Episode dimulai dengan Naku
yang berlari menuju kuil setelah para pandit asli memberitahunya kalau Tuan
Dutta dalam bahaya. Saat berlari, di depan rumah ia bertabrakan dengan ayahnya.
Naku memberitahu ayahnya bahwa Tuan Dutta dalam bahaya. Ganpat pun ikut berlari
mengikuti Naku. Naku terus berlari dan Ganpat di belakangnya lari dengan
terengah-engah. Ganpat melihat bajai dan menyuruhnya berhenti. Gnpat naik ke
bajai dan meminta sopir mengejar Naku. Ganpat meminta Naku untuk masuk ke
bajai. Ganpat dan Naku meminta sopir bajai untuk cepat karena Tuan Dutta dalam
bahaya tapi bajai itu tetap melaju seperti siput. Akhirnya mereka sampai di
kuil. Naku segera berlari menuju kuil.
Di kuil, pandit palsu mengambil
prasad (persembahan) dan saat itulah ia menaruh racun pada prasad tersebut. Mereka
membagikan prasad tersebut pada pengawal Dutta yang berjaga di luar. Tanpa
curiga mereka memakan prasad tersebut dan jatuh entah pingsan atau mati.
Pandit palsu masuk kembali ke
kuil dan menuangkan susu ke tangan Dutta. Naku tiba di kuil dan melihat Tuan
Dutta akan meminum susu tersebut. Naku segera berlari dan mendorong tangan
Dutta. Dutta terkejut dengan yang dilakukan Naku. Dutta bertanya apa yang kau
lakukan. Naku mencoba menjelaskan bahwa para pandit itu palsu, musuhmu yang
mengirim mereka untuk membunuhmu, mereka yang asli tadi pergi ke rumah untuk
memberitahuku. Dutta merasa kaget tapi ia terlihat tidak yakin pada yang
dikatakan Naku.
Kala berkata pada Naku bahwa
beranianya dia menuduh mereka palsu. Pandit palsu mengatakan pada Naku bahwa
dia telah berbuat dosa karena menuduhnya. Dutta akhirnya meminta orang yang
menuangkan susu padanya tadi untuk meminum susu itu lebih dulu. Orang itu
menolaknya dengan alasan bahwa pemujaan itu untuknya jadi Dutta yang harus
minum duluan. Dutta menyuruhnya lagi untuk minum, tapi orang itu belum meminumnya.
Dutta berteriak keras dan menyuruhnya untuk minum. Karena orang itu tidak mau
minum maka Dutta menjatuhkan tempat susu itu dan melihat para pengawalnya sudah
terjatuh tidak sadar. Dutta menyadari bahwa yang dikatakan Naku benar dan ia
mulai mencari pistolnya. Dutta ingat bahwa ia memberikan pistolnya pada Baji.
Akhirnya para pembantu Purohit palsu itu mengambil pistolnya dan menodongkannya
di kepala Dutta. Semua orang kaget dan menyadari bahwa Naku benar.
Naku memohon agar mereka
melepaskan suaminya dan mengambil nyawanya saja. Anak buah Ana bertanya pada
Naku bahwa apa dia rela memberikan nyawanya untuk menyelamatkan Dutta. Naku
mengangguk. Jadi dia adalah istrimu Dutta. Dia orang yang baik, dia memang
sedikit gelap tapi dia baik. Dutta meminta Naku untuk diam dan meminta
orang-orang Ana untuk meninggalkan keluarganya. Anak buah Ana mengatakan bahwa
dia tidak punya urusan dengan keluarganya, Ana hanya menyuruh mereka untuk
membawa Dutta hidup-hidup tapi kalau keluargamu ada yang mencoba menghalangi kami pergi maka kami akan membunuhnya.
Di luar kuil, Ganpat yang
sedang berdiri bertemu dengan Baji dan memberitahunya bahwa Tuan Dutta dalam
bahaya. Baji, Ganpat, dan para pengawal yang bersama Baji pergi masuk ke kuil
dan melihat orang-orang telah menodongkan pistol pada Dutta.
Selanjutnya: Sinopsis Nakusha (Laagi Tujhse Lagan) Episode 104
k
No comments:
Post a Comment
Tata Tertib Berkomentar di Blog Ini:
-Dilarang promosi iklan
-Dilarang menyisipkan link aktif pada komentar
-Dilarang komentar yang berbau pornografi, unsur sara, dan perjudian