Episode dimulai dengan Kala
yang berbaring di tempat tidur karena tertembak. Dutta bertanya pada Kala
mengapa ia mempertaruhkan nyawanya untuk menyelamatkannya, bagaimana jika
sesuatu terjadi padanya. Kala lalu menjawab, “Lalu bagaimana jika sesuatu
terjadi padamu Dutta? Kau adalah hdup kami semua. Jika terjadi sesuatu padamu
lalu bagaimana dengan kami. Hanya karena Nakusha kau melupakan kami semua Dutta”.
Kala mengatakan bahwa ia rela mati untuknya. Kala terus berpura-pura menjadi
kakak yang baik untuk Dutta. Kala melanjutkan ucapannya, kau jangan menghukum
dirimu sendiri seperti ini, kalau kau membenci Naku maka biar aku yang
memberikan hukuman padanya. Aku akan membuatnya hidup tapi mati.
Ibu Dutta meminta Dutta untuk
berjanji untuk tidak melakukan hal gila yang bisa membahagiakan nyawanya. Dutta
meminta waktu untuk memikirkannya tapi ibu Dutta memaksa agar dia berjanji saat
itu juga. Kala mengatakan bila Dutta tidak mau berjanji maka ia akan terus
mencampuri urusannya. Mungkinhari ini yang tertembak lenganku tapi besok
mungkin yang tertembak adalah dadaku. Akhirnya Dutta menjanjikan ibunya bahwa
dia tidak akan melakukan hal itu lagi lalu pergi ke kamrnya. Di kamar Dutta mengatakan pada dirinya
sendiri bahwa hari ini dosa Naku bertambah satu lagi karena ia telah membuat
ibunya banyak menangis hari ini. Dutta mengatakan bahwa ia sangat membenci Naku
dan tidak akan pernah bisa memaafkannya.
Di kamarnya Naku memegang
pistol. Ia mengingat kejadian yang baru saja terjadi. Naku melempar pistolnya
dan mulai menangis. Ia melihat tangannya dan mengatakan pada dirinya sendiri
bahwa tangan itulah yang telah menembak Dutta. Naku membenci tangan itu dan
tidak bisa memaafkannya. Ia mulai membenturkan tangannya ke dinding samapai
berdarah. Dindingnya mulai penuh dengan goresan darah Naku. Naku terus
mengingat penembakan itu. Ia terus mengatakan bahwa tangan itu telah melakukan
dosa besar. Naku bertanya pada Tuhan seberapa banyak lagi membuatnya menderita.
Ia tahan melihat dirinya menderita tapi dia tidak bisa melihat Dutta yang
menderita. Hati Tuan Dutta telah menjadi batu karena itu ia menyuruhku
menembak. Tuhan, mengapa kamu memberi
saya takdir seperti ini, saya telah banyak melukai orang yang saya cintai. Saya
banyak melihat kebencian dan rasa sakit di matanya. Tuhan kamu benar-benar
telah membuatku sebagai Nakusha, seseorang yang tidak diinginkan. Naku mulai
memukulkan tangannya ke dinding lagi.
Badi ke kamar Naku dan melihat
Naku duduk di lantai sambil bil membenturkan tangannya ke dinding. Ia melihat
ke dnding dan melihat banyak darah di sana. Badi mencoba menghentikan apa yang
dilakukan putrinya. Naku mengatakan pada ibunya kalau dia membenci tangannya
karena telah berani menembak Tuan Dutta. Badi dan Naku menagis. Mereka bertanya
pada Tuhan mengapa menghukum mereka seperti ini. Badi mengatakan bahwa Tuhan
telah menjadi lawan kita sekarang. Dosa apa yang telah kulakukan hingga kau
dihukum seperti ini Naku. Badi dan Naku terus menangis.
Di kamar Kala, ketiga saudari
berkumpul. Kala meregangkan tangannya yang terluka. Leela bertanya pada Kala
mengapa ia mempertaruhkan nyawanya untuk menyelamatkan Dutta buaknkah tertembak
itu sangat menyakitkan. Kala mengatakan bahwa bila yang tertembak Dutta maka
akan lebih buruk lagi. Leela bertanya lagi mengapa ia jadi mengkhawatirkan
keselamatan Dutta. Kala bilang bahwa ia tidak peduli pada Dutta, yang ia
pedulikan adalah dirinya sendiri. Kedua adiknya bingung mendengar ucapan Kala. Kala
melanjutkan ucapannya, kalian pikir peluru ini benar-benar menyakitiku? Lelela
mencoba mengingat kembali peristiwa Kala yang mencoba menghentikan tembakan
pada Dutta itu. Ia mencoba mencaritahu apa maksud kata-kata kakaknya itu.
Selanjutnya: Sinopsis Nakusha (Laagi Tujhse Lagan) Episode 96
Sebelumnya: Sinopsis Nakusha (Laagi Tujhse Lagan) Episode 94
n
No comments:
Post a Comment
Tata Tertib Berkomentar di Blog Ini:
-Dilarang promosi iklan
-Dilarang menyisipkan link aktif pada komentar
-Dilarang komentar yang berbau pornografi, unsur sara, dan perjudian