Episode dimulai dengan Ganpat,
Baji, dan anak buahnya pergi berlari memasuki kuil dan melihat orang-orang Ana
telah menodongkan senjata mereka ke kepala Dutta. Baji meminta orang-orang Ana
untuk menurunkan senjatanya. Mereka saat ini berada di wilayah Dutta dan tidak
akan bisa pergi dalam keadaan hidup. Anak buah Ana mengatakan bahwa selama
senjatanya mengarah pada kepala Dutta maka tidak ada yang bisa menyentuh
dirinya. Anak buah Ana meminta Baji dan para pengawalnya untuk meletakkan
senjatanya. Demi keselamatan Dutta mereka menurut. Ganpat juga meletakkan pisau yang dibawanya.
Anak buah Ana bertanya pada
Baji, “Baji apa kau tidak mengenaliku, aku adalah Janardhan”. Baji mencoba
mengingatnya. Anak buah Ana mengejek Baji karena ia tidak waspada. Dutta mulai
bersandiwara dengan berpura-pura menyalahkan Baji atas semua yang terjadi tapi
saat dia menyalahkan Baji saat itu pula Dutta memberi kode pada Baji menggunakan
tangannya untuk mengambil pisau yang di letakkan Ganpat di tanah dan
menyelipkannya pada Naku yang berdiri di belakang Dutta.
Baji mengerti kode Dutta dan
diam-diam mengambil pisau itu saat orang-orang Ana tidak melihatnya. Ganpat
melihat apa yang dilakukan Baji dan Baji menyuruhnya untuk diam saja. Orang-orang
Ana lalu pergi mengambil pistol Baji dan para mengawalnya tapi untung Baji
telah mengambil pisau Ganpat. Lalu Baji pergi ke arah Naku dan berpura-pura
menyalahkan Naku. Dutta selalu mendapat masalah setelah bertemu dengan Naku.
Semua terjadi karena Naku. Naku merasa sedih dengan perkataan Baji. Saat itu
tanpa Naku tahu Baji menyelipkan pisau di gupatta Naku.
Anak buah Ana membawa Dutta
menuruni kuil sambil tetap menodongkan pistol mereka. Mereka meminta Dutta
untuk masuk ke dalam mobil. Dutta menutup pintu mobil dari luar dan orang-orang
Ana mewaspadainya. Dutta mengatakan pada Janardhan bahwa ia baru saja menikah
dan mereka akan membawanya ke tempat Ana. Ia tidak tahu apakah dia akan kembali
dalam keadaan hidup atau mati, jadi ia meminta waktu untuk memeluk istrinya
Naku untuk terakhir kali. Dutta berjalan menuju Naku. Orang-orang Ana terus
bersikap waspada. Dutta memeluk Naku. Kala dan yang lainnya merasa aneh dengan
sikap Dutta.
Dutta memeluk Naku dan mencari
pisau yang diselipkan Baji ke gupatta Naku. Setelah menemukan pisau itu, Dutta
mulai mengukur situasi dan saat dirasanya situasi tepat Dutta segera
melemparkan pisau itu ke arah Janardhan. Pisau itu tepat mengenai tangan Janardhan
yang memegang pistol sehingga ia menjatuhkan pistolnya. Dutta tidak
menyia-nyiakan kesempatan itu. Dutta melakukan jungkir balik dan mengambil
pistol yang dijatuhkan Janardhan dan mulai menembak Janardhan dan orang Ana
lainnya. Mereka mencoba kabur tapi Dutta memerintahkan Baji dan anak buahnya
untuk tidak membiarkan satu pun diantara mereka lolos. Naku jatuh pingsan
karena kaget dengan situasi itu. Dutta menangkapnya dan menjatuhkan Naku pelan-pelan
ke dalam pelukannya. Lalu membaringkannya di tanah dan menatapnya.
Selanjutnya: Sinopsis Nakusha (Laagi Tujhse Lagan) Episode 105
k
No comments:
Post a Comment
Tata Tertib Berkomentar di Blog Ini:
-Dilarang promosi iklan
-Dilarang menyisipkan link aktif pada komentar
-Dilarang komentar yang berbau pornografi, unsur sara, dan perjudian