Episode dimulai dengan adegan Naku yang duduk di sebuah ruangan dengan sedih, kemudian Dutta juga masuk ke ruangan
tersebut. Dutta mencari ke sekeliling ruangan dan memanggil nama Nakusha.
Nakusha mendengarnya dan segera berdiri mencari Dutta. Dutta melihat Naku di
hadapannya tapi dia tidak mengenalinya. Mereka berdua saling tatap untuk
sesaat. Kemudian Dutta bertanya padanya, “Hei nona, apa kau melihat istriku? Dia
bernama Nakusha. Naku merasa sedih karena Dutta tidak mengenalinya. “Naku, kau
dimana?” tanya Dutta. “Kenapa kau tidak bicara apa-apa? Apa kau takut pada
senjata ini? Jangan takut! Aku tidak punya masalah denganmu nona, aku mencari
Ana, wajah istriku kehitaman, waktuku tidak banyak nona” kata Dutta. Naku tidak
mengeluarkan sepatah kata pun hanya terdiam sedih. Dutta terus mencari ke
sekeliling, tidak menemukan Naku dan tidak mendapat jawaban jadi dia memutuskan
pergi dari ruangan itu. Suba berdiri bersembunyi dan menyadari bahwa bahwa
Dutta memang tidak tahu kecantikan Naku yang sebenarnya dan Dutta memang
mencintai Naku yang gelap.
Naku
mengingat ucapan Dutta tadi yang menyebut Nakusha sebagai istrinya. Dia merasa
senang. Naku berkata, “Hari ini tuan memanggilku sebagai istrinya, dia
memanggil namaku dengan penuh kasih, aku merasa seperti menari dan sedang
memeluk tuan, aku serasa ingin pergi dan mengatakan padanya kalau aku adalah
istrimu Nakusha tapi aku tidak bisa bicara, aku tidak bisa menjalani
kebahagiaan ini. Tuan tidak bisa mengenaliku. Tuhan, hari ini aku merasa kau
memberikan hukuman besar yang membuatku cantik. Ibu benar, kecantikanku adalah
hukuman terbesar untukku”. Naku kemudian menangis sesenggukan tapi kemudian dia
menyadari bahwa Dutta dalam bahaya.
Suba
muncul di hadapan Naku dan berkata, “Kau benar Naku, cintamu itu tulus, dan
cintaku.... Aku mengira kalau cintaku itu tulus dan Ana sangat mencintaiku. Dia
tidak akan meninggalkan aku tapi aku salah. Nakusha, aku baru sadar bahwa Ana hanya mencintai kecantikan. Hari
ini dia melihat kecantikanmu dan dia terpesona. Dutta telah membuktikan Naku
betapa tulusnya cintamu. Sampai saat ini dia belum melihat kecantikanmu tapi
dia sangat mencintaimu. Kau juga siap memberikan hidupmu untuknya. Penjahat
seperti Ana tidak akan pernah bisa mencintai seseorang baik kau maupun aku.
Apapun yang aku lakukan pada istri pertama Ana, hal yang sama terjadi padaku
dan sekarang dia ingin menikahimu Naku”. Naku sangat terkejut sekali mendengar
itu.
Saat Naku
masih terkejut mendengar perkataan Suba bahwa Ana ingin menikahinya, tiba-tiba
Ana membuka pintu kamar. Naku dan Suba terkejut. Ana berjalan mendekati Naku
dan bertanya, “Ada apa, kenapa lama sekali? Berapa lama kau telah membuat Ana
menunggu? Begitu banyak waktu terduang sia-sia saja. Waktu pernikahan sudah
selesai dan sekarang waktunya berbulan madu. Jadi, aku pikir sekarang
pernikahannya dibatalkan dan langsung saja ke malam bulan madu”. Naku sangat
ketakutan sementara Suba berdiri tidak percaya suaminya mengatakan itu.
Ana
menarik tangan Naku. Suba berusaha menghentikannya. “Ana, sebelum kau
menyentuhnya, kau lenyapkan aku dulu” kata Suba. “Tidak, tidak, kenapa aku
harus melenyapkanmu, tapi kau ini istri macam apa, kau mencintai suamimu tapi
kau menghalangi jalannya, katakan yang sebenarnya ide siapa yang menyuruh untuk
menculik Naku dari Dutta? Itu idemu bukan, lalu kenapa kau sekarang melakukan
ini?” “Kalau kau menyentuh Naku maka kau akan menjadi abu” kata Suba. “Jika aku
menjadi abu maka kau harus meminta maaf untukku kepada Tuhan, kepada Tuhan yang
kau puja” kata Ana. Naku berdiri di belakang Suba dengan ketakutan. Ana menarik
tangan Suba dan menyeretnya keluar. Ana segera menutup pintu. Naku semakin
ketakutan. Ana mencoba memaksakan kehendaknya padan Naku.
Selanjutnya: Sinopsis Nakusha (Laagi Tujhse Lagan) Episode 136
k
No comments:
Post a Comment
Tata Tertib Berkomentar di Blog Ini:
-Dilarang promosi iklan
-Dilarang menyisipkan link aktif pada komentar
-Dilarang komentar yang berbau pornografi, unsur sara, dan perjudian