Sunday, September 25, 2016

Guru Harus Menebarkan Aura Positif



Judul                : 4G; Guru Gaul Guru Galau
Penulis             : Dedew
Penerbit           : Tiga Ananda, Creative Imprint of Tiga Serangkai
Halaman          : viii + 112 Halaman
Cetakan           : Pertama, Januari 2016                                      
ISBN               : 978-602-366-112-1 

       Beberapa waktu yang lalu muncul kasus seorang guru yang dilaporkan oleh orangtua murid ke polisi hingga harus mendekam di balik jeruji besi karena masalah sepele. Hal ini menimbulkan rasa miris terhadap dunia pendidikan di Indonesia. Niat ingin mendisiplinkan murid namun malah berakhir dalam penjara. 
      Bagaimanapun guru adalah orangtua kedua bagi murid yang harus dihargai dan dihormati. Meskipun demikian guru tidak selalu bijaksana dan benar. Hal itulah yang coba disampaikan penulis dalam buku ini. Dalam buku ini digambarkan bahwa murid juga sah-sah saja mengajari guru. Artinya, murid juga bisa bijaksana dan memberitahu guru kalau guru melakukan kesalahan. 
      Buku berjudul 4G; Guru Gaul Guru Galau ini menceritakan kisah guru dan murid di SMA Kusuma. Beberapa guru di sekolah ini memiliki karakter yang tidak patut dicontoh dan memberikan efek buruk dalam proses pembelajaran. Namun ada empat murid yang bergabung membentuk geng melakukan berbagai cara untuk mengatasinya sehingga proses pembelajaran dapat berjalan dengan baik. Geng tersebut terdiri dari Mariana, Gladys, Riko, dan Rega.
      Banyak karekter guru di SMA Kusuma ini yang digambarkan oleh penulis melalui beberapa tokohnya. Beberapa guru digambarkan memiliki karakter yang tidak beres seperti apatis dan selalu putus asa. Aura negatif dari guru yang seperti ini menular pada murid-murid sehingga membuat suasana kelas mendadak muram dan tidak ada semangat untuk belajar.  Tentu hal semacam ini akan berdampak buruk bagi murid. Bagaimana bisa murid mau semangat belajar kalau gurunya saja putus asa (hal 27). 
     Ada pula guru yang tidak bisa lepas dari smartphone kesayangannya. Bahkan saat sedang mengajar pun masih sibuk memegang gadget untuk update status, update foto profil, atau sibuk jualan online. Sebuah perilaku yang seharusnya tidak dilakukan oleh seorang guru saat mengajar. Mariana dan ketiga temannya tidak bisa tinggal diam saja melihat guru mereka seperti itu. Keempatnya mempunyai misi menyelamatkan hidup para guru yang mereka rasa tidak beres. Geng Mariana ini mempunyai motto guru happy, murid happy! Berbagai cara pun mereka lakukan untuk membuat guru yang tidak beres bisa berubah, menjadi teladan, dan mampu menebar aura positif untuk murid-murid. Meskipun ada guru yang memiliki karakter tidak baik dan tidak patut dicontoh yang digambarkan dalam buku ini namun masih ada guru lain yang mempunyai karakter baik dan benar-benar peduli dengan muridnya. 
       Buku yang dikemas komedi ini mampu memunculkan nuansa ceria bagi pembacanya. Selain itu pembaca mampu merasakan keharuan atas apa yang dilakukan Mariana dan ketiga temannya dalam menyadarkan kesalahan yang dilakukan oleh guru mereka. Guru adalah teladan bagi murid-muridnya. Kalau guru menebarkan hal yang positif maka akan berdampak positif pula bagi murid-muridnya begitu pula sebaliknya kalau guru menebarkan hal yang negatif maka akan berdampak negatif pula bagi murid-muridnya.

Diresensi Tanti Endarwati, lulusan Stikes Surya Global Yogyakarta


N

No comments:

Post a Comment

Tata Tertib Berkomentar di Blog Ini:
-Dilarang promosi iklan
-Dilarang menyisipkan link aktif pada komentar
-Dilarang komentar yang berbau pornografi, unsur sara, dan perjudian