Episode dimulai dengan Dutta
terbangun pada pagi harinya dan menyadari bahwa seseorang telah menodongkan
pistol ke kepalanya. Dutta berpikir itu anak buah Ana dan memintanya untuk menembaknya
kalau berani. Pria itu bertanya pada Dutta siapa namanya. Dutta mengatakan pada
pria tersebut bahwa bila dia tahu namanya maka dia tidak akan menembak. Naku
terbangun dan menjerit. Pria itu menoleh ke arah Naku dan Dutta merebut pistol
pria itu. Kali ini keadaan berbalik, Dutta yang menodongkan pistol pada pria
itu. Dutta meminta Naku berdiri di belakangnya.
Dutta bertanya pada pria
tersebut apa dia anak buah Ana. Pria itu mengatakan bahwa sepertinya dia pernah
mendengar nama itu sebelumnya. Pria itu meminta Dutta untuk menceritakan tentang
Ana lebih banyak. Dutta menjadi marah dan mengatakan padanya bahwa saat ini dialah
yang memegang pistol dan pelatuknya ada di ujung jarinya dan Dutta meminta pria
tersebut menunjukkan jalan keluar dari hutan. Pria itu berjalan pergi dan Naku
memanggilnya paman. Dutta mengatakan pada Naku untuk tidak ikut campur. Pria
itu menatap Naku mendengar Naku memanggilnya paman. Dan bertanya pada Dutta apa
dia istrinya. Tidak ada yang menjawab pertanyaan pria itu. Pria itu meminta
Dutta mengikutinya tapi Dutta sepertinya tidak percaya pada pria itu. Lalu pria
itu meminta Naku mengikutinya, kalau kau ikut nanti suamimu yang keras kepala
itu juga akan ikut. Naku mengikuti pria itu. Dutta sedikit heran karena melihat
Naku mengikutinya tapi kemudian Dutta juga mengikuti mereka berdua.
Salah satu anak buah Ana yang
selamat saat di hutan menyerang Dutta telah kembali ke tempat Ana dengan
ketakutan. Ana datang mendekatinya dan memintanya memberitahu lokasi Dutta
sekarang. Ana meletakkan peta hutan itu di meja dan meminta anak buahnya
menunjukkan lokasi Dutta.
Di hutan sisi yang lain Baji
dan anak buahnya terus mencari Dutta-Naku. Mereka melihat mayat salah satu anak
buah Ana dan menduga bahwa Dutta sebelumnya melewati tempat itu. Mereka terus
mencari Dutta-Naku.
Pria asing yang bersama
Dutta-Naku meminta mereka berdua untuk berjalan di atas jejak kakinya dan jangan
memilih jalan lain. Dutta yang sombong ini tidak mau mengikuti kata-kata pria
itu dan akhirnya dia terperosok ke dalam perangkap hewan. Naku kaget melihat
itu. Pria asing itu mentertawai keangkuhan Dutta yang tidak mau mengikuti
kata-katanya. Dutta mengarahkan pistol yang dibawanya ke arah pria asing itu.
Dutta menarik pelatuknya tapi ternyata pistol itu tidak ada pelurunya. Pria itu
terus mentertawai Dutta dan mengatakan pada Naku bahwa meskipun suaminya itu
terluka tapi dia masih bercanda. Dutta merasa sangat kesal. Pria itu berkata
pada Duta bahwa dia pasti tidak pernah mendengarkan orang lain, ini adalah
hutan dan itu bisa menghentikanmu. Aku masih belum bisa keluar dari hutan ini
karena aku jatuh cinta dengan hutan ini tapi kau tidak menyukai hutan ini.
Pria asing itu mengulurkan
tangannya pada Dutta untuk membantunya keluar dari perangkap itu. Dutta dengan
ragu memegang tangan pria itu. Pria itu mengatakan bahwa rumahnya sudah dekat. Setelah
sampai nanti berikan suamimu itu minuman jahe. Pria itu kembali memimpin jalan.
Dutta meminta Naku berjalan di belakangnya karena mungkin masih ada perangkap
lain jadi jika ada biar dia yang mendapatkannya. Mereka melewati jalan yang
licin, Naku akan tergelincir karena ada arus sungai dan segera berpegangan pada
tangan Dutta.
Selanjutnya: Sinopsis Nakusha (Laagi Tujhse Lagan) Episode 118
m
No comments:
Post a Comment
Tata Tertib Berkomentar di Blog Ini:
-Dilarang promosi iklan
-Dilarang menyisipkan link aktif pada komentar
-Dilarang komentar yang berbau pornografi, unsur sara, dan perjudian