Wednesday, September 30, 2015

Takbir Bergema di Gunungsaren


       Citizen Journalism ini sudah dipublikasikan di media cetak Tribun Jogja (Group Kompas-Gramedia) pada tanggal 26 September 2015. Silakan klik HERE untuk membaca versi elektroniknya yang dipublikasikan tanggal 25 September 2015.

Oleh Tanti Endarwati, Remaja Masjid Al-Huda Desa Gunungsaren Kidul dan Alumnus STIKES Surya Global Yogyakarta

    Pada Selasa (22/9) malam diperingati sebagai malam hari Raya Idul Adha di sebagian daerah di Indonesia. Idul Adha tahun ini menurut Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah jatuh pada tanggal 23 September berbeda dengan pemerintah yang menetapkan Idul Adha pada 24 September. Idul Adha disebut juga hari Raya Haji karena bertepatan dengan bulan ketika umat Islam menunaikan ibadah haji di Mekah.
Sebagaimana pada hari Raya Idul Fitri, pada hari Raya Haji ini juga disunahkan memperbanyak membaca takbir. Hanya saja waktu membacanya dimulai sejak terbenam matahari pada tanggal 9 Zulhijah sampai waktu Asar penghabisan hari Tasyrik atau waktu Asar pada tanggal 13 Zulhijah.
Seperti di masjid-masjid lain, gema takbir juga dikumandangkan di masjid Al-Huda Desa Gunungsaren Kidul, Srandakan, Bantul dimulai sejak terbenam matahari tanggal 9 Zulhijah yang menurut PP Muhammadiyah jatuh pada hari Selasa (22/9). Setelah salat Magrib semua jemaah Masjid Al-Huda berkumpul untuk bersama-sama mengumandangkan takbir.
Semua jemaah tampak antusias dan bersemangat mengumandangkan takbir untuk mengagungkan Allah SWT. Semangat jemaah mengumandangkan takbir merupakan wujud keceriaan menyambut datangnya hari Raya Haji. Takbir bersama ini dipandu secara bergantian oleh Joko Santoso dan Hadi Sumarno selaku takmir Masjid Al-Huda.
Pada malam Idul Adha ini juga diisi ceramah dari Azhari Irsyad selaku imam Masjid Al-Huda yang berisi tentang perintah Allah SWT untuk berkurban sebagaimana firman Allah “Sesungguhnya kami telah memberikan kepadamu nikmat yang banyak. Maka dirikanlah salat karena Tuhanmu, dan berkurbanlah.” (QS. Al Kausar: 1-2).
Kurban berarti menyembelih hewan kurban pada hari raya Idul Adha atau hari Tasyrik dengan niat beribadah kepada Allah. Azhari Irsyad juga menyampaikan bahwa barangsiapa berkurban maka setiap satu helai rambut dari binatang kurbannya akan menjadi satu kebaikan untuknya.
Tahun ini Masjid Al-Huda mendapat 11 ekor kambing dan 2 ekor sapi untuk disembelih sebagai hewan kurban. Semua hewan kurban disembelih pada Kamis (24/9) yang selanjutnya dibagikan ke warga sekitar masjid Al-Huda dan fakir miskin dari daerah lain. 

Citizen Journalism Tribun Jogja Edisi 26 September 2015


No comments:

Post a Comment

Tata Tertib Berkomentar di Blog Ini:
-Dilarang promosi iklan
-Dilarang menyisipkan link aktif pada komentar
-Dilarang komentar yang berbau pornografi, unsur sara, dan perjudian