Wednesday, January 17, 2018

Sinopsis Serial India Chandra Nandini Episode 20




Episode kali ini dimulai dengan Helena dan Chanakya yang sedang berjalan di dalam hutan. Helena berkata "Kita harus menggunakan strategi pasukan Yunani untuk perang nanti karena itu akan sangat membantu kita".

Chanakya melihat Chandra yang sedang marah, mereka berlari ke arahnya. Helena membuka selimutnya dan mengenakannya di badan Chandra. Chanakya bertanya "Apa yang salah, kenapa kau sangat marah, apa kau mendapatkan sebuah informasi?" Chandra menjawab "Ya, dan itu tentang kebenaran diriku, kebenaran bahwa Suryagupta dan Moora adalah orangtuaku, Suryagupta dibunuh oleh Nand dan Ibuku Moora masih dipenjara oleh Nand, dan sekarang aku tidak akan melepaskan Nand, sekarang Nand akan kalah, kelahiranku adalah sebuah alasan bagi kematian Nand.” Chanakya dan Helena terkejut.

Chanakya bilang "Itu kenapa aku selalu melihat ada jiwa seorang raja dalam dirimu, dan tanda Keluarga Maurya di tanganmu sudah menjelaskan semuanya". Chandra berkata "Kali ini Nand tidak akan kulepaskan, aku sudah berada di depan ibuku tapi aku tidak bisa berhadapan langsung dengannya karna kekalahanku."

Chanakya mendapat surat dari seorang prajurit, itu surat dari Padmanand untuk berperang. Chandra berkata "Aku akan berperang sampai aku membunuh Nand, kemarahanku dan balas dendamku akan menjadi kekuatan dan ini akan membunuh pengkhianat raja Magadh, kali ini aku akan menang karena orang yang akan berperang adalah Chandragupta Maurya." Helena tersenyum.

Chanakya berkata "Sekarang kita sudah tahu strategi Magadh tapi bagaimana kita akan mengalahkan begitu banyak pasukan". Helena bilang" Prajurit Yunani akan membantu kita malam ini". Chanakya berkata "Tapi kita sudah tidak punya banyak uang, untuk melengkapi kebutuhan prajurit kita."

Chandra bertanya "Siapa yang bisa membantu kita sekarang?" Chanakya bilang "Kau yang bisa membantu kita, kau adalah putra Suryagupta dan tanah air ayahmu pasti akan membantumu, kau harus menemukan penguasa tanah air ini untuk membantu kita". Chandra bilang "Aku tahu siapa yang bisa membantu kita ". Chandra menemui Dhurdara untuk meminta bantuan. Dhurdara bilang "Baik, ayo cobalah meskipun aku tahu ayahku tidak akan setuju." Chandra bilang "Tapi aku adalah raja Magadh di masa depan, dan aku adalah putra Suryagupta." Dhurdara bilang "Kau sedang membodohiku ya…." Chandra tertawa, "Untuk apa?" Dhurdara bilang "Baiklah dengan semua kekuatanmu dan kepercayaanmu, pergilah dan katakan pada ayahku dan dia akan setuju."

Chandra pergi menemui ayah Dhurdara. Ayah Dhurdara bersikap seperti biasanya kalau melihat Chandra. Dia bilang "Kau disini lagiiii?" Dia marah. Chandra berkata "Sebelum kau lakukan sesuatu terhadapku biarkan aku berbicara, aku adalah raja Magadh di masa depan dan aku sudah dua kali menyerang Padmanand, aku butuh bantuanmu untuk membiayai pasukanku."

Ayah Dhurdara berkata "Tidak akan pernah, apa kau sedang mabuk." Chandra bilang "Lihatlah tanda ini, ini berasal dari keluarga Maurya, kau tahu masa depanmu akan lebih baik." Ayah Dhurdara bilang "Baik aku akan membantumu dengan satu syarat, nikahi putriku!" Chandra terkejut dan berkata "Tidak, dia adalah temanku dan aku juga sudah menikah." Ayah Dhurdara bilang "Berpikirlah tentang itu sebelum kau menolaknya". Chandra marah dan pergi. Dhurdara menghentikannya di depan pintu tapi Chandra mengabaikan pertanyaannya.

Moora sedang menyentuh nama Chandra yang dia ukir diatas ubin, tiba-tiba sebuah kaki menghempaskan debu hingga menutupinya. Dia adalah Nandini. Nandini bilang "Anakmu tidak akan pernah menang, dia sudah kalah dua kali dan melarikan diri, kali ini dia akan mati". Moora berkata "Tidak, tidak akan terjadi apa-apa pada putraku, ayahmu sudah merebut Magadh dengan cara yang curang."

Nandni berteriak "Kau pembohong, ayahku adalah Maha Padmanand dan tidak ada yang bisa mengalahkannya, anakmu akan kalah". Moora bilang "Lihatlah jaring laba laba itu, laba laba itu bekerja sangat keras, anakku seperti itu dia akan jatuh tapi dia tetap bangkit setiap ada waktu, pergi dan katakan pada ayahmu bahwa seluruh keluargamu akan menjadi debu." Nandni berkata "Simpan ini dalam pikiranmu, tidak ada satu pun orang yang bisa mengalahkan kami". Nandini pergi, Moora tersenyum.
 
Chandra di dalam ruangan Dhurdara "kenapa kau ingin menikah denganku?" Dhurdara bilang "Aku di sini untuk membantumu". Chandra bilang "Aku tidak akan bisa menjadi suami yang kau inginkan, aku tidak pernah mencintai siapa pun dan kau tahu sendiri alasannya. Dan aku tidak akan mengambil resiko dari hidupmu untuk tujuan apapun." Dhurdara bilang "Jika kau menolak, ayahku akan menghukumku dengan menikahkanku. Dia sangat buruk sekali, aku tidak akan mengharapkanmu sebagai seorang suami, karena kau tidak akan pernah membalas cintaku." Chandra akhirnya berkata "Simpan kata-kata itu di pikiranmu, aku setuju dengan permintaanmu." Dhurdara memeluk Chandra dengan bahagia.

Sementara di tempat lain Nandini sedang berpikir tentang Moora dan Chandra yang menyebut ayahnya sebagai seorang pengkhianat. Dia berkata "Keluargaku sangat setia, tapi aku harus mencari informasi tentang Chandra untuk mengalahkannya." Nandini pergi dengan kuda.

Chandra setuju dengan permintaan ayah Dhuur dan membuat perjanjian dengannya. Chandra bilang "Kau harus membiayai keuangan yang dibutuhkan oleh pasukanku." Ayah Dhuur berkata "Aku setuju dan semua ini karena kau adalah putra Suryagupta." Chandra bilang "Uangmu akan kembali, ini adalah pinjamanku dan aku akan menikahi putrimu, Dhurdara."

Nandini melihat ke tenda tenda pasukan Chandra, menutup tubuhnya dengan selimut dan berjalan ditengah keramaian. Itu adalah malam pernikahan Chandra dan Dhurdara. Prajurit melihatnya dan bertanya "Siapa kau?"
Nandni berhenti. Namun prajurit lain membiarkannya masuk "Biarkan dia masuk mungkin dia juga seorang tamu".

Nandini masuk, dia melihat Chandra melangsungkan pernikahan. Salah satu tamu berkata "Keputusan yang sangat tepat, ini demi hubungan baik untuk melawan Magadh". Nandini berpikir "Apa hubungannya pernikahan ini dengan Magadh?".

Chanakya melihat sekeliling, matanya tertuju pada Nandini, dia curiga. Nandini berkata "Semoga dia tidak mengenali penyamaranku".


No comments:

Post a Comment

Tata Tertib Berkomentar di Blog Ini:
-Dilarang promosi iklan
-Dilarang menyisipkan link aktif pada komentar
-Dilarang komentar yang berbau pornografi, unsur sara, dan perjudian