Episode dimulai dengan Dutta yang
meminta Naku untuk keluar dari mobil karena mobil akan jatuh, tapi Naku menolak
keluar, dia akan menghadapi kematian bersama Dutta. Anak buah Ana yang datang
mulai menembaki mobil Dutta. Mereka berdua menunduk sehingga mobil jatuh ke
jurang. Anak buah Ana melihat mobil Dutta telah jatuh dan mereka harus
menemukan mayat Dutta sebagai bukti pada Ana atau Ana akan membunuh mereka.
Baji membawa Badi dan Serdji
pergi. Badi bersikeras untuk kembali ke Naku tapi Baji mencegahnya karena itu
berbahaya. Baji membawa mereka ke jalan dan melihat truk. Baji menghentikan
truk itu dengan menodongkan pistolnya. Baji ternyata mengenal sopir truk itu,
Baji meminta sopir itu untuk mengantarkan keluarganya pulang ke rumah Dutta (Badi
dan Serdji). Setelah itu Baji kembali ke tempat mobil Dutta tadi. Ia melihat
anak buah Ana pergi dan melihat mobil Dutta sudah tidak ada karena jatuh. Baji
merasa sangat cemas dan mencoba menelepon ke ponsel Dutta. Ponsel Dutta aktif
tapi tidak diangkat jadi Baji menyimpulkan bahwa Dutta masih hidup. Baji menelopon
anak buahnya untuk menemuinya dan mencari Dutta dan Naku.
Ponsel Dutta berdering (karena
Baji meneleponnya). Dutta terbangun dan merasa kesakitan, ia menemukan dirinya
tersangkut di pohon besar. Ia mendengar ponselnya berdering dan mencoba
mengambilnya tapi sayang ponsel itu terjatuh ke tanah. Lalu Dutta melihat anak
buah Ana mencarinya. Dutta mencari pistolnya tapi ternyata dia tidak membawa
pistol saat pergi tadi.
Dutta mengawasi anak buah Ana
dari atas pohon. Anak buah Ana pergi dari tempat itu dan Dutta mulai menyadari
bahwa ia jatuh tidak sendirian tapi bersama dengan Naku. Dutta mulai memanggil
nama Naku dan melihat ke sekeliling sambil mengingat kata-kata Naku sebelum
mereka terjatuh (Kau telah menghukumku karena cintaku, kau selalu mengambil
keputusan atas diriku dan hari ini akau akan mengambil keputusanku sendiri, aku
akan menghadapi kematian bersamamu).
Dutta melihat Naku terbaring di
antara semak-semak. Anak buah Ana kembali ke tempat itu. Dutta masih mengawasi
dari atas pohon dan terus melihat ke arah Naku, berharap anak buah Ana tidak
melihat Naku. Setelah anak buah Ana pergi, Dutta turun dari pohon dan pergi ke
Naku. Naku dalam posisi tengkurap, Dutta membalikkan badannya, membawa Naku di
pelukannya dan memindahkannya ke tempat yang aman. Dutta mencoba
membangunkannya dengan menepuk wajahnya. Naku tersadar dan melihat Dutta di
hadapannya, Naku terlihat lega karena Dutta baik-baik saja. Naku berusaha
bangun tapi dia merasa kesakitan jadi Dutta menggunakan tangannya untuk
menyangga Nakusha. Dutta terus menatap Naku begitu pun Naku terus menatap ke wajah
Dutta.
Naku melihat anak buah Ana
tidak jauh dar mereka dan akan berteriak tapi Dutta segera menutup mulutnya dan
memintanya diam. Dutta mengawasi anak buah Ana yang berkeliaran tidak jauh dari
mereka berada. Naku yang ketakutan memeluk Dutta. Dutta meletakkan tangannya di
bahu Naku untuk menenagkannya tapi matanya masih mengawasi anak buah Ana.
Di rumah ibu Dutta dan yang
lainnya merasa cemas karena Dutta dan Baji masih belum kembali. Lalu datanglah
Badi dan Serdji.
Kembali ke hutan. Naku
menyadari bahwa baju bagian belakangnya sobek, dia berusaha menyembunyikannya
dari Dutta karena bagian kulitnya tidak diberi pewarna hitam. Dutta mulai
memarahi Naku. Karena dia tidak menuruti kata-katanya maka mereka mengalami
masalah ini. Naku mengatakan pada Dutta bahwa semua yang terjadi adalah
keputusan Tuhan. Tuhan telah menyelamatkan nyawa mereka berdua dan Dia selalu benar
dengan keputusannya. Dutta dan Naku saling menatap. Dutta berdiri dan berjalan
pergi dan meminta Naku mengikutinya.
Selanjutnya: Sinopsis Nakusha (Laagi Tujhse Lagan) Episode 112
m
No comments:
Post a Comment
Tata Tertib Berkomentar di Blog Ini:
-Dilarang promosi iklan
-Dilarang menyisipkan link aktif pada komentar
-Dilarang komentar yang berbau pornografi, unsur sara, dan perjudian