Monday, July 31, 2017

Sinopsis Nakusha (Laagi Tujhse Lagan) Episode 35




Episode dimulai dengan acara pertukaran cincin anatara Dutta dan Supriya. Supriya ragu-ragu mengambil cincin namun pada akhirnya ia mengambil cincin dan memasangnya di jari Dutta. Lalu giliran Dutta. Supriya ragu untuk memberikan tangannya pada Dutta. Akhirnya Dutta berhasil memakaikan cincin di jari Supriya. Semua orang bertepuk tangan. Sementara pengawal pribadi Sup melihatnya dengan kesal. Dutta menyentuh kaki ibunya dan kemudian kaki calon mertuanya.

Supriya merasa tertekan dengan semua itu. Ia terlihat gelisah dan memainkan cincin yang dipasangkan Dutta tadi. Seolah-olah dia berusaha melepaskan cincin itu. Leela melihatnya dan mencoba mendekatinya. Ia bertanya apa dia baik-baik saja. Lalu pengawal pribadi Supriya mendatangi Supriya dan membawakannya segelas air karena melihat wajahnya pucat. Leela meneriakinya karena ia memanggil Supriya dengan namanya saja tanpa nona. Leela menyuruhnya memanggil Sup dengan nona karena dia adalah calon istri Dutta sementara dirinya hanya pelayan. Sup merasa sedih mendengar itu.

Lalu Baji datang untuk memperkenalkan pengawal tersebut pada Dutta yang ternyata bernama Ravindra. Mereka berdua berjabat tangan. Pengawal melihat ke arah Sup karena dia terlihat akan pingsan. Ternyata Sup jatuh pingsan namun si pengawal dengan sigap menangkapnya sehingga Sup tidak jatuh ke lantai. Semua orang terlihat kaget. Dutta melihatnya sepertinya dia tidak suka karena pengawal itu menyentuh calon istrinya. Kala merasa aneh dengan reaksi pengawal itu terhadap Supriya.

Mereka membawa Supriya ke kamarnya. Ibu Dutta meminta Naku untuk membawakannya air gula dan meminta Baji menghubungi dokter. Baji membawa Ravi keluar dan memuji kesigapannya menangkap Supriya. Di kamar Supriya, Leela bertanya-tanya mengapa Supriya sering pingsan dan ia terlihat tidak pernah bahagia. Sudarsan turut berkomentar bahwa kelihatannya Sup tidak senang dengan pernikahan ini. Dutta mendengar perkataan mereka. Kala kemudian meminta Dutta untuk mencari tahu isi hati Supriya.

Baji datang bersama dokter. Dutta keluar dan ia merasa sedikit frustasi setelah mendengar percakapan Leela dan Sudarsan tadi. Ia memukul dinding dan Baji serta pengawal Sup melihatnya. Dokter mengatakan bahwa hal seperti ini memang kadang terjadi saat perempuan akan menikah. Dokter bertanya apa ada sesuatau yang mengganggu pikirannya. Sup tidak mengatakan apa pun.

Dokter meminta agar membiarkan jendela terbuka sehingga ada udara segar di ruangan itu. Kemudian Naku datang dengan membawa air gula untuk Supriya. Dutta masuk dan meminta semua orang untuk keluar karena ia ingin berbicara dengan Supriya. Setelah semua orang pergi, Dutta menutup pintu. Dutta kemudian mulai menanyai Sup terutama tentang perasaannya tentang pernikahan mereka.


Sementara tiga saudari sedang minum-minum di kamar. Kala mengatakan bahwa pernikahan mereka tidak akan pernah terjadi. Tapi Leela merasa ragu karena mungkin Dutta bisa memenangkan hati Supriya. Kala mengatakan bahwa Sup tidak mencintai Dutta dan tidak menginginkan pernikahan ini terjadi. Leela mengatakan bagaimana kakaknya itu bisa tahu. Kala mengatakan dengan sombong bahwa ia tahu segalanya. Kala mengatakan pada Leela bahwa ia tidak perlu melakukan apa pun karena dia tidak punya otak seperti dirinya. Mendengar sindiran itu Leela menjadi marah. Leela berpikir Kala menganggapnya bodoh.



n





Sinopsis Nakusha (Laagi Tujhse Lagan) Episode 34



Episode dimulai dengan adegan Naku yang masuk ke kamarnya sambil tersenyum. Ia melihat boneka beruang itu dan menekan jantungnya. Lalu boneka beruang itu mengeluarkan suara “ Aku mencintaimu”. Dia menekannya lagi dan lagi. Lalu Naku berjalan ke cermin dan mulai menghilangkan warna hitam di wajahnya. Naku kemudian memakai bindi dan meletakkan dupatta (kerudung) yang diberikan Dutta ke kepalanya. Ia terlihat sangat cantik. Naku pun kembali menghayal. Ia dibawa kembali ke toko souvenir. Ia membayangkan Dutta memegangnya dan memberikan dupatta padanya. Dutta menanyakan apa ia menyukainya. Dengan gagap Naku menjawab kalau ia menyukai dupatta itu. Naku benar-benar menikmati khayalannya.

Lalu Badi masuk ke kamar dan ia kaget melihat Naku tanpa riasan dan membiarkan pintu kamar terbuka sehingga siapa pun bisa melihatnya. Badi melihat dupatta itu dan bertanya dari mana ia mendapatkannya. “Ini adalah punyaku ibu, Tuan Dutta yang memberikannya,” kata Naku polos. Badi bertanya mengapa Tuan Dutta memberikan itu padanya. Naku menjelaskan bahwa itu sebagai hadiah karena hari ini ia telah membantunya memilih hadiah untuk Nona Supriya. Ibunya merasa sedikit lega. Naku juga memberitahu Bahwa Tuan Dutta juga memberinya boneka beruang.

Badi mencoba menjelaskan pada putrinya bahwa kadang-kadang seorang tuan memang memberikan hadiah pada pelayannya karena kemurahan hati mereka. Tapi kamu jangan lupa siapa kita. Naku mengatakan pada ibunya bahwa ia tahu kalau Tuan Dutta tidak akan melihatnya dalam kehidupan nyata. Badi merasa marah dan melempar dupatta itu dan pergi keluar. Sementara Naku hatinya patah. Ia berjalan keluar dari kamarnya dan lupa bahwa wajahnya sedang tidak memakai riasan hitam. Dia sampai di dapur tanpa ada yang melihatnya. Dia melihat wajahnya yang memantul di piring. Lalu dia mendengar langkah kaki orang masuk ke dapur yang ternyata adalah Leela dan Kala. Naku mencoba menyembunyikan wajahnya. Kala dan Leela datang untuk meminta air es. Naku berusaha untuk tidak melihat mereka. Mereka merasa curiga pada Naku dan mencoba melihat wajah Naku. Saat melihat wajah Naku mereka mentertawakannya karena wajah Naku penuh tepung. Mereka mengolok-ngolok Naku karena mencoba melakukan hal yang tidak mungkin.


Malam harinya tengah berlangsung acara pertunangan Dutta-Supriya. Upacara pertunangan pun dimulai. Naku ada di sana menyiapakan minuman untuk tamu. Ia mencoba untuk menyembunyikan air matanya dan mencoba tersenyum. Acara pertukaran cincin Dutta-Supriya pun dimulai.

Selanjutnya: Sinopsis Nakusha (Laagi Tujhse Lagan) Episode 35


n

Sinopsis Nakusha (Laagi Tujhse Lagan) Episode 33



Episode dimulai dengan Dutta yang membawa boneka beruang. Naku dan Baji ada di sana dan melihat boneka itu. Baji mengambil boneka itu dan mennanyakan pada Dutta tentang hal itu. Dutta menjelaskan bahwa ketika ia menelepon toko souvenir, gadis penjual memintanya untuk membeli beruang untuk kekasihnya. Naku mengatakan bahwa boneka seperti itu seharusnya untuk anak-anak. Untuk seorang gadis seharusnya membelikan anting atau gelang.

Dutta pun meminta Naku untuk menemaninya membeli hadiah untuk Supriya. Lalu Naku bertanya apa yang harus dilakukan terhadap beruang itu. Dutta meminta Naku untuk menyimpannya. Naku mengambil boneka beruang besar itu dan memeluknya. Ia terlihat sangat senang mendapatkan boneka itu.

Lalu Naku, Baji, dan Dutta pergi ke toko souvenir. Naku melihat satu set gelang berlian yang menurutnya paling cantik dan menunjukkannya pada Dutta. Dutta melihatnya dan menyukainya. Dutta meminta Baji untuk membelinya. Kemudian mata Naku tertuju pada sebuah gaun dan selendang/kerudung berwarna biru tua gelap yang cantik. Naku menyentuhnya. Penjaga toko datang dan memarahi Naku (mungkin karena Naku terlihat tidak mampu membelinya). Naku merasa takut. Dutta melihat kejadian tersebut.

Perempuan penjual yang lain kemudian mengatakan kepada temannya yang memarahi Naku tadi bahwa gadis itu datang bersama Tuan Dutta sehingga ia menyuruhnya untuk meminta maaf. Akhirnya orang itu meminta maaf pada Dutta. Dutta meminta Naku untuk mencoba memakai kerudung itu di kepala. Naku pun melakukannya. Dutta bilang itu terlihat cocok dengannya. Dutta kemudian membelikan selendang itu untuknya. Naku awalnya menolak tapi karena Dutta bilang bahwa itu hadiah untuknya karena ia telah membantunya memilihkan hadiah untuk Supriya akhirnya ia menerimanya dengan senang.

Saat di rumah, Baji melihat Serdji sedang bermain karate. Baji bertanya apa yang dia lakukan. Serdji mengatakan bahwa ia sedang belajar judo karate. Serdji meminta pekerjaan pada Baji lalu Baji menawarkannya untuk menjadi pengawal Supriya bila ia bisa membuka kepalan tangan Baji. Serdji berusaha membuka kepalan tangan Baji tapi ternyata ia tidak bisa melakukannya. Baji pun membuat Serdji pergi dari tempat itu.


Acara Mahendi sedang berlangsung dan Dutta membawa hadiahnya untuk Supriya. Ketiga saudari melihatnya. Lalu Roop bertanya apa Dutta membawa hadiah untuknya. Leela mengatakan bahwa hadiah itu bukan untuk saudari perempuan tapi untuk calon pengantinnya. Kala membuka hadiah itu dan melihat gelang berlian di dalamnya. Kala mengatakan pada Supriya bahwa mulai sekarang Dutta akan terus memberikan hadiah seperti itu padanya.

Selanjutnya: Sinopsis Nakusha (Laagi Tujhse Lagan) Episode 34


n

Sinopsis Nakusha (Laagi Tujhse Lagan) Episode 32




Episode kali ini dimulai dengan ketiga saudari yang memikirkan siapa yang mengirim surat peringatan pada mereka. Kala mengajak kedua adiknya pergi mencaritahu hal itu. Ia mencoba mencocokkan tulisan tangan suami Leela dengan tulisan di surat peringatan itu. Tulisannya ternyata berbeda. Kemudian Kala juga mencocokkannya dengan tulisan Baji, hasilnya juga berbeda.

Saat Naku bersama Supriya ia mencoba menjelaskan pada Supriya bahwa Tuan Dutta adalah orang yang baik. Naku berbicara soal pernikahan mereka dan berusaha menyembunyikan kesedihannya. Kemudian Naku pergi dari sana.


Di tempat lain suami Leela pergi menemui Dutta untuk memberikan prasad pada Dutta. Dutta mengambilnya. Sud kemudian meminta uang untuk nama rumah sakit ibu. Dutta kemudian bertanya pada Sudarsan bukankah beberapa waktu yang lalu ia juga sudah meminta banyak uang untuk alasan yang sama.



n

Sinopsis Nakusha (Laagi Tujhse Lagan) Episode 31




Episode dimulai dengan Leela yang jatuh pingsan. Kala kemudian meminta Sudarsan (suami Leela) untuk pergi mengurus Leela di kamarnya. Sudarsan menanyakan pada Leela apa yang terjadi padanya. Leela menceritakan keseluruhan cerita pada suaminya itu. Kemudian Sudarsan mengeluarkan kalung dan memberikannya pada Leela. Sud mengatakan bahwa ia baru saja mendapatkan keuntungan 5 Laks.

Saat sedang makan malam Naku melayani Dutta namun ibu Dutta meminta Naku untuk tidak melakukannya karena Supriya yang akan melakukannya. Roop mengajak Supriya untuk pergi berbelanja hari ini tapi Dutta melarangnya ikut. Dutta meminta Supriya untuk tinggal di rumah saja. Dutta menugaskan seorang pengawal untuk menjaga Supriya. Baji mengatakan bahwa orangtua Supriya akan datang.


Dutta meminta Naku untuk menemani Supriya. Sementara Kala masih memikirkan siapa orang yang menaruh racun di saree Leela dan melemparkan catatan peringatan padanya. Roop mengatakan bahwa ia tahu siapa orangnya.



n

Sinopsis Nakusha (Laagi Tujhse Lagan) Episode 30



Episode dimulai dengan sejarah keluarga Tuan Dutta di masa lalu.

Ibu Dutta memberi apel pada Supriya. Supriya memintanya untuk tidak melakukan itu tapi Ibu Dutta bersikeras melakukannya. Ia akan mencintai Supriya seperti putrinya sendiri. Supriya bertanya apa yang akan terjadi hari ini karena orangtuanya mungkin tidak bisa datang dan mempercepat pernikahan.

Ibu Dutta kemudian mulai menceritakan kehidupan mereka dulu. Dulu Dutta tidak sekaya sekarang. Mereka adalah keluarga petani. Meski miskin tapi mereka hidup dengan bangga dan menjaga kehormatan mereka sebaik mungkin. Ayah Dutta dikenal karena harga diri dan kemarahannya. Karena itu Dutta juga pemarah karena ia menuruni sifat ayahnya.  Ibu Dutta terus bercerita tentang masa lalu keluarga mereka.

Tiba-tiba Dutta datang. Lalu Ibu Dutta meninggalkan mereka berdua. Supriya tampak takut melihat Dutta. Dutta bertanya dengan sopan bagaimana perasaannya sekarang. Sup menjawab bahwa dia sudah sehat sekarang. Dutta meyakinkan Sup bahwa dia tidak perlu takut lagi sekarang. Dutta berpikir bahwa Sup masih merasa takut karena peristiwa semalam. Dutta mengatakan bahwa sekarang dia adalah tanggung jawabnya jadi ia akan menjaganya.. Supriya merasa tidak senang dengan perkataan Dutta tersebut.

Dutta mengatakan bahwa pernikahan itu bukanlah keputusannya, itu lebih ke keputusan ibunya. Dutta menganggapnya sebagai berkah. Dutta berjanji meskipun ia mungkin belum bisa menerima hubungan ini sepenuhnya tapi dia akan mencoba tulus untuk menjalaninya. Ini bukan janji Dutta Sriram Patil tapi ini adalah janji calon suamimu.

Di tempat lain ketiga saudari mulai menyusun rencana baru untuk menggagalkan pernikahan itu. Mereka ingin menyingkirkan Supriya dari kehidupan Dutta. Kala mengatakan bahwa saree yang dia pilih untuk Supriya telah diberi racun dan saat Sup memakainya maka racun itu akan menyebar ke seluruh tubuhnya.

Pada malam hari ada acara di rumah Dutta. Para tamu sudah datang. Dutta mengenakan kurta berwarna orange dan Ibu Dutta mengatakan bahwa ia terlihat seperti pangeran. Badi yang mendengarnya juga setuju dengan perkataan Baji. Badi kemudian melihat ke arah Naku yang sedang sibuk mendekorasi dengan bunga. Badi merasakan kepedihan Naku.

Supriya dibawa turun oleh ketiga saudari. Ia tampak cantik dengan saree kuning. Dutta dan Sup duduk saling berhadapan. Dutta menatap Supriya dan mengingat apa yang Naku katakan untuk menerimanya. Bila ia mencintai seseorang maka rasa sakitnya akan hilang.

Acara dimulai. Dutta memakaikan kangan pada Supriya. Kala bertanya mengapa racunnya belum bereaksi. Kemudian Dutta satu persatu meletakkan perhiasan pada Supriya dengan dibantu Kala. Kala merasa khawatir dan Kishore melihat kekhawatiran Kala.


Ganpat melihat semua perhiasan dan sifat serakahnya mulai muncul. Badi berusaha mengendalikan suaminya. Tiba-tiba Leela perlahan-lahan terlihat akan pingsan. Akhirnya Leela pun jatuh pingsan saat mencoba mendekati Kala. Semua orang segera bergegas ke arah Leela. 



n


Sinopsis Nakusha (Laagi Tujhse Lagan) Episode 29



Episode dimulai dengan perbincangan Dutta, Baji dan ibu Dutta tentang kejadian yang menimpa Supriya. Mereka akhirnya sependapat bahwa itu merupakan pekerjaan orang dalam. Ibu Dutta mengatakan bahwa Supriya sekarang tidak aman sehingga ia akan berbicara pada ayah Supriya agar pernikahan dipercepat. Lalu Dutta memberitahu Baji untuk segera tidur.


Naku di kamarnya mencoba tidur tapi tidak bisa. Seperti biasa Naku kembali memimpikan tentang Tuan Dutta. Naku membayangkan Tuan Dutta menggendongnya menuruni tangga seperti yang dilakukannya pada Supriya tadi. Tiba-tiba Naku tersadar karena mendengar musik. Naku keluar mencari sumber musik tersebut. Ternyata dia menemukan Tuan Duttanya sedang memainkan organ dengan mulutnya. Naku duduk di belakang Dutta sambil mendengarkannya. 

Dutta melihat Naku dan dia berhenti. Dutta mulai minum alkohol. Naku mengatakan pada Dutta bahwa minum tidak akan membuat rasa sakit hilang. Dutta kemudian mengatakan bahwa ia akan meninggalkan masa lalunya dan akan mulai kehidupan barunya bersama Supriya. Dutta bertanya pada Naku apa ia tidak takut padanya. Naku kemudian memberikan surat tadi pada Dutta dan menyuruh Dutta untuk menyerahkan sendiri pada Nona Supriya, karena itu akan membuat nona lebih bahagia.




n

Mengingat Kembali Sejarah Perekonomian Indonesia



Judul           : Ekonomi Indonesia Dalam Lintasan Sejarah
Penulis        : Prof. Dr. Boediono
Penerbit      : Mizan
Cetakan      : 2016        
Tebal          : 312 Halaman
ISBN          : 978-979-433-947-3

     Buku  berjudul Ekonomi Indonesia dalam Lintasan Sejarah ini merupakan buku yang merangkum perjalanan sejarah perekonomian Indonesia dari zaman VOC (Verinigne Oast Indische Comagnie) Belanda pada abad ke-17 hingga 2014. Bagian pertama buku menyajikan zaman sebelum kemerdekaan Indonesia di mana saat itu Indonesia masih dikenali dengan sebutan Nusantara. Masa di mana VOC melancarkan politik adu domba agar mampu menguasai berbagai wilayah terutama Jawa dan Maluku.
      Saat itu mereka memegang kekuatan politik. Dasar kolonialisme yang menjadi visi sistem ekonomi ekstraktif hanya menguntungkan sepihak. VOC makin kaya, sementara itu, rakyat yang dipekerjakan di tanah sendiri justru semakin menderita. Sebelum VOC menguasai ekonomi di Nusantara, Indonesia sebenarnya sudah merupakan arus niaga yang utama. Selain berposisi strategis, Nusantara juga dilimpahi kekayaan sumber alam. Dua pusat perdagangan yang sangat pesat adalah di sekitar Selat Malaka dan di kawasan Laut Jawa, di mana keduanya merupakan jalur besar perdagangan antara Asia dengan Eropa.
       Pada akhir abad 16, sekelompok pemodal Eropa dengan kongsi dagangnya, salah satunya VOC, menginginkan keuntungan lebih besar. Mereka juga berniat mengangkat sumber-sumber produksi. Kongsi-kongsi dagang Eropa pun menjelajahi kawasan potensial di Asia, Amerika Selatan, dan Afrika. Hal ini menjadi cikal bakal imperialisme negara Eropa. Tercatat dalam sejarah, Nusantara menjadi sasaran VOC.
     Setelah berhasil mendarat di Banten pada tahun 1956, mereka secara bertahap memonopoli perdagangan. Selain kekuatan militer, kesuksesan VOC memonopoli juga berkat keunggulan organisasi, teknologi, dan akses informasi pasar. Pada akhir abad 18, VOC telah berhasil menguasai sebagian besar Jawa dan Maluku serta beberapa pos dagang di Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi.
    Nusantara berhasil dikuasai VOC selama 2 abad. Eksploitasi dilakukan untuk memproduksi berbagai barang dagangan utama secara besar-besaran dengan tenaga kerja yang murah. Penguasa lokal yang berpikir pragmatis juga menopang kerja-kerja VOC ini. Hingga pada akhirnya VOC bangkrut karena kasus-kasus korupsi. VOC bangkrut karena tata kelola pemerintahan yang buruk terus dibiarkan saja. Di sini penulis menekankan bahwa kebangkrutan VOC adalah fenomena yang terjadi untuk menjadikan pelajaran bagi bangsa Indonesia akan bahaya korupsi bagi perekonomian nasional.
    Pada saat Indonesia merdeka, Orde Lama mencoba mendahulukan politik sebagai yang utama yang membuat kesejahteraan rakyat rendah. Sedangkan Orde Baru lebih fokus pada sektor ekonomi dengan mengacu laju pembangunan dalam grand design developmentalisme. Namun ini juga tidak mampu mengangkat taraf kesejahteraan rakyat secara keseluruhan karena kebijakan politik yang bermasalah. Mereka hanya mementingkan sebagian kecil kroninya dan mempercantik gedung-gedung. Ketika Orde Baru, Indonesia banyak mengalami krisis seperti krisis anggaran, krisis beras, krisis Pertamina, dan gejala penyakit Belanda pasca bom minyak.
      Pada era Reformasi tepatnya pada tahun 2008-2009 terjadi krisis global yang lebih dahsyat, tetapi episentrumnya dari Amerika Serikat dan Eropa. Sektor keuangan kita sudah cukup resilien, kebijakan moneter pruden, dan fiskal aman serta perbankan cukup kuat. Satu-satunya kebijakan yang menimbulkan kegaduhan ekonomi dan politik adalah skandal Bank Century. Bank Indonesia dan Departemen Keuangan saat itu melakukan respon kebijakan mengatasi krisis sistemis dan menyelamatkan sistem perbankan pada saat itu dan bukan melindungi Bank Century. Namun sayang, proses politik dan hukum tidak bisa dikendalikan dan tidak sejalan dengan tujuan ekonomi.
     Melalui buku ini Prof. Boediono menekankan agar sejarah panjang perekonomian Indonesia dari masa VOC hingga Reformasi mampu menjadi cermin untuk memahami dan menjawab tantangan di masa sekarang maupun di masa mendatang agar kesalahan yang sama tidak terulang kembali. Meskipun buku ini berbicara masalah ekonomi dan terkesan rumit namun buku ini tetap mampu dipahami oleh orang awam sekalipun karena penulis menjelaskannya dengan menggunakan bahasa sehari-hari. 

Dimuat di Radar Sampit Edisi Minggu 30 Juli 2017
Halaman 20


n

Sinopsis Nakusha (Laagi Tujhse Lagan) Episode 28



Episode dimulai dengan Baji yang memberitahu Dutta tentang temuannya. Dutta merasa sangat kaget dan marah. Ia berteriak apa yang dilakukan para pengawal di sini sehingga seseorang bisa masuk ke kamar calon istrinya dan mencoba membunuhnya.

Baji kemudian menyuruh para pengawal untuk mencari penyusup tersebut di rumah. Baji mengatakan pada Dutta bahwa jendela kamar Supriya tertutup dan asap beracun keluar dari AC bahkan ia harus menutup mulutnya saat masuk ke kamar Supriya tadi. Ketiga saudari mulai menampakkan wajahnya yang pucat. Roop terlihat yang paling ketakutan.

Kala segera memainkan kata-katanya agar Supriya tidak mengatakan sesuatu pada Dutta yang bisa membahayakan dirinya. Kala menangis dan mengatakan pada semua orang bahwa ialah yang menyuruh Supriya untuk menutup jendela karena musuh Dutta bisa saja datang. Kala mengingatkan tentang serangan terakhit pada Dutta. Kala terus menangis dan mengatakan bahwa ia adalah orang yang bertanggung jawab atas apa yang terjadi pada Supriya. Bila ia tidak meminta Sup untuk menutup jendela tentu semua itu tidak akan terjadi. Kala pun meminta maaf pada Supriya (seperti biasa Kala pandai memainkan kata-kata dengan mulutnya sehingga semua orang mempercayainya).

Dutta datang ke Kala dan mencoba menghiburnya, ia mengatakan bahwa itu bukan salahnya, ia hanya berusaha melindungi Supriya. Dutta kemudian memberitahu Baji bahwa semua jendela dan pintu telah ditutup sehingga tikus pun tidak bisa masuk, lalu bagaimana hal ini bisa terjadi. Baji mulai berpikir dan Dutta berkata “Kau benar Baji, kalau begitu ini adalah pekerjaan orang dalam”.

Ibu Dutta mengatakan bahwa itu tidak benar, semua pelayan telah lama bekerja di sini dan mereka semua dapat dipercaya. Ibu Dutta mengatakan untuk tidak berpikir seperti itu. Namun Dutta yakin bahwa orang dalam yang melakukannya.

Roop kelihatan takut dan pucat. Kala melihatnya dengan cemas karena mungkin dia bisa menimbulkan Dutta curiga. Ibu Dutta memperhatikan Roop dan menanyakan mengapa dia ketakutan. Kala segera menjawabnya bahwa Roop sedikit tidak enak badan saat ini dan menyuruh Roop untuk duduk saja.

Kala menanyakan kepada ibunya bahwa siapa yang bisa melakukan hal seperti ini. Lalu Roop mengatakan bahwa Naku ada di luar kamar Sup saat itu. Naku kaget dan orangtuanya ketakutan.

Kemudian Dutta bertanya padanya dengan curiga apa yang sedang dilakukan Naku di luar kamar Supriya. Apa ia melihat seseorang atau sesuatu yang aneh di tempat itu. Naku terlihat gugup dan mengatakan bahwa ia tidak melihat siapa pun di sana, ia ke kamar Supriya karena ingin memberikan ini (menunjukkan kepada Dutta surat cinta yang ditulis Baji). Hanya Dutta dan Baji yang melihat surat itu karena Naku menunjukkannya dengan sedikit menyembunyikannya juga. Baji memberikan tanda pada Dutta bahwa apa yang dikatakan Naku benar.

“Naku, saat ini kamu sedang ketakutan tapi nanti bila kau ingat sesuatu segera beritahu padaku,” kata Tuan Dutta. Naku mengangguk dan kemudian pergi bersembunyi di belakang ibunya. Ketiga saudari perempuan memanggil Naku dan bertanya apa dia melihat sesuatau dan apa yang ia lakukan di luar kamar Supriya. Naku mengatakan bahwa ia tidak melihat apa pun, dia ke sana karena tugas dari Dutta tapi ia tidak bisa mengatakan apa tugas tersebut. Ketiga saudari merasa marah karena Naku tidak mau mengatakannya. Kala meminta Naku bila ia mengingat sesuatu maka dia harus memberitahunya terlebih dahulu.

Berikutnya giliran orangtua Naku yang menanyakan padanya mengapa ia masuk ke rumah Dutta di malam hari. Naku hanya mengatakan pada ibunya bahwa ia tidak akan melakukan kesalahan. Ibunya lalu mengatakan dengan lembut bahwa ia tahu kalau kau tidak akan pernah melakukan kesalahan apa pun, tapi kau juga tidak seharusnya memiliki perasaan yang tidak seharusnya tentang Tuan dutta. Naku mengatakan bahwa ia ke sana untuk memberi air pada Supriya (maksutnya surat cinta). Lalu saat itu dia mendengar suara dari dalam dan mengira ada yang tidak beres di dalam.


Dutta dan Baji masih membahas masalah tersebut dan ibu Dutta pun datang. Ibu Dutta mengatakan bahwa Dutta benar bahwa ini pasti pekerjaan orang dalam tapi dia takut mengatakannya tadi karena akan membuat semua orang khawatir.



n

Sinopsis Nakusha (Laagi Tujhse Lagan) Episode 27



Episode kali ini dimulai dengan Roop dan Leela yang berdiri di luar kamar Supriya dalam keadaan tegang. Kala ada di dalam kamar Supriya untuk melaksanakan rencana jahatnya membunuh calon pengantin Dutta itu. Roop dan Leela mendesak Kala agar segera menyelesaikan pekerjaannya sebelum Supriya datang.

Tiba-tiba Supriya datang dan Leela mencoba mengajaknya berbicara untuk mencegahnya masuk ke kamar. Saat Supriya masuk ke dalam kamar ia mendapati Roop dan Kala ada di sana. Untuk sesaat mereka bertiga tegang. Kala mengatakan bahwa ia datang ke kamarnya hanya untuk menutup jendela dan meletakkan gorden. Kala juga menyalakan AC agar Supriya bisa tidur dengan nyaman. Tapi Supriya memberitahu mereka bahwa ia merasa kedinginan dan tidak ingin memakai AC. Roop mengejeknya bahwa Supriya tidak mempunyai AC di rumahnya, pasti hanya ada kipas meja di sana.

Supriya kemudian membuka jendela kamarnya karena cuacanya yang bagus. Ia juga mematikan AC kamarnya. Kala mencoba menghentikannya dengan mengatakan bahwa di rumah ini kita tidak bisa tidur tanpa menutup jendela. Musuh Dutta bisa datang kapan saja dan menembak di malam hari, Dutta juga selalu tidur dengan AC menyala karena itu biasakanlah menggunakan AC. Supriya tidak mengatakan apa pun tapi dia terlihat ketakutan. Kala, Leela, dan Roop pun pergi dan Supriya menutup pintu kamarnya.

Di luar, Leela menanyakan pada Kala apa AC ini bisa membunuh Supriya dalam cuaca panas seperti ini. Kala kemudian menunjukkan botol racun kepada kedua adiknya itu. Ia mengatakan bahwa ia telah memasukkan racun ke dalam mesin AC dan saat AC menyala maka racun tersebut akan mulai menguap dan pagi harinya kita akan menemukan kalau calon pengantin Dutta itu telah mati.

Mereka bertiga mulai melangkah pergi menuju kamar mereka. Tiba-tiba Kala teringat sesuatau ia menanyakan kepada kedua adiknya apa terdapat alarm asap di ruang tamu? Leela menjawab bahwa ada alarm asap di ruang tamu karena itu dia tidak pernah merokok di sana. Kala mulai sedikit cemas karena merasa bahwa ia telah mengabaikan hal kecil seperti itu. Kala segera menuju ke sisi lain rumah tempat sakelar dipasang.

Sementara di tempat lain Naku sedang berjalan menuju kamar Supriya. Ia berencana memberikan surat cinta Tuan Dutta (sebenarnya ini surat Baji) pada Supriya. Naku mulai mengetuk pintu. Pada saat bersamaan 3 situasi sedang terjadi. Situasi di mana asap beracun dari AC yang keluar di kamar Supriya sehingga menyebabkan Supriya yang sudah tidur terbangun karena mulai sesak nafasnya. Situasi Naku yang mengetuk pintu kamar Supriya namun tidak kunjung ada jawaban dan situasi ketiga saudari yang mencoba mencari tahu saklar mana yang harus dimatikan agar alarm asap tidak berbunyi.

Supriya sangat kesulitan bernafas. Ia berusaha bangkit dari tempattidur. Supriya terus terbatuk-batuk dan ia tidak sengaja menjatuhkan vas bunga. Naku yang berada di luar kamar Supriya mendengar itu dan menyadari bahwa ada sesuatu yang tidak beres di kamar Supriya. Naku mulai mengetuk pintu lebih keras.
Sementara ketiga saudari masih belum menemukan mana saklar alarm yang harus dimatikan. Kalau mereka sampai mematikan saklar yang salah maka itu bisa berakibat fatal. Alarm asap akan berbunyi dan semua orang akan terbangun. Kala menyuruh Roop untuk segera mematikan alarmnya. Roop merasa ragu. Saat itu Leela melihat Naku keluar dari kamar Supriya. Ia memberi tahu dua saudara lainnya. Mereka bertiga bertanya-tanya apa yang dilakukan Naku di sana. Kala dan Leela menyuruh Roop untuk segera menekan tombol saklar agar alarm asap tidak berbunyi.

Roop ternyata menekan tombol yang salah sehingga alarm asap berbunyi. Semua orang terbangun karena suara bising alarm. Dutta segera mengambil pistolnya dan segera keluar dari kamarnya. Ketiga saudari tersebut memutuskan pergi. Kala meminta agar semua bersikap tenang dan berpura-pura tidak tahu apa-apa.

Dutta menuju ke kamar Supriya dan menemukan Naku ada di depan pintu kamar Sup dan mencoba membukanya. Baji juga datang ke sana. Dutta akhirnya mendobrak pintu dan masuk ke dalam, Baji dan Naku mengikuti di belakangnya. Mereka menemukan Supriya pingsan dan Dutta menggendongnya keluar dan meletakkannya di sofa ruang tamu.

Ibu Dutta dan ketiga saudari datang ke ruang tamu karena mendengar suara alarm asap. Naku membawa air dan Dutta segera memercikkannya ke wajah Supriya. Supriya akhirnya sadar meski dengan terbatuk. Dutta sangat marah atas apa yang menimpa Supriya, ia menyuruh Baji untuk mencari tahu apa yang terjadi di kamar Supriya.

Baji bergegas ke kamar Supriya sementara Kala berusaha menghubungi dokter. Di kamar Supriya baji menemukan sesuatu yang aneh. Ada asap di seluruh ruangan itu. Baji segera membuka jendela lalu dia menyadari ada yang salah dengan AC di kamar itu. Seseorang telah menaruh racun dalam AC ini. Baji segera turun dan memberitahu Dutta tentang temuannya. Dutta merasa sangat kaget dan marah. Ketiga saudari mulai menampakkan wajahnya yang pucat. Roop terlihat yang paling ketakutan.

Selanjutnya: Sinopsis Nakusha (Laagi Tujhse Lagan) Episode 28



n

Sunday, July 30, 2017

Sinopsis Nakusha (Laagi Tujhse Lagan) Episode 26



Episode dimulai dengan Baji yang mencoba menggoda Dutta  yang sedang berlatih tinju di pagi hari. Baji berkomentar apa Dutta membentuk tubuhnya karena cinta. Dutta mengatakan bahwa ia sedang latihan untuk melindunginya dari musuh. Baji terus menggodanya tentang cinta dan Dutta pun memukul rahangnya. Baji meminta Dutta untuk bersiap-siap karena sebentar lagi mereka ada rapat.

Baji duduk di meja Dutta dan melanjutkan omong kosongnya. Dia mengatakan bahwa Dutta tidak tahu apa-apa tentang seorang gadis. Baji mulai memperagakan bagaimana jika Dutta akan melamar seorang gadis. Dutta akan berkata “ Hei dengarkan hatiku saat ini berdetak seperti bomwaktu, bila kau tidak bilang iya maka hatiku akan meledak kemudian”. Dutta tersenyum geli melihat tingkah laku sahabatnya tersebut dan kembali meninju Baji.

Baji kemudian menyarankan Dutta untuk menulis surat cinta kepada Supriya. Dutta hanya menggelengkan kepalanya dan sibuk memukuli tas merah untuk latihan tinju. Baji lalu mendapatkan ide cemerlang. Dia akan menulis surat itu seolah-olah Dutta yang menulisnya. Baji mulai menulis surat. Dutta mengira apa yang dilakukan Baji sudah gila. Baji tidak suka kata-kata yang ditulisnya dan ia membuangnya. Tiba-tiba ide lain terpikirkan olehnya.

Dutta berjalan pergi untuk membersihkan senjatanya. Melihat itu Baji mengatakan bahwa bakat yang Dutta miliki akan sia-sia karena ia tidak bisa mencintai siapa pun, kau justru tertarik untuk merawat senjatamu itu. Mendengar kata-kata Baji tersebut Dutta langsung mengarahkan senjatanya ke kepala Baji dan mengatakan bahwa ia juga bisa menembak pistolnya.

Baji menjadi terlihat serius. Ia mengatakan tembaklah karena hidupku hanya untukmu. Dutta merasa jengkel mendengar ucapan Baji dan ia menampar Baji dengan handuknya. Baji kembali melanjutkan menulis surat dan Dutta berdiri di dekat jendela memikirkan sesuatu. Baji selesai menulis surat. Dutta sangat kesal dan meminta Baji untuk membatalkan rencana konyolnya itu. Apa yang dia harapkan dengan membuat surat itu. Apa dia tidak akan melakukan pekerjaannya dan lebih memilih sebagai tukang pos. Baji mengatakan bahwa ia akan melakukan itu untuk Dutta dan segera pergi. Dutta mengatakan bahwa Baji itu gila tapi ia memiliki hati yang jujur.

Baji dalam perjalanan membeikan surat itu pada Supriya dan di tengah jalan ia bertemu Roop yangsedang mengeringkan cat kukunya. Ia meminta Roop untuk memberikan surat itu pada Supriya tapi Roop mengatakan ia tidak bisa melakukan itu karena cat kukunya belum kering.

Kemudian Baji pergi ke Naku untuk meminta tolong. Saat itu Naku juga sedang melamun. Ia tersesat dalam pikirannya sendiri dan tidak melakukan apa pun. Badi meneriaki Naku yang sedang melamun. Di luar Baji memanggil Naku dan memintanya segera keluar. Baji menunjukkan surat itu kepada Naku. Naku bertanya untuk siapa itu. Baji menjawab untuk Naku. Naku yang polos itu percaya tapi kemudian Baji meralatnya bahwa surat itu untuk Supriya. Baji meminta Naku untuk memberikansurat itu pada Supriya tanpa diketahui siapa pun.

Naku mencoba menemui Supriya saat dia sendirian tapi selalu saja ada orang lain yang datang dan menyela. Naku kembali ke kamarnya dengan masih membawa surat itu . Saat itu adiknya Serdji sedang belajar. Serdji melihat Naku melamun dan bertanya apa dia juga sedang jatuh cinta seperti ibu mereka yang sedang jatuh cinta pada dapur rumah itu. Naku memukul Serdji dan memintanya untuk diam.

Naku bertanya pada Serdji apakah salah membaca surat milik orang lain. Serdji mengatakan bahwa itu sesuatu yang sangat menyenangkan bahkan ia biasa membaca surat cinta milik tetangga mereka dulu. Serdji bilang itu penuh dengan lagu-lagu seperti di film. Naku bertanya apa lagi yang ada di dalamnya. Serdji mengatakan bahwa seseorang sering menulis tentang kecantikan orang yang dicintai dan memintanya untuk datang dalam mimpinya.

Naku berdiri di depan patung Ganesha dan menatap ke kamar Dutta. Naku yang nakal mulai membuka surat itu dan membacanya. Naku membayangkannya dengan suara Dutta. Dalam surat itu Dutta berkata kepada Supriya bahwa dia akan memberikan hidupnya untuk Supriya dan ia merindukannya dan menggambarkan kecantikannya seperti bulan. (Surat cinta yang ditulis Baji atas nama Dutta ini benar-benar klasik).


Setelah membaca surat itu Naku merasa sedih. Naku mengatakan di depan patung Ganesha bahwa Supriya sangat beruntung sementara saya sangat tidak beruntung sehingga nama saya tidak layak ada di dalam surat ini. Naku kemudian berjalan pergi sambil menangis.

Selanjutnya: Sinopsis Nakusha (Laagi Tujhse Lagan) Episode 27


n

Sinopsis Nakusha (Laagi Tujhse Lagan) Episode 25



Episode dimulai dengan Naku yang melamunkan Tuan Dutta di depan cermin dengan wajah aslinya. Naku membayangkan Tuan Dutta melihat kecantikannya dan jatuh cinta padanya. Kemudian Naku pun tersadar dari lamunannya.

Ibunya terbangun dan mencari Naku karena dia tidak tidur di sampingnya. Badi melihat Naku di depan cermin dengan wajah cantiknya. Badi merasa cemas melihat Naku tanpa riasan hitam. Naku mencoba mengingat kecantikan Supriya dan memikirkan kecantikannya sendiri. Naku berdiri dan berkata, “Saya juga cantik bukan, ibu kalau seseorang melihat saya mereka juga akan menyukai saya bukan?” Badi mengatakan pada putrinya tentang siapa dirinya sehingga kamu berbicara tentang Tuan Dutta.

Badi merasa cemas dan meminta putrinya untuk tidak memikirkan hal tersebut. Badi mencoba menasihati putrinya bahwa bagi orang miskin seperti mereka kemiskinan mereka terlihat sebelum kecantikan mereka. Bila kecantikannya terlihat maka akan berakhir seperti masalah mereka dengan More. Tuan Dutta telah banyak menolong kita dan kamu jangan menganggapnya sebagai cinta.

Naku masih menolak untuk mempercayai kata-kata ibunya sehingga Badi melanjutkan ucapannya kembali bahwa tidak ada yang namanya cinta dalam kehidupan nyata. Gadis miskin tidak mungkin menikah dengan laki-laki kaya. Itu semua hanya ada dalam film saja. Cinta hanya untuk mereka yang memiliki uang dan kedudukan sementara kita hanya pelayan di rumah ini. Jadi kamu harus melupakan mimpimu Naku. Kamu adalah putri seorang pecandu alkohol. Pakailah riasan wajah gelapmu lagi dan segera pergi tidur.

Naku duduk kembali dengan sedih mendengar nasihat pedas ibunya. Naku merasa hatinya sakit mengetahui kenyataan yang ada. Ibunya meminta Naku untuk melupakan mimpinya tentang Tuan Dutta agar hatinya tidak terluka.

Pagi harinya keluarga Dutta dan orangtua Supriya duduk di meja makan untuk sarapan. Dutta meminta ayah Supriya untuk mengambil roti. Leela mengejek mungkin calon ayah mertuanya itu tidak makan roti. Sementara ayah Supriya mengatakan pada ibu Dutta bahwa putri mereka sangat beruntung, ia tidak mengira bahwa pernikahan Supriya-Dutta akan terjadi.Leela melanjutkan mengejek dengan mengatakan bahwa mereka memang beruntung karena kita tidak meminta apa pun dari mereka dan mereka bisa mendapatkan segalanya di rumah ini. Supriya akan mengenakan perhiasan mahal dan hidupnya akan seperti ratu di rumah ini. Ibu Dutta, Kala, dan Dutta menatap Leela dengan tegas menandakan mereka tidak suka Leela mengatakan semua itu.

Kala mengatakan kepada orangtua Supriya bahwa keluarganya hanya menginginkan Supriya sebagai istri Dutta karena Dutta sangat menyukainya dan siapa pun yang disukai Dutta juga mereka akan sukai. Ibu Dutta ikut berbicara bahwa bila orangtua Supriya setuju maka dia ingin Supriya tinggal bersama mereka sampai pernikahan. Semua orang merasa kaget termasuk Dutta Bhau.

Ibu Dutta menjelaskan bahwa Dutta sangat pendiam dan ia bahkan belum pernah berbicara dengan Supriya. Ibu ingin Dutta dan Supriya saling mengenal lebih dekat. Dutta pun memberikan persetujuannya untuk itu.

Sementara Supriya sendiri di kamar sedang berbicara dengan seseorang melalui telepon. Supriya mengatakan pada orang di telpon bahwa ia terjebak di rumah ini dan ia tidak bisa melakukan apa pun di sini. Ibu Dutta masuk dan Supriya memotong teleponnya dengan gugup. Ibu Dutta bertanya apa dia baik-baik saja. Supriya mengatakan bahwa di sini ia dan keluarganya tinggal di rumah besar dan mereka hidup sedemikian baik di rumah ini. Supriya merasa tidak layak tinggal di rumah ini.

Ibu Dutta memintanya agar tidak mengatakan hal tersebut lagi. Ia juga menjelaskan pada Supriya bahwa Dutta adalah orang yang tenang dan ia tidak pernah membagikan perasaannya pada orang lain. Tapi ia melihat bahwa Dutta tidak bisa mengalihkan pandangannya darimu di pesta pernikahan temannya. Untuk itulah ia melamar Supriya sebagai istri Dutta.


Ibu Dutta tidak ingin menyembunyikan apa pun tentang Dutta dari Supriya. Ia memberitahu Supriya bahwa Dutta pernah dihianati peempuan yang dicintainya di masa lalu dan Dutta tidak pernah membagi rasa sakitnyatersebut kepada orang lain. Mungkin karena itu Dutta jarang tersenyum lepas. Ibu Dutta merasa bahwa Supriya akan mampu membuat Dutta tersenyum dan memberi kebahagiaan di dalam hidup Dutta. Ibu Dutta pun memeluk Supriya sementara Supriya ada dalam pikirannya sendiri.



n

Sinopsis Nakusha (Laagi Tujhse Lagan) Episode 24



Episode dimulai dengan Roop dan Leela yang terlihat khawatir karena seseorang mengetuk pintu. Mereka takut ibunya yang datang. Setelah membuka pintu mereka merasa lega karena yang datang ternyata adalah Kala. Kala segera masuk dan berdiri di depan cermin. Kala mengatakan bahwa apa pun caranya mereka harus menghentikan pernikahan Dutta-Supriya.

Di tempat lain Serdji sedang belajar namun tiba-tiba ibunya datang dan berbicara sendiri memuji dapur rumah ini yang sangat bagus. Serdji merasa terganggu karena ia sedang belajar sehingga ia minta ibunya untuk berhenti berbicara. Badi minta Serdji untuk memijat kakinya karena ia kelelahan. Serdji menuruti permintaan ibunya. Naku kemudian masuk, ia masih tersesat dalam pikirannya karena patah hati karena Tuan Dutta sudah memiliki calon istri.

Kishore masuk ke kamar dan menemukan banyak botol bir di atas meja. Kemudian ia berteriak memanggil istrinya. Kishore meminta Kala agar tidak merusah pernikahan Dutta. Dutta telah dihianati cinta pertamanya. Kishore bertanya mengapa Kala ingin menghancurkan pernikahan Dutta. Kala menjawab bahwa ia melakukannya untuk mengamankan masa depan anaknya. Bila Dutta menikah maka istrinya yang akan mewarisi hartanya jadi bila pernikahan tidak pernah terjadi dalam hidup Dutta mungkin Dutta akan memberikan segalanya kepada anaknya.


Di kamar keluarga Naku tinggal semua orang sedang tertidur kecuali Naku. Naku duduk di cermin dan membersihkan wajahnya dari warna hitam. Naku membayangkan Dutta melihat wajah aslinya dan membelainya. Ia membayangkan Dutta mencium tangannya dan memeluknya. Kemudian Naku tersadar dari lamunannya.



n