Episode dimulai dengan Ibu
Dutta yang terlihat marah saat berbicara dengan orang di telepon dan meminta orang
itu untuk tidak menelepon lagi atau mencoba datang ke rumah. Ibu Dutta menutup
telepon. Badi masuk dan memberitahu kalau Bajiroo barusaja menelepon untuk
memberitahu kalau Dutta-Naku selamat. Ibu Dutta sangat senang karena Dutta
telah berhasil mengalahkan musuhnya dan dia kembali bersama istrinya. Mereka
akan menyiapkan upacara penyambutan.
Dutta,
Naku, dan Baji berjalan untuk pulang. Dutta berjalan di samping Naku sementara
Baji di belakang mereka. “Dari tadi kau sama sekali tidak bicara, katakan
sesuatu” kata Dutta pada Naku. “Apa yang harus aku katakan tuan? Aku masih
tidak percaya kalau sekarang aku bebas. Apa semuanya sudah berakhir?” “Ini baru
akan dimulai” kata Dutta.
“Tuan
kau mengambil resiko yang besar untukku, bagaimana kalau terjadi sesuatu.......”
“Jadi...
harusnya aku tidak datang? Aku tidak boleh menyelamatkanmu? Hah...? Pasti kau
tahu kalau aku akan datang untukmu. Kau sendiri pernah mengatakan. Ayolah Naku
kita pulang! Semua keluarga menunggu kita” kata Dutta.
Dutta
menggandeng tangan Naku. Keduanya saling menatap dan mereka kembali berjalan.
Baji di belakang melihat semua itu dan berpura-pura sibuk menelepon. Naku
melihat Dutta memakai mangal sutra dan dupattanya di tangannya dan mengingat
hari di mana dia mengembalikan mangal sutra itu pada Dutta. Dutta melihat itu
dan sepertinya ingin mengembalikan mangal sutra itu pada Naku tapi keburu anak
buah Dutta datang untuk menjemput mereka bertiga.
Kala
di kamarnya sedang memegang boneka. Kala mencopot kepala boneka itu dan
melemparkannya. Dia berkata pada boneka itu seolah-olah boneka itu adalah naku.
Kala berkata bahwa dia akan menghancurkan Naku.
Dutta,
Naku, dan Baji akhirnya sampai rumah. Serdji dan Kishore menyambut mereka di
luar rumah dengan suka cita. Naku berusaha keluar dari mobil tapi dia tidak
bisa membuka pintu mobil. Dutta melihat itu dan membantunya membuka pintu.
Mereka saling tatap dan Baji datang membawa Dutta keluar dari mobil untuk
menari. Dutta keluar tapi matanya tertuju pada Naku.
Naku
keluar dan Serdji menghampirinya. “Kakak, kakak, aku tahu kalau kak Dutta tidak
akan membiarkanmu terluka” kata Serdji. Kishore juga menghampiri Naku dan
menanyakan kondisinya. “Berkatku selalu bersama kalian” kata Kishore. Kishore,
Serdji, Baji dan para pelayan kembali menari dengan suka cita. Dutta melihat ke
arah naku dan pergi mendatanginya, tanpa bicara dan menggandeng Naku untuk
masuk rumah. Badi dan ibu Dutta menyambut di dalam rumah dengan gembira apalagi
melihat Dutt menggandeng tangan Naku. Ibu Dutta berkata pada Badi, “Bukankan
mereka adalah pasangan yang serasi”. Dutta melepas tangan Naku dan sedikit malu
melihat ibunya dan Badi memperhatikannya.
Dutta-Naku
memberi salam pada ibunya. Ibu Dutta meminta Dutta melupakan semuanya dan
menjalani hidup yang baru. Dutta tidak melihat kakaknya Kala dan menanyakan
pada ibunya di mana dia. Ibu Dutta mengatakan bahwa Kala ada di kamarnya. Dutta
pergi menemui Kala. Dia berpikir Kala marah karena dia pergi menyelamatkan Naku.
Dengan permainan kata-katanya, Kala meyakinkan Dutta bahwa dia juga akan
memaafkan Nakusha sama seperti Dutta yang juga telah memaafkannya. Kala bertanya
pada Dutta apa dia bahagia. Dutta menjawab bahwa dia akan bahagia kalau Kala
juga bahagia. Kala memeluk Dutta dengan penuh kasih tapi dalam hati dia berkata,
“Sampai sekarang kau masih tidak mengerti mana yang baik dan mana yang buruk,
lalu bagaimana kau bisa mengerti Kalavati”.
Selanjutnya: Sinopsis Nakusha (Laagi Tujhse Lagan) Episode 140
k
No comments:
Post a Comment
Tata Tertib Berkomentar di Blog Ini:
-Dilarang promosi iklan
-Dilarang menyisipkan link aktif pada komentar
-Dilarang komentar yang berbau pornografi, unsur sara, dan perjudian