Episode dimulai dengan Dutta
mendekati Naku di pinggir sungai dengan membawa pistol. Naku masih dalam wajah
aslinya. Dutta meminta Naku untuk melihatnya. Naku berbalik ke arah Dutta.
Adegan kemudian bergeser ke
rumah. Di rumah ibu Dutta memanggil Purohit/Guru. Ibu Dutta meminta Purohit
untuk membaca nasib Dutta secara astrologi. Sementara Serdji tiduran di pangkuan
ibunya yang duduk di dapur. Serdji bertanya pada ibunya kapan kakaknya pulang.
Badi menjawab bahwa kakaknya pasti akan segera kembali.
Ibu Dutta bertanya pada Purohit
apa yang salah dengan Dutta sehingga ia banyak mengalami masalah. Purohit
bertanya apa Dutta lahir jam 8 malam. Ibu Dutta mengatakan tidak, Dutta lahir
jam 8 pagi. Pantas aku tidak menemukan jawabannya. Purohit mulai menghitung
kembali. Badi berdiri di sana juga. Purohit selesai menghitung dan mengatakan
pada ibu Dutta bahwa Dutta akan menghadapi banyak masalah keluarga hingga
kematian. Dia juga mengatakan bahwa Dutta memiliki pelindung, selama pelindung
itu bersamanya maka Dutta akan selamat, kematian tidak akan mendekatinya. Ibu
Dutta mengatakan bahwa itu adalah Baji, Baji selalu bersama Dutta dan selalu
melindunginya. Purohit mengatakan bukan Baji karena dia seorang perempuan,
namanya diawali dengan huruf “N” dan dia berkulit gelap. Badi langsung
mengatakan bahwa itu adalah Nakusha.
Purohit mengatakan bahwa itu
benar dan selama perempuan (Nakusha) itu bersama Dutta, kematiaan tidak akan
menyentuh Dutta. Tapi karena Naku juga akan ada ketidakbahagiaan di sana.
Adegan kembali ke Naku yang
berbalik ke arah Dutta dan Naku pun telah kembali memakai riasan hitam di
wajahnya (entah kapan memakainya). Dutta mendengar sesuatu di seberang sungai
dan mengajak Naku untuk segera meninggalkan tempat itu karena mungkin ada
binatang buas di situ.
Akhirnya malam pun tiba dan
Dutta-Naku masih berkeliaran di hutan. Naku meminta Dutta untuk berhenti karena
dia merasa lelah. Naku mengumpulkan kayu bakar dan membuat perapian. Dutta
bertanya pada Naku apa dia tidak takut. Naku mengatakan bahwa ia tidak takut,
dia telah melalui bnyak hal dan saat ini dia tidak takut, dengan binatang buas
pun ia tidak takut. Dutta berkata pada Naku lagi, “Kau mungkin tidak takut tapi
kau pasti lapar”.
Dutta mengatakan bahwa dia akan mencari beberapa makanan.
Dutta menyerahkan pistolnya pada Naku (berpikir Naku mungkin akan
membutuhkannya saat dia prgi mencari makanan). Dutta kelihatanny belum tenang
meninggalkan Naku sendirian. Dia memncari kayu bakar ke sekeliling dan membuat
cincin api yang mengelilingi Naku sehingga dengan begitu tidak ada binatang
buas yang bisa masuk (melihat adegan ini aku jadi teringat bagaimana Rama
membuat lingkaran pelindung untuk melindungi istrinya Dewi Sinta). Naku duduk
tersenyum melihat sikap Dutta padanya. Dutta kemudian berjalan pergi untuk
mencari makanan.
Selanjutnya: Sinopsis Nakusha (Laagi Tujhse Lagan) Episode 116
m
No comments:
Post a Comment
Tata Tertib Berkomentar di Blog Ini:
-Dilarang promosi iklan
-Dilarang menyisipkan link aktif pada komentar
-Dilarang komentar yang berbau pornografi, unsur sara, dan perjudian