Naku
pergi ke kamar Dutta untuk mengembalikan pakaian luar Dutta yang ada padanya.
Dutta menatapnya dengan lembut dan meminta Naku untuk menaruhnya di lemari.
Naku melihat alkohol di kamar Dutta. Dutta bilang bahwa dia membeli itu bukan
untuk diminum. Dutta membuka bajunya dan hanya memakai singlet. Naku melihat
luka di tubuh Dutta dan berjalan pergi karena akan memanggil dokter untuk Dutta
tapi Dutta mencegahnya. Dia bilang dia tidak butuh dokter. Dutta meminta Naku
untuk merawat lukanya dengan alkohol. Naku mengambil alkohol dan Dutta
memberikan kapasnya. Naku merasa ragu untuk mengoleskan alkohol itu di luka
Dutta. Dutta bertanya pada Naku apa yang dia pikirkan. “Tapi, tuan akan merasa
sakit” kata Naku. “Ini bukan pertama kalinya, ayo cepatlah!” kata Dutta.
Naku
mulai mengoleskan alkohol itu pada luka Dutta. Dutta merasa sangat kesakitan dan
memegang tangan Naku yang sedang memegang lengannya. Tiba-tiba Baji datang.
Baji melihat meeka berdua dan merasa mungkin tengah mengganggu mereka berdua
sehingga dia berkata pada Dutta bahwa dia akan kembali nanti tapi Dutta
menghentikannya dan bertanya kenapa kau akan kembali nanti, masuklah!
Naku
berkata pada Dutta bahwa dia akan pergi. Naku mengambil botol alkohol tadi dan
membawanya pergi karena Dutta tidak lagi membutuhkannya (sebenanrny Naku tidak
ingin Dutta minum alkohol itu).
Baji
duduk di depan Dutta dan berkata, “Apa
ini kak, sampai kapan hal ini akan terus berlanjut? Maksudku saling menatap
satu sama lain dan tidak bicara sama sekali.” Dutta ingin menjitak kepala Baji
tapi Baji berhasil menghindarinya. Baji melihat mangal sutra di tangan Dutta
dan bertanya mengapa itu ada ditangannya, bukankah seharusnya ada di leher
Naku. Dutta mengingat bagaimana dia memakaikan itu dengan paksa pada Naku
sebagai hukumannya. Dutta berkata, “Saat pertama kali aku memakaikannya, aku
lakukan dengan paksa. Tapi sekarang aku ingin memakaikan di hadapan semua orang
dengan penuh kebanggaan. Aku akan berikan dia sebagai haknya. Ini bukan hukuman
baginya lagi”. Baji berkata itu bagus dan segera pergi menemui ibu Dutta. Baji
meminta ibu Dutta untuk segera menikahkan Dutta-Naku sesuai ritual.
Di
dapur, Badi sedang memasak dan Naku ingin membantunya. Naku bilang hari ini dia
ingin memasak untuk tuan Dutta karena semua orang sedang bahagia. Dia ingin
melakukan sesuatu untuk Tuan Dutta. Kishore datang dan berkata pada Naku untuk
percaya pada dirinya sendiri dan cintanya karena mereka pasti akan selalu
menang. Cinta seorang wanita memiliki kekuatan yang besar dan lihat sekarang
dia menang. “Hari ini kau harus memasak dan membuat Dutta berkata wah enak
sekali masakan buatan istriku” kata Kishore. Kishore, Badi, dan Naku tersenyum.
Kishore kemudian pergi. Naku mulai sibuk memasak.
Di
meja makan semua sudah siap untu makan. Mata Dutta mencari ke sekeliling dan
bertanya Nakusha di mana.
Selanjutnya: Sinopsis Nakusha (Laagi Tujhse Lagan) Episode 141
k
No comments:
Post a Comment
Tata Tertib Berkomentar di Blog Ini:
-Dilarang promosi iklan
-Dilarang menyisipkan link aktif pada komentar
-Dilarang komentar yang berbau pornografi, unsur sara, dan perjudian