Judul :
Pelajar Indonesia Anti Narkoba
Penulis :
Abdul Wahib
Penerbit :
Emir, Imprint dari Penerbit Erlangga
Cetakan : Pertama, 2016
Tebal : 200
Halaman
ISBN : 9786020935416
Peredaran narkoba di Indonesia semakin marak saja.
Penemuan dan penangkapan 1 ton sabu di Anyer oleh pihak kepolisian menjadi hal
yang cukup mengejutkan masyarakat Indonesia belakangan ini. 1 ton bukanlah
jumlah yang sedikit. Sabu sebanyak itu tentu akan mampu menghancurkan jutaan
generasi penerus bangsa. Lolosnya sabu sebanyak itu hingga bisa masuk ke
wilayah Indonesia menunjukkan bahwa peredaran narkoba telah menghasilkan
jaringan yang terorganisir.
Sasaran konsumen pemakai narkoba pun bisa dari
berbagai kalangan, mulai dari gelandangan, kalangan artis sampai pelajar di
sekolah. Memang sungguh ironis karena narkoba telah masuk ke dalam lingkungan
sekolah di mana institusi ini yang diharapkan menjadi penerus tingkat estafet
pemimpin bangsa di masa mendatang. Untuk itulah Polri terus mengampanyekan
bahaya narkoba kepada seluruh lapisan masyarakat terutama mereka para pelajar.
Tingginya angka prevalensi pemakai narkoba menjadikan barang haram yang satu
ini menjadi salah satu permasalahan terbesar yang harus segera diatasi.
Persoalan yang ditimbulkan oleh narkoba memang sangat
kompleks, mulai dari memperburuk permasalahan sosial sampai meningkatkan angka
kriminalitas. Buku karya Abdul Wahib yang merupakan hasil studinya sejak tahun
1986 ini hadir sebagai sebuah oase di tengah persoalah penyalahgunaan narkoba
yang semakin mengkhawatirkan. Penulis mengulas berbagai hal seputar narkoba,
penyalahgunaan sampai penaggulangan yang harus dilakukan oleh pihak-pihak yang
seharusnya ikut andil dalam penanggulangan tersebut.
Bab pertama buku membahas tentang faktor penyebab
penyalahgunaan narkoba, tindakan penanggulangannya, dan pendidikan agama
sebagai upaya preventif. Bab kedua menguraikan tentang narkoba dari sisi
sejarah, jenis-jenisnya, dan akibat yang ditimbulkan dari penyalahgunaannya
tersebut. Bab selanjutnya mulai membahas mengenai narkoba yang telah memasuki
sekolah. Pada bagian ini dijelaskan tentang cara pemasaran narkoba di sekolah
yang cukup unik, yaitu dengan memberi sampel secara cuma-cuma untuk satu sampai
tiga kali pemakaian. Pemakaian berikutnya baru dikenakan biaya sesuai jenis
yang disukai.
Pengguna yang sudah sering mengkonsumsi diberikan
barang lebih dulu atau bisa ditukar dengan barang-barang pribadi yang harganya
ditentukan oleh pengedar atau bandar. Apabila tidak ada uang atau barang, si
pelajar akan dirayu untuk mengambil uang milik teman atau orang tuanya (hal.
38). Dorongan ingin tahu yang besar membuat mereka ingin mencoba atau ingin
merasakan barang yang ditawarkan tersebut sehingga mereka menjadi sasaran empuk
para pengedar narkoba. Rasa ketagihan membuat mereka rela untuk mendapatkan
barang haram tersebut dengan cara apa pun meskipun harus dengan mencuri.
Sasaran yang dipilih dalam peredaran narkoba di
sekolah adalah anak-anak yang kurang berminat bersekolah, anak yang sering
mengeluh, anak yang bermasalah dengan sekolah dan keluarga, anak yang kurang
percaya diri, anak yang terlalu percaya diri, anak yang mudah bosan, anak yang
nekat, dan anak yang mudah mendapatkan uang (hal. 39). Mengetahui siapa saja
anak yang menjadi sasaran peredaran narkoba tentu pihak sekolah harus bisa
memberikan perhatian lebih pada mereka.
Buku ini juga menjelaskan tentang tahap-tahap
penyalahgunaan narkoba mulai dari kompromi, coba-coba, toleransi, eskalasi,
habituasi, adiksi/dependensi, intoksikasi, hingga akhirnya mati. Penyalahgunaan
narkoba memang bukan sebuah pola yang sederhana. Untuk itu diperlukan peran
guru, keluarga, dan lingkungan untuk penanggulangannya. Banyak pihak yang harus
ikut bertanggung jawab untuk menanggulangi atau setidaknya mencegah seperti
pemerintah, lembaga pendidikan, pemuka masyarakat, dan terutama keluarga.
Seperti yang diungkapkan Kombes Pol. Slamet selaku
Kabag Humas BNN pada bagian pengantar buku bahwa banyak pihak yang harus
dilibatkan untuk menekan angka penyalahgunaan narkoba. Alasannya, narkoba
merupakan persoalan yang sangat kompleks. Tidak hanya butuh campur tangan
pemerintah, masyarakat pun mesti turut mengambil peran. Mengingat manfaatnya,
buku ini penting untuk dibaca oleh para pendidik maupun masyarakat umum.
b
No comments:
Post a Comment
Tata Tertib Berkomentar di Blog Ini:
-Dilarang promosi iklan
-Dilarang menyisipkan link aktif pada komentar
-Dilarang komentar yang berbau pornografi, unsur sara, dan perjudian