Episode dimulai dengan pertarungan di medan
perang yang masih berlangsung. Di medan perang, Chanakya berada di atas
bukit. Kakak-kakak Nandini berusaha menghalangi adiknya untuk ikut bertempur
melawan Chandra. Sementara Chandra tampak berhasil mengalahkan Padmanand. Dia
menyerangnya hingga terjatuh. Nandini berteriak "Ayahhhhhhh……."
Begitupun dengan Dananand. Chandra mengarahkan pedang berniat untuk membunuh
Padmanand, pedang hampir sampai ke lehernya tiba-tiba seseorang meniup terompet
tanda matahari sudah terbenam yang artinya perang harus berakhir untuk hari
ini. Padmanand tersenyum licik. Nandini dan kakak-kakaknya masih merasa sangat
khawatir dengan Chandra yang hampir membunuh ayah mereka. Chandra bilang "Hari ini takdir
menyelamatkan hidupmu, tapi tidak untuk besok, bersiaplah dengan segala
persiapan untuk kematianmu, sampai jumpa besok". Dia menengok ke arah Nandini
kemudian pergi.
Nandini mendorong semua kakaknya, dia loncat
ke atas kuda kemudian mengejar Chandra, dia melayangkan pedang sambil berteriak
"Chandraaaaguuuuupta….." Chandra berhasil menghindari serangan
Nandini. Dia menengok dan berbalik arah menatapnya. Nandini berkata "Kau
melukai ayahku dan Guruku, sekarang aku akan membunuhmu". Chandra bilang
"Aku sudah memperingatkanmu aku akan membunuh seluruh keluargamu,
kembalilah, matahari sudah terbenam kita akan beetemu lagi besok dan aku tidak akan
menyerang seorang wanita". Nandini berkata "Kau pengecut, kau mencari
alasan dan berusaha untuk lari dariku, kau tidak punya kualitas sebagai seorang
laki laki." Chandra sangat marah mendengar hinaan Nandini padanya. Kakak-kakak
Nandini membawa Nandini untuk kembali.
Di perkemahan, Chandra mengingat ingat ucapan
Nandini.
Chanakya melihatnya dan merasa khawatir,
Chanakya meminta semua pelayan untuk meninggalkan mereka berdua. Chandra
berkata "Hari ini aku hampir berhasil membunuh Nand". Chanakya bilang
"Lihatlah keluar sana, semua merasa berhutang dengan kekuatanmu, dan besok
kita akan mnyerang dengan rencana baru, Magadh sudah menjadi rencana kita, jika
kau menang kau akan menjadi Raja, setelah bertahun-tahun Bharat akan punya
seorang Raja yang berkualitas. Masa depan dari Bharat, hanya dari kau kita punya
harapan Raja yang setia. Sekarang kau harus melanjutkan keturunan dari
keluargamu."
Chandra berkata "Helena dan Aku?" Chanakya
bilang "Tidak, Helena adalah seorang Yunani, Bharat tidak akan menerima
anakmu darinya dan untuk kebaikan dari Maurya kau harus punya keturunan dari
Ratu Dhurdara".
Chandra bilang "Itu tidak mudah, dia
adalah temanku". Chanakya bilang "Kau harus lakukan itu malam
ini".
Nandini mengobati luka-luka Padmanand, dia
merasa sedih, air matanya jatuh di dada Padmanand. Nand berkata "Kau
adalah kekuatanku Nandini, tidak ada rasa sakit yang akan manjatuhkanku tapi
air matamulah sumber rasa sakitku, serangan Chandra tidak membuatku terluka
tapi air matamu yang membuatku terluka, Chandra dan siapa pun yang bersamanya ,
mereka harus membayar semua ini ". (Aduh, kadang-kadang si bapak ini so
sweet juga….)
Nandini berkata pada ayahnya "Besok dia
akan mati di tanganmu, itu sudah pasti ". Malyketu marah karena
kekalahannya "Kau pengecut, lihat bagaimana aku akan membalasmu besok,
kemenanganmu sangat mustahil".
Chandra berjalan ke kamar Dhurdara, dia merasa
canggung dan takut. Dhurdara memberikan sebuah Vastra dan memakaikannya ke
Chandra. Dhuuur bilang "Aku membuat ini untukmu, aku tahu kau di sini
untuk berbagi apa yang kau alami hari ini denganku dan aku tahu kau akan
menjadi Raja secepatnya". Chandra bilang "Dhurdara, aku ke sini untuk
alasan lain, aku mendapat pesan dari Chanakya dan ini untuk masa depan
Maurya." Dhurdara tersenyum dan dia mengangguk, dia merebahkan kepalanya
ke dada Chandra, Chandra mulai tegang dan merasa canggung sekali.
Dhuur memejamkan matanya, Chandra hendak menciumnya
namun ia tidak bisa. Chandra berkata "Maaf, aku tidak bisa." Tiba-tiba
dia teringat ucapan Nandini yang mengatakan bahwa dirinya tidak mempunyai kualitas
sebagai seorang laki laki. Dhurdara terus tersenyum padanya. Chandra sangat
marah dengan ingatannya, dia melihat tajam ke wajah Dhuuur, kemudian dia
menggendongnya ke atas tempat tidur. Dia membelai wajah Dhuuuur, dan menggenggam
erat tangan Dhuuur... dan terjadilah ........
Sementara di Magadh Nandini berjalan keluar
dari tendanya dan melihat prajurit yang terluka, dia bertanya pada Vaidya
"Apakah pasukan kita cukup baik untuk besok?" Vaidya menjawab
"Ya, mereka akan baik baik saja."
Nandini mulai membantu mereka satu per satu.
Keesokan hari Chandra duduk di tepi tempat
tidurnya. Dhuuur masuk ke dalam dan dia masih merasa canggung. Dhuuur berkata
"Kau tahu kemenangan adalah milikmu, lihatlah aku sudah mempersiapkan
perlengkapanmu".
Chandra berkata "Aku minta maaf untuk semalam,
itu hanya untuuuuk.... " Dhuur tertawa dan berkata, "Kenapa kau
sangat khawatir, santai saja, seperti yang kau ucapkan hubungan kita tidak akan
pernah berubah, kita hanya memainkan bagian kita untuk masa depan seorang Raja
dan Ratu, tapi beritahu aku kenapa kau terlihat sangat marah, siapa yang sudah
menyakiti hatimu? Beritahu aku, apakah tentang pernikahan kita?" Chandra
bilang "Tidak, itu hanya kebencianku terhadap orang lain dan api balas
dendam dalam diriku." Dhuuuur berkata "Simpan kebencianmu pada orang
itu, apa yang terpenting dari perangmu hari ini fokuslah untuk itu
sekarang".
Perang dimulai, Chanakya mengibarkan
bendera kuning. Chandra menyerukan prajuritnya sesuai petunjuk Chanakya. Chandra
mengingat instruksi dari Chanakya dalam pikirannya dan melakukan itu. Prajurit
Chandra menyerang seperti anak panah yang melesat dari busurnya, mereka
menyerang bagian tengah dari pasukan musuh.
Padmanand, Amarthya dan Malyketu terkejut
melihat serangan Chandra menyerang dengan sangat baik. Namun matahari kembali
tenggelam, perang berhenti untuk hari ini. Chandra kembali dengan pasukannya.
Tapi si licik Malyketu menghentikannya "Jangan berhenti menyerang, perang
ini belum berakhir untukku". Seorang prajurit mengingatkan dia tentang
peraturan perang, tapi Maly malah menghajarnya.
Maly menyerang Chandra dari belakang, dia
menebas bahu Chandra. Chandra berteriak kesakitan, kemudian Maly melukai lengan
Chandra, Chandra pun jatuh dari kudanya. Helena meneriakkan nama Chandra dengan
sangat keras dan dia segera berlari ke arahnya untuk menolong. Padmanand
tersenyum senang.
Malyketu mendekati Chandra "Kau akan mati
dan itu akan jadi kemenanganku, aku akan meninggalkanmu di sini agar kau mati
dalam kesakitan." Helena menyuruh prajuritnya untuk mengangkat Chandra dan
membawanya untuk mendapatkan bantuan medis. Malyketu berkata pada Helena "Helena,
suamimu tidak akan mungkin melihat hari esok, terimalah tawaranku, kembalilah
padaku dan menjadi Ratu Bharat." Helena berkata "Aku akan menjawab
semuanya besok, kau benar benar pengkhianat." Helena meninggalkan Malyketu
yang tersenyum licik.
No comments:
Post a Comment
Tata Tertib Berkomentar di Blog Ini:
-Dilarang promosi iklan
-Dilarang menyisipkan link aktif pada komentar
-Dilarang komentar yang berbau pornografi, unsur sara, dan perjudian