Episode dimulai
dengan Naku yang melamunkan Tuan Dutta di depan cermin dengan wajah aslinya.
Naku membayangkan Tuan Dutta melihat kecantikannya dan jatuh cinta padanya.
Kemudian Naku pun tersadar dari lamunannya.
Ibunya terbangun
dan mencari Naku karena dia tidak tidur di sampingnya. Badi melihat Naku di
depan cermin dengan wajah cantiknya. Badi merasa cemas melihat Naku tanpa
riasan hitam. Naku mencoba mengingat kecantikan Supriya dan memikirkan
kecantikannya sendiri. Naku berdiri dan berkata, “Saya juga cantik bukan, ibu
kalau seseorang melihat saya mereka juga akan menyukai saya bukan?” Badi
mengatakan pada putrinya tentang siapa dirinya sehingga kamu berbicara tentang
Tuan Dutta.
Badi merasa cemas
dan meminta putrinya untuk tidak memikirkan hal tersebut. Badi mencoba
menasihati putrinya bahwa bagi orang miskin seperti mereka kemiskinan mereka
terlihat sebelum kecantikan mereka. Bila kecantikannya terlihat maka akan
berakhir seperti masalah mereka dengan More. Tuan Dutta telah banyak menolong
kita dan kamu jangan menganggapnya sebagai cinta.
Naku masih menolak
untuk mempercayai kata-kata ibunya sehingga Badi melanjutkan ucapannya kembali
bahwa tidak ada yang namanya cinta dalam kehidupan nyata. Gadis miskin tidak
mungkin menikah dengan laki-laki kaya. Itu semua hanya ada dalam film saja.
Cinta hanya untuk mereka yang memiliki uang dan kedudukan sementara kita hanya
pelayan di rumah ini. Jadi kamu harus melupakan mimpimu Naku. Kamu adalah putri
seorang pecandu alkohol. Pakailah riasan wajah gelapmu lagi dan segera pergi
tidur.
Naku duduk kembali
dengan sedih mendengar nasihat pedas ibunya. Naku merasa hatinya sakit
mengetahui kenyataan yang ada. Ibunya meminta Naku untuk melupakan mimpinya
tentang Tuan Dutta agar hatinya tidak terluka.
Pagi harinya
keluarga Dutta dan orangtua Supriya duduk di meja makan untuk sarapan. Dutta
meminta ayah Supriya untuk mengambil roti. Leela mengejek mungkin calon ayah
mertuanya itu tidak makan roti. Sementara ayah Supriya mengatakan pada ibu
Dutta bahwa putri mereka sangat beruntung, ia tidak mengira bahwa pernikahan
Supriya-Dutta akan terjadi.Leela melanjutkan mengejek dengan mengatakan bahwa
mereka memang beruntung karena kita tidak meminta apa pun dari mereka dan mereka
bisa mendapatkan segalanya di rumah ini. Supriya akan mengenakan perhiasan
mahal dan hidupnya akan seperti ratu di rumah ini. Ibu Dutta, Kala, dan Dutta
menatap Leela dengan tegas menandakan mereka tidak suka Leela mengatakan semua
itu.
Kala mengatakan
kepada orangtua Supriya bahwa keluarganya hanya menginginkan Supriya sebagai
istri Dutta karena Dutta sangat menyukainya dan siapa pun yang disukai Dutta
juga mereka akan sukai. Ibu Dutta ikut berbicara bahwa bila orangtua Supriya
setuju maka dia ingin Supriya tinggal bersama mereka sampai pernikahan. Semua
orang merasa kaget termasuk Dutta Bhau.
Ibu Dutta
menjelaskan bahwa Dutta sangat pendiam dan ia bahkan belum pernah berbicara
dengan Supriya. Ibu ingin Dutta dan Supriya saling mengenal lebih dekat. Dutta
pun memberikan persetujuannya untuk itu.
Sementara Supriya
sendiri di kamar sedang berbicara dengan seseorang melalui telepon. Supriya
mengatakan pada orang di telpon bahwa ia terjebak di rumah ini dan ia tidak
bisa melakukan apa pun di sini. Ibu Dutta masuk dan Supriya memotong teleponnya
dengan gugup. Ibu Dutta bertanya apa dia baik-baik saja. Supriya mengatakan
bahwa di sini ia dan keluarganya tinggal di rumah besar dan mereka hidup
sedemikian baik di rumah ini. Supriya merasa tidak layak tinggal di rumah ini.
Ibu Dutta
memintanya agar tidak mengatakan hal tersebut lagi. Ia juga menjelaskan pada
Supriya bahwa Dutta adalah orang yang tenang dan ia tidak pernah membagikan
perasaannya pada orang lain. Tapi ia melihat bahwa Dutta tidak bisa mengalihkan
pandangannya darimu di pesta pernikahan temannya. Untuk itulah ia melamar
Supriya sebagai istri Dutta.
Ibu Dutta tidak
ingin menyembunyikan apa pun tentang Dutta dari Supriya. Ia memberitahu Supriya
bahwa Dutta pernah dihianati peempuan yang dicintainya di masa lalu dan Dutta
tidak pernah membagi rasa sakitnyatersebut kepada orang lain. Mungkin karena
itu Dutta jarang tersenyum lepas. Ibu Dutta merasa bahwa Supriya akan mampu
membuat Dutta tersenyum dan memberi kebahagiaan di dalam hidup Dutta. Ibu Dutta
pun memeluk Supriya sementara Supriya ada dalam pikirannya sendiri.
Selanjutnya: Sinopsis Nakusha (Laagi Tujhse Lagan) Episode 26
Sebelumnya: Sinopsis Nakusha (Laagi Tujhse Lagan) Episode 24
n
No comments:
Post a Comment
Tata Tertib Berkomentar di Blog Ini:
-Dilarang promosi iklan
-Dilarang menyisipkan link aktif pada komentar
-Dilarang komentar yang berbau pornografi, unsur sara, dan perjudian