Episode dimulai dengan malam
yang telah tiba dan mereka semua memutuskan untuk berhenti dan istirahat.
Mereka berhenti di warung kopi dan minum kopi. Dutta mengambil dua gelas dan
memberikannya satu pada Naku yang masih duduk di Jeep. Mereka berdua minum kopi
mereka masing-masing. Baji melihat mereka berdua dan tersenyum. Mereka semua
kemudian melanjutkan perjalanan.
Pagi harinya di rumah, Ibu Dutta,
Kishore, dan para pelayan sibuk memasang dekorasi bunga untuk menyambut
Naku-Dutta. Kala melihat dengan kesal. Baji sibuk memasak di dapur, dia bahkan
tidak ingin pelayan lain membantunya. Dia ingin memasak makanan untuk
menantunya sendiri, ibu Dutta melihat Badi dan tersenyum. Kala merasa tegang
membayangkan Dutta akan membawa Naku ke rumah. Roop mengatakan pada Kala bahwa
ibunya telah berubah dan mereka tidak tahu apa yang terjadi antara Dutta-Naku di
hutan.
Baji mengatakan pada Dutta-Naku
bahwa mereka akan segera sampai. Naku-Dutta saling menatap dan terlihat sedih
karena mereka akan berpisah. Saat itu di jalan mereka melihat perayaan yang
menghalangi mobil mereka. Baji meminta mereka agar memberi jalan mobilnya
karena kalau harus menunggu mereka itu sangat lama. Baji meminta semua anak
buahnya turun dan menyuruh mereka minggir. Salah satu seorang perempuan mendekati
Jeep mereka dan meminta mereka untuk ikut ke kuil dan berdoa bersama mereka
karena bagi pasangan itu bisa membuat mereka tidak terpisahkan. Baji meminta
Dutta untuk tidak pergi karena dia telah menghadapi banyak bahaya akhir-akhir ini. Dutta mendengar kata-kata perempuan itu dan mengatakan bahwa dia akan
menerima persembahannya. Perempuan itu memberikan beberapa sendok susu pada
tangan Dutta dan Naku. Mereka berdua meminumnya dan kemudian Dutta melihat Naku
mengusapkan tangannya pada rambut sehingga
Dutta juga melakukan hal yang sama seperti Naku lakukan.
Di rumah, ibu Dutta memberi
Badi saree baru untuk dipakai menyambut Naku dan menantunya. Badi merasa
senang. Ibu Dutta juga memberikan baju baru untuk Ganpat. Badi bilang kalau
Ganpat akan senang memakai baju baru. Kala merasa semakin kesal sementara
Kishore tersenyum senang. Tiba-tiba Ganpat datang dalam kondisi mabuk bersama
dua orang pria. Salah satu pria mengatakan bahwa Ganpat mengambil hutang pada
mereka atas nama Tuan Dutta sebesar 5 Laks untuk minum dan berjudi. Badi
merasa malu dengan tingkah suaminya itu. Ibu dan Kishore merasa kaget sementara
Kala tersenyum dan mengatakan pada ibunya bahwa ayah menantunya adalah seorang
pemabuk. Kishore membela Naku bahwa Naku berbeda dengan ayahnya.
Badi membawa Ganpat ke kamarnya
dan mengatakan pada Ganpat apa yang dia lakukan. Ibu Dutta baru saja mengakui
Naku sebagai menantunya, Naku baru akan mendapatkan sedikit kebahagiaan dan dia
telah menghancurkannya. Ganpat merasa senang bahwa Ibu Dutta telah menerima Naku
sebagai menantunya yang berarti bahwa hujan uang akan terjadi padanya. Ganpat
mengatakan pada Badi bahwa dia akan minta maaf pada ibu Dutta. Ganpat menemui
ibu Dutta dan meminta maaf, semua yang dia katakan tadi karena pengaruh minuman
jahat itu katanya. Ibu Dutta meminta Ganpat untuk berjanji tidak minum lagi.
Ganpat pun berjanji tidak akan minum lagi. Kala kesal dengan ibunya karena
memaafkannya dan berjalan pergi. Roop mengikuti Kala pergi.
Baji dan anak buahnya memarkir
mobil mereka dan semua orang turun. Dutta-Naku berjalan di antara orang-orang
yang melakukan perayaan itu. Perempuan tadi kemudian memberikan persembahan
pada Baji dan anak buahnya. Mereka semua makan persembahan tersebut. Dutta
mengikuti di belakang Naku yang berjalan. Dutta dengan ragu ingin memegang
tangan Naku, saat dia akan memegang tangan Naku, Naku berjalan pergi tanpa tahu
kalau Dutta mencoba memegang tangannya. Kemudian Dutta merasakan pusing. Baji
juga merasakan hal yang sama, semua anak buahnya juga. Baji mengambil pistol
dan memanggil Dutta tapi pistolnya jatuh karena kepalanya sangat pusing. Dutta
yang juga pusing menoleh ke Baji, Dutta mengingat perempuan yang tadi
memberinya persembahan dan menyadari bahwa pasti perempuan itu menambahkan
sesuatu dalam persembahan itu sehingga mereka semua pusing. Baji dana anak
buahnya jatuh pingsan. Orang-arang Ana yang ada di perayaan itu terus mengamati
Dutta dan yang lainnya. Dutta mencari Naku dan mengkhawatirkannya. Naku juga
mengalami pusing dan mencari Dutta. Dutta berusaha menjulurkan tangannya ke
arah Naku dan Naku berusaha meraih tangan Dutta tapi kemudian seseorang membawa
Naku menjauhi Dutta. Dutta terjatuh dan pingsan.
Ana dan anak buahnya datang ke
tempat Dutta, Baji, dan anak buahnya pingsan. Salah satu anak buah Ana membawa
Naku yang juga pingsan. Ana meminta Dutta untuk bangun karena ini adalah
pertemuan mereka yang sudah lama mereka tunggu. Dutta membuka mata dan melihat
Ana dan anak buahnya mengelilinginya. Dengan susah payah Dutta mencoba bangun.
Dia berhasil bangun meskipun terhuyung-huyung. Dutta mencoba memukul Ana tapi
meleset dan jatuh ke arah anak buah Ana. Dutta mencoba memukul Ana lagi tapi
meleset lagi dan jatuh ke anak buah Ana lagi. Anak buah Ana mendorong Dutta dan
Dutta terjatuh. Dia tidak kuat berdiri lagi. Salah satu anak buah Ana mengeluarkan
pistol dan meminta Ana untuk segera membunuh Dutta tapi Ana mengatakan padanya
untuk tidak buru-buru. Dia akan menyiksa Dutta dulu dengan menculik istrinya
dan dia yakin bahwa Dutta akan datang untuk menyelamatkan istrinya itu dan saat
itu dia baru akan membunuh Dutta dengan tangannya sendiri. Ana dan anak buahnya
pergi. Salah satu anak buah Ana memanggul Naku yang pingsan dan membawanya
pergi. Dutta samar-samar melihat mereka membawa Naku pergi. Dutta jatuh pingsan
lagi. Saat dia tersadar dia sangat marah.
Selanjutnya: Sinopsis Nakusha (Laagi Tujhse Lagan) Episode 125
m
No comments:
Post a Comment
Tata Tertib Berkomentar di Blog Ini:
-Dilarang promosi iklan
-Dilarang menyisipkan link aktif pada komentar
-Dilarang komentar yang berbau pornografi, unsur sara, dan perjudian