Wednesday, January 17, 2018

Sinopsis Serial India Chandra Nandini Episode 21




Episode dimulai dengan adegan di sebuah ruangan di mana pernikahan Chandra dan Dhurdara tengah berlangsung, Chanakya mencurigai penyamaran Nandini, ia mendekatinya namun Nandini sudah kabur duluan. Dhurdara dan Chandra akhirnya resmi menjadi suami istri.

Di istana Magadh, Nand berkata pada Nandini "Kau tidak seharusnya melakukan itu, aku sangat khawatir denganmu." Nandini, "Aku baik baik saja, tapi aku mendapatkan berita kalau Chandra menikah lagi untuk mendapat bantuan politik." Amarthya bertanya "Siapa dia?" Nandini bilang  “Aku tidak tahu". Nand bilang "Ngomong ngomong dia sudah kalah dua kali dan untuk kali ini dia juga akan kalah lagi". Amarthya berkata "Tapi kali ini kupikir kita harus ganti rencana kita, karena aku bisa melihat perang kali ini akan lebih besar dari sebelumnya".

Dhurdara masuk kedalam kamar pengantin dengan bahagia, tiba-tiba dia terkejut melihat Helena duduk di sana,
"Kau sudah membantu Chandra dan pasukan kami tapi dia hanya milikku." Dhuur berkata "Chandra adalah milikmu, kami hanya berteman, percayalah padaku". Dia ketakutan. Helena bilang "Itu akan menjadi sangat bagusssss". Helena kemudian pergi dari ruangan itu.

Pelayan masuk ke kamar Dhurdara, mereka tertawa melihat Dhuur tersenyum-senyum sendiri di atas tempat tidur. Mereka merapihkan pakaian Dhuur, dan mnyuruhnya untuk duduk di atas tempat tidur layaknya seorang pengantin. Chandra masuk ke dalam, dan dia shock melihat Dhuuur berada di kamarnya, dia menjadi salah tingkah, dan berkata dalam hati "Apa yang akan aku lakukan sekarang?"

Chandra berjalan ke arah Dhurdara dan duduk di sampingnya. Chandra "kenapa kau duduk seperti itu?" Dhuur menjawab "Pelayan menyuruhku untuk duduk seperti ini". Chandra bilang "Bukalah dupattamu aku tidak bisa melihatmu dan bicara padamu seperti ini." Dhuuur membuka dupattanya. Dia berdiri dan mengambil gelas berisi susu untuk Chandra.

Chandra bertanya "Kenapa kau bersikap seperti ini?" Dhuuur bilang "Kau adalah suamiku sekarang dan aku harus bersikap seperti ini padamu". Chandra bingung, begitupun dengan Dhurdara. Mereka merasa canggung satu sama lain. Chandra bilang "Baik, dan lakukan perintahku kau pergilah tidur aku akan datang nanti". Dhuuur bilang "Baik, seperti yang kau katakan". Chandra berkata "Cukup, berhenti bertingkah seperti ini, kau adalah temanku." Dhuur bilang "Semua orang memintaku untuk bersikap seperti ini, aku tidak tahu apa yang harus aku lakukan".

Chandra bertanya pada Dhuur "Kenapa kau mau menikah denganku?" Dhurdara panic. Chandra bilang "Santai saja, duduklah, kau adalah temanku dan akan selalu seperti itu tolong jangn bersikap seperti ini, kita tidak perlu merubah hubungan kita". Dhuuur bilang "Itu sperti sebuah keringanan untukku".

Chandra berkata "Kemari, ayo bermain denganku". Chandra mengeluarkan lima buah kerang dari tangannya, mereka bermain bola bekel dan lompat lompatan dengan gembira. (Aduh, Bang Chandra pikir mereka itu masih anak kecil apa???)

Dhuur bilang "Jangan katakan pada Helena tentang ini, aku sangat takut padanya". Chandra bilang "Jangan takut, dia wanita yang baik". Dhuuur bilang "Aku tidak tahu aku takut sekali, kau pergilah padanya aku tidak menginginkanmu". Chandra bilang "Baiklah, tapi ingat jangan bersikap seperti seorang istri lagi, sekarang tidurlah." Chandra mengelus kepalanya dan pergi sambil tersenyum.

Chanakya berkata "Chandra, Bhanugupta sudah mengirim semua uang yang kita butuhkan." Chandra berkata "Bagus, sekarang Padmanand harus khawatir dengan semua ini". Chandra dan Nand sudah siap untuk berperang,

Adegan bergeser ke istana Magadh. Nand berkata "Chandra sudah mengancam putriku dengan berkata dia akan membunuhku tapi dia tidak punya kesempatan karena kematian sudah menunggunya".

Chandra berkata "Ini akan sangat sulit untuk mendapatkan Padmanand, pasukannya akan sangat ketat dan dia akan tertutupi oleh banyak sekali prajurit". Nandini melakukan aarti pada Padmanand dan kakak-kakaknya, kemudian Malyketu datang namun Nandini menyuruh ibunya untuk melakukan aarti pda Malyketu dan bilang "Aku akan cepat kembali". Malyketu marah.

Chanakya mendiskusikan rencana perang mereka, Bhanugupta datang untuk melihat mereka. Dia membawa Kepala Panditji masuk keruangan itu. Bhanugupta berkata "Setelah tahu tentang Chandra, dia di sini untuk membantu kita". Kepala Panditji berkata "Ayahmu adalah orang yang snagat baik, dia sudah seperti ayah bagi tanah air, kau adalah raja kami dan seluruh Piplivan bersamamu ". Helena tersenyum.

Nandini menyamar sebagai pelayan, dia menyelinap masuk kedalam gerobak. Nand berkata "Hari ini kita akan mengakhiri Chandra dan melanjutkan peperangan". Dhurdara melakukan Aarti pada Helena dan Chandra. Dhuur bilang "Aku selalu khawatir padamu tapi aku tahu kau sangat jenius dan aku akan berdo'a untuk kemenanganmu". Helena bersemangat dan berkata "Kemenangan adalah milik kita semua". Chandra menatap Dhurdara yang sedang mengkhawatirkan dirinya, dia membelai kepala Dhuuur sambil berkata "Aku akan kembali sebagai Raja Chandragupta Maurya". (Aduh so sweet abang ini….)
Pelayan melihat Nandini tertidur di sebuah kereta, prajurit memberitahu tentang itu pada Nand. Nand pergi menemui Nandini "Apa yang kau lakukan di sini, kau tidak seharusnya berada di sini, aku akan menyuruh prajurit mengantarmu ke istana". Nandini bilang "Aku tidak mau pergi kemana-mana, aku hanya ingin di sini bersamamu, ini untuk kedamaian hatiku, aku menerima pernikahan ini hanya untuk kebahagiaanmu, tolong ijinkan aku disini bersamamu". Nand bilang "Baik tapi kau tidak boleh ikut ke medan perang".

Nandini dikamarnya, dia merasa ada seseorang mendekatinya, dia mengambil belati dan hendak menyerangnya. Ternyata dia adalah Malyketu. Nandini berkata "Maaf aku tidak tahu itu kau". Maly bilang "Aku suka ini, kau seperti kucing liar tapi kucing terlihat begitu baik karena dia dipelihara". Maly duduk di samping Nandini dan itu membuat Nandini merasa sangat tidak nyaman. Maly berkata lagi "Kau tahu hasil dari peperangan ini bergantung padaku, jadi aku ingin sesuatu ketika aku kembali". Nanndi bertanya "Apa yang kau mau?" Maly bilang "Kau! maksudku kau mau menikah denganku tapi tidak sepenuh hatimu, dan aku ingin kita menikah dengan sepenuh jiwa dan ragamu".

Nandini mengontrol emosinya. Dia berkata "Ayahku membutuhkan dukunganmu, dan apapun demi ayahku aku akan menerimanya". Malay berkata "Baguuuss, kemenangan akan menjadi milik kita". Dia pergi.

Helena dan Chandra sudah siap untuk berperang, Chandra menatap dengan mata penuh kemarahan dan api balas dendam, pasukan Magadh telah tiba di medan perang.

 

No comments:

Post a Comment

Tata Tertib Berkomentar di Blog Ini:
-Dilarang promosi iklan
-Dilarang menyisipkan link aktif pada komentar
-Dilarang komentar yang berbau pornografi, unsur sara, dan perjudian