Episode dimulai dengan Dutta
melepaskan tangan Naku dan mulai berjalan ke arah Ana. Ana juga berjalan
mendekati Dutta. Dutta berkata, “Baji, perang ini antara aku dengan Ana,
pergilah sekarang!” Tapi kak...” Dutta meminta Baji menurunkan senjatanya dan
Baji menurutinya. “Waktu yang telah dinantikan sudah tiba Ana, kau telah
membuatku tidak sadar dan menculik istriku. Itu sangatlah mudah Ana tapi hari
ini aku ada di hadapanmu. Hari ini pun di hadapanku kau mencoba menyentuh
istriku atau menyuruh anak buahmu untuk memukul Dutta. Kau menginginkan
pertemuan dari hati ke hati, aku akan memberikan pertemuan tangan ke tangan.
Aku akan menggunakan tangan kosong”. Dutta melempar pistolnya ke belakang. “Kau
pun dengan tangankosong, aku akan sendirian dan kau juga akan sendirian” lanjut
Dutta.
.....
“Aku
menyukai gayamu, hebat... dengarkan..tidak ada yang akan memisahkan kami,
simpan senjata kalian” perintah Ana pada semua anak buahnya. Dutta kembali
mengingat bagaimana Ana menculik Naku dan menjadikannya sebagai orang-orangan
sawah. Dutta mengepalkan kedua tangannya dengan penuh kemarahan. Naku, Suba,
Baji, dan semua orang merasa tegang. Ana melempar handuk yang biasa dibawanya
kemana pun dia pergi. Pertarungan Dutta-Ana dimulai. Mereka berusaha saling
memukul. Tapi Dutta yang paling banyak mendapat kesempatan memukul mungkin
karena hatinya benar-benar sangat marah. Suba merasa terluka melihat suaminya
dipukul. Baji dan naku tegang tapi menikmati pertarungan ini. Ana terus mencoba
memukul Dutta tapi Dutta selalu berhasil menghindarinya dan berbalik memukuli dan
menendang Ana. Sekali Ana berhasil memukul Dutta dan Naku serta Baji khawatir.
Tapi Dutta berhasil membalas dengan menendang dan memukul Ana. Ana pun terjatuh ke lantai. Ana
mencoba berdiri tapi tidak sanggup lagi. Suba terlihat sangat sedih. Saat
mencoba bangun lagi, Ana melihat pistol di lantai dan segera mengambilnya dan
menodongkannya ke kepala Nakusha. “Hei, jangan... jangan Ana, jangan lakukan”
teriak Dutta. Baji kaget karena itu tidak terduga. Naku sama sekali tidak
terlihat takut atau panik seakan tidak masalah bila dia mati saat itu.
“Kau
bilang apa Dutta?” tanya Ana. “Jangan! jangan lakukan Ana!” kata Dutta.
“Semuanya
adil dalam cinta dan perang, kau pasti pernah mendengarnya” kata Ana.
Ana
bersiap menarik pelatuknya. Dutta dan Baji semakin tegang. Dutta berlari ke
arah Ana untuk menghentikannya dan dorrr.....Naku terjatuh dan Dutta
menangkapnya.
Selanjutnya: Sinopsis Nakusha (Laagi Tujhse Lagan) Episode 138
k
No comments:
Post a Comment
Tata Tertib Berkomentar di Blog Ini:
-Dilarang promosi iklan
-Dilarang menyisipkan link aktif pada komentar
-Dilarang komentar yang berbau pornografi, unsur sara, dan perjudian