Sunday, July 30, 2017

Sinopsis Nakusha (Laagi Tujhse Lagan) Episode 25



Episode dimulai dengan Naku yang melamunkan Tuan Dutta di depan cermin dengan wajah aslinya. Naku membayangkan Tuan Dutta melihat kecantikannya dan jatuh cinta padanya. Kemudian Naku pun tersadar dari lamunannya.

Ibunya terbangun dan mencari Naku karena dia tidak tidur di sampingnya. Badi melihat Naku di depan cermin dengan wajah cantiknya. Badi merasa cemas melihat Naku tanpa riasan hitam. Naku mencoba mengingat kecantikan Supriya dan memikirkan kecantikannya sendiri. Naku berdiri dan berkata, “Saya juga cantik bukan, ibu kalau seseorang melihat saya mereka juga akan menyukai saya bukan?” Badi mengatakan pada putrinya tentang siapa dirinya sehingga kamu berbicara tentang Tuan Dutta.

Badi merasa cemas dan meminta putrinya untuk tidak memikirkan hal tersebut. Badi mencoba menasihati putrinya bahwa bagi orang miskin seperti mereka kemiskinan mereka terlihat sebelum kecantikan mereka. Bila kecantikannya terlihat maka akan berakhir seperti masalah mereka dengan More. Tuan Dutta telah banyak menolong kita dan kamu jangan menganggapnya sebagai cinta.

Naku masih menolak untuk mempercayai kata-kata ibunya sehingga Badi melanjutkan ucapannya kembali bahwa tidak ada yang namanya cinta dalam kehidupan nyata. Gadis miskin tidak mungkin menikah dengan laki-laki kaya. Itu semua hanya ada dalam film saja. Cinta hanya untuk mereka yang memiliki uang dan kedudukan sementara kita hanya pelayan di rumah ini. Jadi kamu harus melupakan mimpimu Naku. Kamu adalah putri seorang pecandu alkohol. Pakailah riasan wajah gelapmu lagi dan segera pergi tidur.

Naku duduk kembali dengan sedih mendengar nasihat pedas ibunya. Naku merasa hatinya sakit mengetahui kenyataan yang ada. Ibunya meminta Naku untuk melupakan mimpinya tentang Tuan Dutta agar hatinya tidak terluka.

Pagi harinya keluarga Dutta dan orangtua Supriya duduk di meja makan untuk sarapan. Dutta meminta ayah Supriya untuk mengambil roti. Leela mengejek mungkin calon ayah mertuanya itu tidak makan roti. Sementara ayah Supriya mengatakan pada ibu Dutta bahwa putri mereka sangat beruntung, ia tidak mengira bahwa pernikahan Supriya-Dutta akan terjadi.Leela melanjutkan mengejek dengan mengatakan bahwa mereka memang beruntung karena kita tidak meminta apa pun dari mereka dan mereka bisa mendapatkan segalanya di rumah ini. Supriya akan mengenakan perhiasan mahal dan hidupnya akan seperti ratu di rumah ini. Ibu Dutta, Kala, dan Dutta menatap Leela dengan tegas menandakan mereka tidak suka Leela mengatakan semua itu.

Kala mengatakan kepada orangtua Supriya bahwa keluarganya hanya menginginkan Supriya sebagai istri Dutta karena Dutta sangat menyukainya dan siapa pun yang disukai Dutta juga mereka akan sukai. Ibu Dutta ikut berbicara bahwa bila orangtua Supriya setuju maka dia ingin Supriya tinggal bersama mereka sampai pernikahan. Semua orang merasa kaget termasuk Dutta Bhau.

Ibu Dutta menjelaskan bahwa Dutta sangat pendiam dan ia bahkan belum pernah berbicara dengan Supriya. Ibu ingin Dutta dan Supriya saling mengenal lebih dekat. Dutta pun memberikan persetujuannya untuk itu.

Sementara Supriya sendiri di kamar sedang berbicara dengan seseorang melalui telepon. Supriya mengatakan pada orang di telpon bahwa ia terjebak di rumah ini dan ia tidak bisa melakukan apa pun di sini. Ibu Dutta masuk dan Supriya memotong teleponnya dengan gugup. Ibu Dutta bertanya apa dia baik-baik saja. Supriya mengatakan bahwa di sini ia dan keluarganya tinggal di rumah besar dan mereka hidup sedemikian baik di rumah ini. Supriya merasa tidak layak tinggal di rumah ini.

Ibu Dutta memintanya agar tidak mengatakan hal tersebut lagi. Ia juga menjelaskan pada Supriya bahwa Dutta adalah orang yang tenang dan ia tidak pernah membagikan perasaannya pada orang lain. Tapi ia melihat bahwa Dutta tidak bisa mengalihkan pandangannya darimu di pesta pernikahan temannya. Untuk itulah ia melamar Supriya sebagai istri Dutta.


Ibu Dutta tidak ingin menyembunyikan apa pun tentang Dutta dari Supriya. Ia memberitahu Supriya bahwa Dutta pernah dihianati peempuan yang dicintainya di masa lalu dan Dutta tidak pernah membagi rasa sakitnyatersebut kepada orang lain. Mungkin karena itu Dutta jarang tersenyum lepas. Ibu Dutta merasa bahwa Supriya akan mampu membuat Dutta tersenyum dan memberi kebahagiaan di dalam hidup Dutta. Ibu Dutta pun memeluk Supriya sementara Supriya ada dalam pikirannya sendiri.



n

No comments:

Post a Comment

Tata Tertib Berkomentar di Blog Ini:
-Dilarang promosi iklan
-Dilarang menyisipkan link aktif pada komentar
-Dilarang komentar yang berbau pornografi, unsur sara, dan perjudian