Episode
dimulai dengan Ana dan Suba Laksmi (Subu) menikmati tarian para penari. Ana
membayangkan bahwa salah satu dari para penari itu adalah Nakusha yang cantik. Ana
mendekati penari yang dia bayangkan sebagai Nakusha itu. Subu menyadari apa
yang dibayangkan Ana dan dia meminta Ana dan para penari berhenti menari dan
menghentikan perayaan itu dan jangan membuang waktu. Subu meminta Ana untuk
melenyapkan Naku karena kematian Naku akan menjadi kematian Dutta sehingga dia
tidak perlu membunuh Dutta karena Dutta akan meninggal dengan sendirinya.
Ana
merasa bahwa istrinya sedang memarahinya karena cemburu. Ana tahu bahwa
kehidupan Dutta ada pada hati Naku tapi dia sekarang tidak ingin melenyapkan
Naku. Ana berkata bahwa jika kau ingin melenyapkan kambing maka jangan memotong
kakinya tapi langsung saja lehernya. Jadi An amelakukan sedikit perubahan dalam
rencananya. Ana tidak akan melenyapkan Naku
tapi dia akan menikahi Naku. Suba sangat terkejut mendengar rencana
suaminya itu dan dia teringat kata-kata pendeta bahwa Suba tidak punya hak atas
apa yang terjadi nanti karena semua terjadi atas kehendak Tuhan. Suba juga
teringat ucapan Ana bahwa setiap doa Suba untuknya tidak akan sia-sia. Ana akan
menganggap Tuhan sebagai saksi bahwa di halaman rumahnya dia akan menikahi
Nakusha.
Suba bertanya kenapa Ana melakukan ini padanya. Ana berkata, “Kau
adalah Subu, kau menguasai hatiku dan kau akan selalu begitu tapi dia ingin
melakukan sedikit permainan”. Untuk melemahkan Dutta, Ana ingin menjadikan Naku
miliknya. Ana tidak ingin membuang-buang waktu lagi karena Dutta pasti sudah
ada dekat dengannya. “Hei Subu, hari ini adalah hari ulang tahun pernikahan
kita, jangan kesal dan menangis. Ya, pernikahan ini hanya sebuah permainan,
permainan untuk memberi Dutta penderitaan. Sekarang beritahu aku satu hal,
setelah aku menikah denganmu apakah aku pernah mengingat istri pertamaku? Tidak
pernah kan. Kau tahu kenapa? Karena aku sangat mencintaimu. Kau duduk saja
sekarang!”
Ana
meminta anak buahnya untuk memanggil pendeta dan segera membawanya padanya. Ana
kembali berkata pada istrinya, “Subu, hari ini hari ulang tahun pernikahan
kita, bolehkah aku memberitahumu sesuatu? Tolong jangan kau pedulikan hari ini,
kau santai saja, aku tidak ingin melihat air matamu menetes. Aku hanya ingin
Naku dan satu hal yang harus kau mengerti dengan baik hari ini dan seterusnya.
Aku pasangan hidup kalian berdua. Itulah hidup”.
Di
luar rumah Ana, Baji dan Dutta masih bersembunyi di balik pohon. Baji
mengatakan pada Dutta bahwa dia yang akan mengurus anak buah Ana yang ada di
hadapan mereka saat ini. Baji dan Dutta berjabat tangan dan kemudian Baji
pergi.
Nakusha
di kamar duduk dan berdoa pada Tuhan untuk melindungi Dutta karena dia adalah
orang yang baik. Naku yakin bahwa Dutta akan menang dan sangat percaya itu.
Baji
melepas satu tembakan ke atas untuk mengecoh anak buah Ana. Dua anak buah Ana
pergi menuju asal suara tembakan itu. Baji bersembunyi dengan merayap ke
semak-semak. Sekarang Dutta punya kesempatan untuk masuk ke dalam rumah Ana.
Baji kemudian juga berhasil masuk ke rumah Ana. Ana sedang duduk menyaksikan
tarian. Dutta sudah ada di dalam rumah Ana. Satu anak buah Ana melihatnya dan
Dutta menghajarnya. Dutta melihat An asedang duduk menikmati tarian. Saat
itulah Dutta mengingat film yang dikirimkan Ana padanya yang mengundangnya
untuk datang menemuinya dan bagaimana Ana menjadikan Naku sebagai orang-orangan
sawah.
Mata Dutta terus mencari keberadaan Naku tapi tidak melihat Naku di
antara para penari. Saat mata Dutta sedang mencari Naku, Dutta menyadari
seseorang di belakangnya.
Selanjutnay: Sinopsis Nakusha (Laagi Tujhse Lagan) Episode 134
k
No comments:
Post a Comment
Tata Tertib Berkomentar di Blog Ini:
-Dilarang promosi iklan
-Dilarang menyisipkan link aktif pada komentar
-Dilarang komentar yang berbau pornografi, unsur sara, dan perjudian