Episode kali ini
dimulai dengan Naku yang mulai berjalan pergi setelah Dutta dan ibunya
memberitahu ia dan keluarganya kalau mereka bisa tinggal di rumah itu. Naku dan
ibunya akan bekerja mengurus dapur dan Serdji akan bersekolah. Saat Naku
melangkah pergi tiba-tiba Dutta Bhau meminta berhenti. Naku merasa gugup dan
kemudian ia berbalik. Dutta berjalan mendekatinya dan menanyakan mengapa
inspektur itu mengejarnya. Naku merasa ragu untuk menjawabnya. Melihat Naku
yang ragu lalu Dutta mengatakan untuk tidak perlu memberitahunya jika memang ia
tidak ingin, setiap orang punya rahasia, bahkan saya juga. Naku mulai menatap
Tuan Dutta. Naku, kamu bisa saja membiarkan saya mati saat itu bahkan seseorang
saat itu menyarankan hal itu.
Naku merasa malu
karena tahu bahwa yang dimaksud adalah ayahnya. Ia pun menunduk ke bawah lagi.
Tapi kamu punya keberanian Naku. Kali ini Naku memandang muka Tuan Dutta lagi. “Saya
sangat menghormati orang-orang yang memiliki keberanian dan saya tidak akan
pernah melupakan yang kamu lakukan untukku,” kata Tuan Dutta. Dutta berkata
dengan yakin kemudian pergi meninggalkan Naku.
Di tempat lain Baji
menjelaskan pada Ganpat tentang pekerjaan yang harus dilakukannya. Baji
mengatakan bahwa Tuan Dutta memiliki tempat pembuatan anggur. Ganpat akan
bekerja di sana tapi bila ia bekerja sambil mabuk maka ia akan memberinya
pelajaran. Ganpat mengatakan bahwa ia akan bekerja dengan tekun namun Baji
meragukannya. Baji memberitahu Ganpat bahwa dia hanya pernah melihat kebaikan
Dutta dan belum pernah melihat kemarahannya. Bila Dutta marah maka kau bisa
mati. Ganpat kemudian mengatakan bahwa seorang pria hebat pernah mengatakan
kepadanya bahwa minum hanya akan menghancurkan hati tapi tidak mengubah
karakter kamu. Baji kemudian pergi meninggalkan Ganpat. Ganpat berpikir bahwa
Baji itu gila tapi dia orang yang baik.
Ibu Dutta meminta
ketiga putrinya untuk menjelaskan pekerjaaj Naku dan ibunya. Ia mengatakan bahwa Naku telah menyelamatkan
saudara mereka jadi mereka harus memperlakukannya dengan baik. Akhirnya Badi
dan Naku dikirim ke dapur. Leela dan Roop mengeluh karenan mereka harus makan
makananan yang di masak mereka. Roop menanyakan apakah makanannya bersih nanti.
Kala mengatakan bahwa
ibu bilang bila mereka tidak menyukai makanan Badi dan Naku maka mereka bisa
membuat makanan mereka sendiri. Kala mengejek adik-adiknya karena berpikiran
bodoh dan tidak seperti dirinya yang pintar. Kala mengatakan bahwa mereka bisa
memanfaatkan keduanya nanti. Kala mengatakan dengan percaya diri bahwa orang
yang tidak tahu benar dan salah tidak bisa memahami Kalavati. Mengapa mereka
harus tidak senang padahal mereka mendapatkan dua pelayan gratis. Kala meminta
kedua saudaranya untuk terus mengejek Naku.
Badi dan Naku masuk
ke dapur dan mereka merasa kagum karena semua peralatan dapurnya lengkap dan
semua alat masaknya berkilau, canggih, dan tertata rapi. Ketiga saudari
menyusul masuk ke dapur. Leela mengomentari warna kulit Naku. Ia bertanya pada
Badi apa yang dia makan saat hamil. Sementara Roop mengatakan bahwa wajah gelap
Naku sangat imut.. Kala mengatakan bahwa ia tidak akan menjelaskan banyak
tentang pekerjaan mereka karena Badi pasti lebih berpengalaman daripada
dirinya.
Kala hanya
menceritakan makanan yang di sukai dan tidak disukai anggota keluarga tapi ia
tidak menjelaskan tentang makanan untuk Dutta jadi Naku menanyakan apa makanan
kesukaan Tuan Dutta. Kala lalu menjelaskan bahwa untuk makan Dutta perlu di
paksa karena dia sulit makan.
Badi dan Naku pun
mulai bekerja. Saat sedang bekerja Naku melamunkan Tuan Dutta dan ibunya pun
membangunkannya dari lamunannya. Naku kembali melanjutkan bekerja. Tiba-tiba
Kala datang dan memuji mereka berdua karena mampu memahami pekerjaan mereka
dengan cepat. Kala kemudian meminta teh karena dia sakit kepala dan dia juga
harus membersihkan kamarnya. Naku yang baik dan polos itu pun menawarkan dirinya
untuk membersihkan kamar Kala tapi Kala menolaknya (mungkin takut Naku
menemukan botol-botol alkohol di kamarnya). Kala mengatakan bahwa ia hanya
butuh teh. Naku meminta Kala untuk beristirahat saja dan ia akan membawakan teh
ke kamarnya.
Selanjutnya: Sinopsis Nakusha (Laagi Tujhse Lagan) Episode 23
Sebelumnya: Sinopsis Nakusha (Laagi Tujhse Lagan) Episode 21
n
No comments:
Post a Comment
Tata Tertib Berkomentar di Blog Ini:
-Dilarang promosi iklan
-Dilarang menyisipkan link aktif pada komentar
-Dilarang komentar yang berbau pornografi, unsur sara, dan perjudian