Episode
dimulai dengan Ana yang terkejut saat membuka penutup wajah Naku karena dia
melihat wajah cantik di hadapannya. Ana terus terpesona menatap wanita cantik
itu. Dia kemudian bertanya pada pelayan di mana Naku dan siapa wanita cantik di
hadapannya itu. Pelayan memberitahu Ana bahwa Naku dan wanita cantik itu adalah
orang yang sama, dia sendiri yang telah memandikannya. Ana tidak percaya,
bagaimana bisa wanita gelap mandi dengan susu kemudian menjadi cantik dan
putih. Naku menjadi sangat tegang. Ana mengulurkan tangannya pada Naku untuk
membantunya turun. Naku mengabaikan tangan Ana dan memilih berpegangan pada
tandu untuk turun. Ana terus menatap Naku tanpa berkedip. Ana meminta istrinya
untuk datang dan melihat Naku.
Istri
Ana yang masih duduk segera berdiri dan mendekati Ana. Betapa Suba juga
terkejut saat melihat wajah sesungguhnya Nakusha dan tiba-tiba dia teringat
perkataan pandit, “Apapun yang terjadi semuanya karena keinginan Rama”. Suba
melihat suaminya tidak bisa melepaskan pandangannya dari Naku dan merasa
cemburu sekaligus khawatir. Suba segera mengatakan pada Ana bahwa ini mungkin
adalah permainan Dutta untuk menjebak mereka dan memintanya untuk hati-hati.
Ana
berkata, “Jika ini memang permainan Dutta maka ini adalah permainan yang indah
dan dia ingin melihatnya”. Ana terus menatap Naku takjub dengan kecantikannya.
Suba mengingatkan Ana bahwa banyak yang terjebak karena wanita cantik seperti
Naku. Ana terus menatap Naku. Suba memegang tangan Naku dan berjalan pergi dari
tempat itu dengan terburu-buru.
Sementara
di luar Dutta dipukuli oleh anak buah Ana. Salah satu anak buah Ana meminta
Dutta mengangkat tangannya dan duduk di tanah. Dutta berpura-pura mengikuti
perintahnya, duduk di tanah dan mengambil dua senjata dari sakunya dan langsung
membunuh semua anak buah Ana yang ada di sekelilingnya. Dutta kembali berjalan,
seorang pria mengarahkan pistol padanya. Dutta mencoba menembak orang itu tapi
ternyata Dutta kehabisan peluru. Lalu datanglah Baji yang menembak pria itu.
Dutta melihat Baji dan tersenyum. Baji berkata pada Dutta, “Kau tidak bisa
melakukan ini sendirian, Naku adalah temanku juga”. Dutta kembali tersenyum.
Baji
memberitahu dutta bahwa Ana mengundang para penari di pesta ulang tahun
pernikahannya. Lalu keduanya tersenyum licik. Baji mengatakan bahwa dia punya
rencana untuk itu. Dutta tersenyum lagi.
Selanjutnya: Sinopsis Nakusha (Laagi Tujhse Lagan) Episode 132
k
No comments:
Post a Comment
Tata Tertib Berkomentar di Blog Ini:
-Dilarang promosi iklan
-Dilarang menyisipkan link aktif pada komentar
-Dilarang komentar yang berbau pornografi, unsur sara, dan perjudian