Sunday, July 30, 2017

Sinopsis Nakusha (Laagi Tujhse Lagan) Episode 22




Episode kali ini dimulai dengan Naku yang mulai berjalan pergi setelah Dutta dan ibunya memberitahu ia dan keluarganya kalau mereka bisa tinggal di rumah itu. Naku dan ibunya akan bekerja mengurus dapur dan Serdji akan bersekolah. Saat Naku melangkah pergi tiba-tiba Dutta Bhau meminta berhenti. Naku merasa gugup dan kemudian ia berbalik. Dutta berjalan mendekatinya dan menanyakan mengapa inspektur itu mengejarnya. Naku merasa ragu untuk menjawabnya. Melihat Naku yang ragu lalu Dutta mengatakan untuk tidak perlu memberitahunya jika memang ia tidak ingin, setiap orang punya rahasia, bahkan saya juga. Naku mulai menatap Tuan Dutta. Naku, kamu bisa saja membiarkan saya mati saat itu bahkan seseorang saat itu menyarankan hal itu.

Naku merasa malu karena tahu bahwa yang dimaksud adalah ayahnya. Ia pun menunduk ke bawah lagi. Tapi kamu punya keberanian Naku. Kali ini Naku memandang muka Tuan Dutta lagi. “Saya sangat menghormati orang-orang yang memiliki keberanian dan saya tidak akan pernah melupakan yang kamu lakukan untukku,” kata Tuan Dutta. Dutta berkata dengan yakin kemudian pergi meninggalkan Naku.

Di tempat lain Baji menjelaskan pada Ganpat tentang pekerjaan yang harus dilakukannya. Baji mengatakan bahwa Tuan Dutta memiliki tempat pembuatan anggur. Ganpat akan bekerja di sana tapi bila ia bekerja sambil mabuk maka ia akan memberinya pelajaran. Ganpat mengatakan bahwa ia akan bekerja dengan tekun namun Baji meragukannya. Baji memberitahu Ganpat bahwa dia hanya pernah melihat kebaikan Dutta dan belum pernah melihat kemarahannya. Bila Dutta marah maka kau bisa mati. Ganpat kemudian mengatakan bahwa seorang pria hebat pernah mengatakan kepadanya bahwa minum hanya akan menghancurkan hati tapi tidak mengubah karakter kamu. Baji kemudian pergi meninggalkan Ganpat. Ganpat berpikir bahwa Baji itu gila tapi dia orang yang baik.

Ibu Dutta meminta ketiga putrinya untuk menjelaskan pekerjaaj Naku dan ibunya.  Ia mengatakan bahwa Naku telah menyelamatkan saudara mereka jadi mereka harus memperlakukannya dengan baik. Akhirnya Badi dan Naku dikirim ke dapur. Leela dan Roop mengeluh karenan mereka harus makan makananan yang di masak mereka. Roop menanyakan apakah makanannya bersih nanti.
Kala mengatakan bahwa ibu bilang bila mereka tidak menyukai makanan Badi dan Naku maka mereka bisa membuat makanan mereka sendiri. Kala mengejek adik-adiknya karena berpikiran bodoh dan tidak seperti dirinya yang pintar. Kala mengatakan bahwa mereka bisa memanfaatkan keduanya nanti. Kala mengatakan dengan percaya diri bahwa orang yang tidak tahu benar dan salah tidak bisa memahami Kalavati. Mengapa mereka harus tidak senang padahal mereka mendapatkan dua pelayan gratis. Kala meminta kedua saudaranya untuk terus mengejek Naku.

Badi dan Naku masuk ke dapur dan mereka merasa kagum karena semua peralatan dapurnya lengkap dan semua alat masaknya berkilau, canggih, dan tertata rapi. Ketiga saudari menyusul masuk ke dapur. Leela mengomentari warna kulit Naku. Ia bertanya pada Badi apa yang dia makan saat hamil. Sementara Roop mengatakan bahwa wajah gelap Naku sangat imut.. Kala mengatakan bahwa ia tidak akan menjelaskan banyak tentang pekerjaan mereka karena Badi pasti lebih berpengalaman daripada dirinya.

Kala hanya menceritakan makanan yang di sukai dan tidak disukai anggota keluarga tapi ia tidak menjelaskan tentang makanan untuk Dutta jadi Naku menanyakan apa makanan kesukaan Tuan Dutta. Kala lalu menjelaskan bahwa untuk makan Dutta perlu di paksa karena dia sulit makan.


Badi dan Naku pun mulai bekerja. Saat sedang bekerja Naku melamunkan Tuan Dutta dan ibunya pun membangunkannya dari lamunannya. Naku kembali melanjutkan bekerja. Tiba-tiba Kala datang dan memuji mereka berdua karena mampu memahami pekerjaan mereka dengan cepat. Kala kemudian meminta teh karena dia sakit kepala dan dia juga harus membersihkan kamarnya. Naku yang baik dan polos itu pun menawarkan dirinya untuk membersihkan kamar Kala tapi Kala menolaknya (mungkin takut Naku menemukan botol-botol alkohol di kamarnya). Kala mengatakan bahwa ia hanya butuh teh. Naku meminta Kala untuk beristirahat saja dan ia akan membawakan teh ke kamarnya.



n 



No comments:

Post a Comment

Tata Tertib Berkomentar di Blog Ini:
-Dilarang promosi iklan
-Dilarang menyisipkan link aktif pada komentar
-Dilarang komentar yang berbau pornografi, unsur sara, dan perjudian