chandra." Chanakya menyuruhnya untuk duduk dan berkata
"Kau adalah Raja, dan kau sudah pasti mengajari semuanya, kami di sini
tidak untuk mengalahkanmu tapi untuk meminta dukungan jadi beritahu kami bahwa
kau akan bersama dengan kami." Seleucus berkata "Baik, aku menerima
keinginanmu dan pasukanku berada dalam perlindunganmu sekarang."
Chanakya melanjutkan ucapannya "Aku minta
satu lagi permintaan, hadiah 500 gajah, dan ijinkan Helena untuk menikah dengan
Chandra " Helena terkejut. Seleucus bilang "Tidak bisa, Helena tidak
bisa menikah dengannya."
Helena berkata "Aku menerima
permintaanmu, Chandra sangat cerdas, jadi aku menerima dia sebagai
suamiku."
Chanakya berkata "Seleucus percayalah,
semua ini demi kebaikan kita semua." Seleucus bilang "Jika Helena
siap dengan semua itu aku juga akan mendukungnya." Chanakya berkata
"Baik, secepatnya kita akan menyusun pernikahan Chandra dan Helena menurut
tradisi India."
Nandini sudah siap untuk pertunangannya. Di
sisi lain teman-teman Chandra memberikan pakaian baru padanya dan berkata
"Kau akan berdandan seperti seorang raja hari ini." Nandini dan
Chandra tidak merasa senang dengan hal itu. Gautami datang ke ruangan Nandini
sambil membawa ladoo, dia berkata "Ini adalah piring ketiga
ku." Semua orang tertawa, Visakha bertanya "Kenapa kau harus
menghabiskan tiga piring ladoo?" Gautami bilang "Aku sedang mengingat
pertunanganku dulu, dan ketika jatuh cinta dengan kakaknya Nandini, dia
menyuruh empat laki laki untuk mengangkatku."
Teman teman Chandra menggodanya "Kau
tidak pernah mau untuk menikah, dan sekarang lihatlah kau menikah terlebih dulu
dari semua tema-temanmu." Chandra berkata bahwa ini hanya untuk
kepentingan politik dan tidak lebih dari itu." Di sisi lain Nandini pun
berpikir, "Pernikahan ini hanya untuk kebahagiaan ayah."
Nandini berjalan menuju tempat upacara
pertunangannya dengan Malyketu. Helena juga berjalan menuju tempat pernikahannya
dengan memakai pakaian adat orang india. Nandini melihat ke arah Malyketu, dia
mengingat kejadian kemaren ktika Malyketu hendak menistakan seorang pelayan.
Chandra dan Nandini tidak merasa senang dengan
persiapan mereka dan mereka melakukannya hanya untuk kepentingan politik
semata. Nandini dan Malyketu melangsungkan pertunangan mereka, Di tempat
Chandra dan Helena juga melangsungkan pernikahan mereka. Pandit meminta Seleucus
untuk mengikat kain suci. Di sisi lain Pandit juga menyuruh Nandini untuk memakaikan gelang
suci ketangan kiri Malay begitupun sebaliknya.
Malyketu berkata "Lihat, sekarang kita
sudah bertunangan dan secepatnya kita akan selalu bersama."
Nandini merasa kesal dengan kata-katanya.
Seorang tamu berkata "Kenapa Nandini bisa
menikah dengannya, bukan dengan lelaki pilihannya. Sungguh ini tidak adil,
"Helena dan Candra memutari api suci, sementara Nandni dan Malay bertukar
cincin. Malyketu memegang tangan Nandni,
Nandni marah dan melepasnya dengan paksa. Chandra memakaikan sindoor di kening
Helena. Upacara di kedua tempat telah selesai, Chandra dan Helena sudah resmi
menikah, Nandini dan Malyketu sudah resmi bertunangan.
Chandra berkata "Helena, sebaiknya kau pergi
ke tendamu dan istirahatlah." Nandini keluar dari acara pertunangan, dia
berdiri di balkon melihat bulan purnama. Temannya, Visakha bertanya "Kenapa
kau melihat bulan seperti itu?" Nandni berkata "Aku merasa aneh,
bulan ini selalu ada untuk menyinari mala- malam kita."
Visakha berkata "Seorang gadis melihat
bulan biasanya dia merindukan seseorang dari separuh hatinya, tapi lihat calon
suamimu sudah ada disini." Dia melihat ke arah Malyketu. Nandini bilang
"Bulan ini adalah pelindungku dan ia selalu menolongku."
Sementara di tempat lain, Chandra juga sedang
memperhatikan bulan purnama. Temannya bertanya "Kenapa kau melihat
bulan?" Chandra berkata "Bulan ini selalu membuatku berpikir kenapa
ibuku memberiku nama Chandra?" Temannya berkata "Sekarang khawatirlah
tentang malam pertamamu, pergilah ke kamarmu." Dia meledek.
Chandra masuk ke dalam tendanya, dia terkejut
melihat Helena berbaring di kamar tidurnya. Helena menatapnya sambil tersenyum,
"Kau terlihat aneh, kau terkejut melihat istrimu berada di kamarmu,
kemarilah." Helena menggerakkan jari telunjuknya agar Chandra mendekat padanya.
Chandra merasa gugup tapi dia berusaha santai mendekati Helena. Helena
menggulingkan badannya kemudian dia menunjukkan sebuah peta yang digambar
diatas seprei.
Helena berkata "Ini alasan terbesar dari
pernikahan kita, dan sekarang seluruh pasukan Yunani adalah milikmu dan
sekarang bagaimana kita akan melangkah maju." Chandra dan Helena mendiskusikan
rencana penyerangan mereka.
Chandra dan Helena terikat hanya untuk
politik, satu tujuan mereka adalah untuk menyerang Magadh, dan mereka tidak
punya perasaan cinta satu sama lain. Malyketu mengirim surat pada Nandini.
Visakha temannya berkata "Aku akan membacanya." Nandini melepaskan
gelang suci pertunangannya, kemudian melemparnya. Visakha berkata "Kami di
sini mengganggumu, tapi....." Nandini berteriak "Cukup, berikan surat
itu padaku."
Nandini membacanya. Beginilah isi surat si menyebalkan Malyketu
itu:
Hari ini kita terikat bersama, tapi kau tidak
terlihat senang, dan alasannya adalah aku, aku tahu itu. Maafkan aku, aku butuh
kesempatan untuk mengenalmu dan memulai kebahagiaan yang baru, beri aku
kesempatan. (Jangan percaya neng).
Nandini berkata pada pelayan "Sampaikan
kepadanya bahwa aku tidak tertarik." Visakha bertanya "Kenapa kau lakukan
ini, beri dia kesempatan." Nandini berkata "Karena dia seorang
pembohong." Visakha menasihatinya “Sekali-kali dengarkanlah dia." Nandini
pergi menemui Malyketu. Malyketu melihatnya, dia berpikir bahwa hari ini dia
tidak akan membiarkannya pergi.”
Malyketu menyuruh pelayan untuk pergi. Nandini
merasa curiga, Malyketu berkata "Nandni, semalam adalah sebuah kecelakaan,
aku tidak pernah bermaksud untuk menistakan wanita, tolong maafkan aku."
Malyketu memeluk erat Nandini dari belakang. Nandini
berteriak "Apa yang kau lakukan?" Dia melepaskan tangan Malyketu. Nandini
brjalan mundur, dia menabrak sebuah kursi dan terjatuh. Malay menggunakan kesempatan
itu untuk memeluknya.
Malyketu berkata "Ini bukan
kesalahan." Nandini mengancam "Aku akan melaporkanmu kpada
ayah." Malyketu berkata "Apa yang kau pikirkan? Apa dia tidak
melakukan ini pada istri-istrinya dulu." Nandini mendorongnya dan segera
lari dari tempat itu.
Adegan bergeser ke Chandra. Chandra dan Helena
tengah bersama dengan pasukannya. Chandra berkata "Helena, ini adalah yang
kedua kalinya aku menyerang Magadh, aku sarankan kau tetap bersama
Acharya." Helena bilang "Aku akan di sini bersamamu, aku ingin
melihat Malyketu berada dib awah kakiku." Chandra berkata "Aku
berjanji padamu, tidak ada satu orang pun yang akan menyentuh Malyketu,
kepalanya akan hilang dengan tebasan pedangmu."
Nandini berlari ke kamar Padmanand, dia
menangis. Nandini mengadu "Ayahhhhhh. ... Ayyaaaaah." Padmanand berkata
"Jangan menangis, katakan apa yang terjadi!" Avantika dan Sunanda
datang. Avantika mendekati Nandni. Nandni bilang "Malyketu berusaha untuk
menyakitiku." Padmanand marah, "Bagaimana bisa dia melakukan itu, aku
tidak akan membiarkannya hidup." Dia memanggil pelayan dan menyuruhnya
untuk menjaga Nandini.
Avantika berkata "Lihat! Bagaiman dia
memperlakukan putriku?" Sunanda menyela "Apa yang salah dengan
itu?" Avantika berkata "Diam kau! Apa kau tidak melihat rasa
sakitnya?" Sunanda bilang "Bahkan Nand juga bersama dengan banyak
wanita." Avantika bilang "Kau benar, Nand lihatlah ini karena karmamu
putriku merasakan sakitnya, sekarang kau rasakan sakit hati seorang ayah."
Avantika menangis, dia duduk di depan Nand.
Nand sangat marah, dia menendang meja yang
berada di ruangan itu. Nand berteriak "Malyketu aku akan membunuhmu,
bagaimana bisa kau membuat putriku menangis?" Dia mengambil pedang
kemudian keluar dari kamarnya. Malyketu berbicara sambi mabuk "Nandni,
ketika kita menikah maka kehormatanmu berada di kakiku." Dia menenggak
alkohol lagi.
Nand berjalan ke arah Malyketu dengan marah,
dia juga meletakkan pedang ke lehernya. "Maayketu aku sudah
memperingatkanmu jangan pernah kau membuat putriku menangis, dia sudah menerima
semua keinginanmu dan bagaimana kau bisa melakukan itu padanya?” Hanya ada satu
hukuman yang pantas untuk kesalahanmu ini dan itu adalah mati." Malyketu
berlutut di kaki Nand, "Maafkan aku, aku sedang mabuk."
Nand berkata "Putriku sudah sangat
bermurah hati padamu." Nand hampir menyerang kepala Malyketu, tiba-tiba
prajurit datang. Dia berkata bahwa Chandra dan Chanakya menyerang Magadh. Nand
terkejut, Malyketu "Raja, aku merasa malu dengan perbuatanku, tapi
sekarang kita harus menyelamatkan Magadh dan keluarga kita, jadi tolong
utamakan tentang perang ini, kali ini mereka tidak akan kuberi kesempatan untuk
lari."
No comments:
Post a Comment
Tata Tertib Berkomentar di Blog Ini:
-Dilarang promosi iklan
-Dilarang menyisipkan link aktif pada komentar
-Dilarang komentar yang berbau pornografi, unsur sara, dan perjudian