Saturday, July 29, 2017

Sinopsis Nakusha (Laagi Tujhse Lagan) Episode 16



Episode dimulai dengan mulai keluarnya sifat serakah Ganpat karena melihat begitu banyak uang di dalam tas yang ada di mobil Dutta. Ia berniat mengambil beberapa untuk dirinya sendiri. Badi mengatakan padanya untuk memiliki rasa malu. “Orang-orang ini telah menolong mereka tapi kau justru ingin mencuri uang mereka,” kata Badi geram. 

Anak buah Dutta kembali ke mobil dan mereka kembali melanjutkan perjalanan. Kali ini Dutta yang menyetir mobilnya. Dua nak buah Dutta yang terlihat mencurigakan merasa gugup dan berusaha melihat jam. Salah satu orang mencoba mengirim pesan entah ke siapa.

Setelah beberapa saat melanjutkan perjalanan tiba-tiba salah satu penjagi minta berhenti lagi karena ingin BAK. Baji merasa kesal mengapa ia tidak melakukannya saat berhenti sebelumnya tadi. “Pengawal itu benar-benar tidak berguna,” kata Baji pada Dutta.

Akhirnya Dutta menghentikan mobilnya di jembatan. Ia dan Baji juga keluar dari mobil untuk merenggangkan badannya. Dua pengawal yang mencurigakan tadi pergi menjauh dari Dutta dan Baji. Baji mengeluh karena pengawal itu pergi terlalu lama. Tiba-tiba saja muncul sebuah mobil dan berhenti tidak jauh dari mobil Dutta. Dua pengawal tadi berlari ke arah mobil yang datang tersebut. Baji melihat mereka.

Seseorang dengan pistol keluar dari mobil tersebut dan mulai menembak ke arah Baji dan Dutta. Dutta segera meminta keluarga Naku untuk masuk ke dalam mobil dan mencari pistol di mobilnya. Baji mulai membalas tembakan ke orang tadi tapisayang Baji yang malang mendapat satu tembakan di lengannya. Dutta menyuruh Baji untuk duduk di depan mobil sementara Dutta masih mencari pistol di mobil. Setelah mendapatkan pistolnya, Dutta mulai menembaki musuhnya tapi sayang ia kehabisan peluru.

Dutta pergi ke dasbor mobilnya dan mengambil senapan dan mulai menembak lagi. Dutta meminta Baji untuk memberi tekanan pada lukanya. Dutta berhenti menembak dan mengikatkan kain ke lengan Baji sementara salah satu musuh berjalan ke arah mobil Dutta dan mengeluarkan Naku yang ketakutan di dalam mobil. Naku merasa takut sekali. 

Melihat musuhnya mengambil Naku, Dutta segera berjalan mendekatinya. Musuh mengatakan bahwa ia akan menembak gadis itu bila Dutta terus berjalan mendekatinya. Dutta menantangnya untuk menembaknya kalau bisa. Musuh itu terlihat gelisah. Dutta memanfaatkan kesempatan itu dan segera menembak musuh. Pistol musuh jatuh dan Dutta mengambil Naku kembali dan membawa Naku untuk masuk ke dalam mobil. Musuh mengambil pistolnya yang jatuh ke tanah dan kembali menembak Dutta dari belakang. Dutta berbalik menembak musuhnya lagi dan kemudian ia jatuh ke tanah. Melihat penolongnya terjatuh Naku merasa khawatir.

Badi dan Gampat mulai keluar dari mobil. Melihat ini Ganpat berpikir bahwa ini adalah kesempatan yang bagus untuk pergi membawa kabur tas berisi tumpukan uang milik Dutta Bhau. Badi merasa geram sekali dengan perilaku suaminya tersebut.

Karena tidak ingin dapat masalah, ayah Nakusha mengajak mereka segera pergi meninggalkan Tuan Dutta dan Baji yang terluka sambil terus memegangi tas berisi uang yang ingin dia bawa kabur. Namun Nakusha menolak. Ia memutuskan untuk membawa Tuan Dutta dan Baji ke rumah sakit dengan gerobak. Dutta kehilangan banyak darah sehingga ia membutuhkan transfusi darah. Naku memutuskan untuk menjadi pendonornya.

Dutta menolak saat dokter dan perawat akan melakukan tindakan anastesi karena akan mengeluarkan peluru dari tubuh Dutta. Ia mengatakan bahwa ia tidak butuh anastesi, ia ingin mengingat setiap rasa sakitnya tersebut. Di luar ruangan Nakusha melihatnya dengan sedih.



No comments:

Post a Comment

Tata Tertib Berkomentar di Blog Ini:
-Dilarang promosi iklan
-Dilarang menyisipkan link aktif pada komentar
-Dilarang komentar yang berbau pornografi, unsur sara, dan perjudian