Tuesday, January 16, 2018

Sinopsis Serial India Chandra Nandini Episode 17




Episode kali ini dimulai dengan perang keduan antara pasukan Chandra melawan pasukan Padmanand yang akan dimulai. Padmanand berkata "Kenapa prajurit Yunani bersama Chandra, ini sangat aneh." Padmanand sudah siap berperang bersama pasukannya begitupun dengan Chandra. Padmanand berkata "Aku akan mengalahkan mereka hari ini  dan itu akan membuat prajurit mereka semakin berkurang."

Chanakya berkata pada Helena "Padmanand bodoh, aku tahu dia sedang berbicara tentang pasukan kita." Helena "Kapan kita akan memperingatkan pasukan kita untuk menyerang?" Chanakya berkata "Tunggu dan lihat."

Nandini melihat Helena dari Balkon . Dia berpikir "Temanku Helena, dia mnjadi musuhku, kenapa? dan Chandra aku tidak bisa membiarkanmu hidup saat." Perang dimulai, Chandra menyerang para prajurit Magahd, sementara Padmanand hanya berdiri dan melihat. Chanakya dan Helena juga melihat pertempuran dari atas bukit.

Dhananand dan Chandra bertarung. Chandra mencederai Dhananand, dia melukai tangan kirinya dan membuatnya terjatuh. Gautami ketakutan dia berkata pada Nandini "Aku tidak bisa melihat suamiku kalah." Nandni memeluknya.

Tiba tiba Malayket bersama pasukannya datang, dia turun dan bertarung dengan Chandra. Helena berkata pada Chanakya, "Oh lihatlah kita hampir lemah". Di suatu tempat prajurit Magadh membakar tenda prajurit Yunani, Chandra berpikir "Kita sudah lemah sekarang." Chanakya berkata "Tenda prajurit Yunani telah dibakar oleh prajurit Magadh."

Chandra menunggu peringatan tanda prajurit Yunani datang untuk membantunya, tetapi Chanakya malah melambaikan bendera merah yang berarti memintanya untuk mundur. Dengan sangat terpaksa Chandra memperingatkan pasukannya untuk mundur. Malyketu mengumumkan bahwa mereka telah menang, Chandra bersama pasukannya telah kabur. Semua bersorak untuk kemenangan mereka.

Diruangan Dhananand, Gautami menyiapkan ramuan dan obat obatan untuk Dhananand yang terluka parah karna serangan Chandra, prajurit membawanya ke atas tempat tidur. Gautami mulai mengobati luka-lukanya. Dia berkata "Aku tau kau akan kalah hari ini , jadi aku sudah menyiapkan obat obatan ini untukmu." Nandini berlari kearah kakaknya." Kakak, kuharap kau baik baik saja." Dhananand berkata "Nandini lupakan rasa sakitku, aku ingin bicara sesuatu yang sangat penting padamu, aku tahu Malyketu sudah melakukan hal buruk kepadamu dan Ayah secepat mungkin akan membatalkan pertunanganmu, dan pasukan kita sudah sangat lemah jika Chandra menyerang kita lagi maka kita akan kehilangan semua ini. Nasib Magadh ada di tanganmu sekarang."
 
Nandini bilang "Aku akan menikah dengan Malyketu, aku akan bicara dengan ayah, Magadh tidak akan bisa dikalahkan." Padmanand sedang mengadakan pesta kemenangan, "Magadh tidak akan bisa dikalahkan, rayakanlah kemenangan kita." Semua orang meminum alkohol.

Amathya berkata "Raja kita perlu membicarakan hal yang sangat penting, pasukan kita telah melemah sekarang dan untuk membuatnya lebih baik kita harus menuntut harta benda Magadh." Padmanand bilang "Jangan menghemat perbendaharaan, orang orang akan membantu seorang Raja, dengan mengumumkan pajak atas nama perlindungan ".

Malyketu dan Raja Parvatak masuk keruangan, Padmanand berterima kasih kepadanya dan juga Malyketu dengan raut muka masih agak kesal dengan kelakuan Malyketu yang sudah menyakiti putrinya "Terima kasih Maly, kau sungguh sangat pemberani." Parvatak " kalian berdua bicaralah, aku akan bergabung nanti." Dia pergi meninggalkan ruangan.

Padmanand bilang "Aku sangat marah kepadamu." Malyketu bilang "Nandini akan menjadi istriku, aku sangat malu dengan apa yang sudah terjadi, aku mabuk saat itu, aku akan bicara padanya." Padmanand bilang "Jangan khawatir, Nandini tidak akan mencemaskanmu." Maly berkata "Maharaaj, aku adalah anakmu, maafkan aku atas apa yang terjadi." Padmanand berkata "Kau mengatakan kebenaran, dan itu sangat baik." Dia memeluk Maly. Maly tersenyum licik karena berhasil membodohi Nand.

Diruangan lain, Avantika dan semua wanita merayakan kemenangan mereka. "Magadh tidak akan bisa terkalahkan." Sunanda bilang "Berterima kasihlah pada Malyketu dan pasukannya." Avantika menjadi cemas.
Sementara Nandini sedang termenung sendirian di atas balkon. Semua orang merasa bahagia kecuali Nandini yang tidak suka akan pernikahannya dengan Malyketu.

Di tempat lain, Chandra merasa sedih karena kekalahan yang dia dapat untuk yang kedua kalinya. Chandra mencuci mukanya di sebuah danau, dia merasa kesal dengan kegagalannya. Tiba-tiba seseorang menyerangnya dari belakang, "Kau... " Nandini tersenyum dengan pedang di tangannya. Nandini menertawakan kekalahan Chandra, "Kau tidak akan pernah memenangkan Magadh, kau lari layaknya pengecut untuk yang kedua kalinya, sekarang aku akan membunuhmu." Nandini menyerang Chandra, Chandra terjatuh. Dia bangkit dan melihat tidak ada siapa pun di sana. Ternyata itu hanya halusinasi Chandra saja.

Chandra menjatuhkan dirinya ke tanah, dia berteriak, "Bagaimana aku bisa kalah." Dia membenturkan tangannya ke sebuah batu hingga berdarah. Tiba-tiba seseorang memegang tangan Chandra, dia adalah Helena. Helena bertanya "Apa yang salah denganmu?" Chandra bilang "Aku menjadi pengecut untuk yang kedua kalinya, aku lari dari pertempuran." Helena memegang wajah Chandra dengan kedua tangannya. Helena bilang "Kau tidak lari, kegagalan ini adalah awal sebuah kemenangan. Jangan merasa bersalah, sekarang kemana kau akan pergi."
Chandra bilang "Aku sudah tidak punya tempat."

Helena bilang "Cepatlah bangun, jangan terima kekalahanmu, bangun! dan serang mereka, itulah kau, siapa yang bisa menggantikan posisimu. Berpikirlah apa yang salah dari semua ini dan bekerjalah untuk itu." Helena memegang wajah Chandra dengan erat, Chandra mulai berpikir. Chandra berkata "Bagaimana bisa mereka mengalahkan kita." Helena bilang "Yakinlah, mereka akan selalu ada didepanmu. Tapi sekarang bekerja keraslah dan beradalah d idepan mereka, aku percaya kepadamu, kau orang yang paling berani aku tahu itu, aku melihat ketika kau melawan Sikander dan jika kau mampu lakukan itu kau juga pasti mampu mengalahkan Padmanand dan Magadh."

Di tendanya, Chanakya mengumpulkan para raja yang tergabung dalam pasukannya. Chanakya bilang "Kita telah kalah, dan alasannya karna pasukan kita tidak bisa selamat dari kebakaran, Malyketu menahan mereka, dan dia menyerang di saat yang sangat tepat dengan rencana yang matang. Dan jawabannya adalah kita punya seorang pengkhianat yang memberitahukan musuh tentang rencana kita. Dan itu adalah dia...... ". Chanakya menunjuk satu orang.

Tapi orang itu mengelak "Tidak Acharya bukan aku orangnya". Chanakya menyuruh prajurit membawanya.
Chanakya berkata lagi "Lepaskan dia, dia bukan orang yang melakukannya tapi dia......" Chanakya menunjuk satu orang lagi. Chanakya bilang "Aku melihat dia pergi ke Magadha tadi malam". Chandra marah dan akan menyerangnya, tapi Chanakya menghentikannya. Chanakya berkata "Jangan Chandra."

Sobti (pengkhianat itu) berlutut dihadapan Chanakya "Maafkan aku Guru, aku akan lakukan apapun yang kau perintahkan." Chanakya bilang "Sekarang kau akan menjadi mata mataku dan beri tahu aku setiap gerak gerik dari Magadh, dan jika kau mengkhianatiku lagi maka keluargamu yang akan menanggung resikonya."


No comments:

Post a Comment

Tata Tertib Berkomentar di Blog Ini:
-Dilarang promosi iklan
-Dilarang menyisipkan link aktif pada komentar
-Dilarang komentar yang berbau pornografi, unsur sara, dan perjudian