Episode dimulai dengan
Dutta-Naku terus berjalan mengikuti pria asing itu. Naku tergelincir dan segera berpegangan
pada tangan Dutta. Pria asing itu berkata pada mereka bahwa mereka adalah
pasangan yang aneh, mereka sudah berjalan selama satu setengah jam tapi mereka berdua sama
sekali tidak saling berbicara. Orang mencari pasangan agar hidupnya menjadi
lebih mudah tapi kalian berdua tidak. Dia kemudian bertanya pada Naku, siapa
nama suaminya itu karena kalau bertanya padanya langsung pasti dia tidak akan menjawabnya.
Naku menjawab namanya Dutta Sriram Patil. Dia melanjutkan bertanya pada Naku
siapa namanya. Naku menjawab namaku Nakusha. Maksudku nama panjangmu. Nama
panjangmu kalau begitu adalah Nakusha Dutta Patil bukan? Dutta-Naku hanya diam.
Kemudian naku bertanya pada pria asing itu siapa namanya. Dia menjawab namanya
tarzan lalu tertawa.
Baji dan anak buahnya terus
mencari Dutta-Naku. Mereka melihat banyak jejak kaki di sana dan menyimpulkan
bahwa anak buah Ana telah sampai di tempat itu. Di rumah, Kishore mengambilkan
makanan untuk ibu Dutta tapi dia tidak mau makan atau minum sebelum Dutta
kembali. Untuk menenangkan ibu mertuanya dia mencoba menelepon Baji dan
menanyakan apa dia sudah menemukan Dutta. Baji mengatakan bahwa dia belum
menemukannya tapi meyakinkan bahwa dia akan segera menemukan Dutta. Ibu
mengambil ponsel Kishore dan berkata pada Baji kenapa belum menemukannya, kau
adalah temannya bukan. Aku tidak akan makan dan minum sebelum kau membawa
pulang Dutta. Baji sekali lagi meyakinkan ibunya bahwa dia akan segera
menemukan Dutta kalau tidak bisa maka dia tidak berani menunjukkan wajahnya di
depan ibu. Baji menutup telepon dan berteriak kakakkkkk......
Di hutan, pria asing itu
membawa Dutta-Naku ke gubuknya. Dia melihat tangan Dutta-Naku berpegangan dan dia
bilang bahwa silakan kalian bila ingin terus berpegangan tangan tapi ini adalah wilayahnya jadi aman. Dutta-Naku
melepaskan tangan masing-masing. Dutta berkata marah pada pria tersebut bahwa
dia tidak ingin makan atau minum di rumahnya tapi dia ingin segera keluar dari hutan itu.
Kamu seharusnya menunjukkan kami jalan keluar bukan membawa ke sini. Pria asing
itu ingin mereka berdua masuk ke rumahnya. Dutta marah pada Naku karena dia
telah membawanya mengikuti pria itu. Pria itu mengatakan bahwa dia ingin
orang-orang tahu bahwa Dutta Bhau datang ke rumahnya, sehingga ini akan
meningkatkan kehormatanku. Dutta terlihat khawatir dan bertanya padanya apa
maksudnya, apa ada orang lain di tempat itu. Pria itu hanya tertawa dan meminta
mereka berdua masuk ke rumah.
Di dalam rumah, Dutta-Naku
melihat di sana terdapat bunga mawar merah, hiasan, sketsa, pisau yang dipajang di dinding dan beberapa botol minuman berwarna. Pria itu mengambil
minuman, menyerahkannya pada Naku dan meminta Naku memberikan pada suaminya.
Naku mengambil minum itu dan memberikannya pada Dutta. Dutta tidak ingin
meminumnya (mungkin curiga ada racunnya). Dutta berjalan melihat-lihat ruangan
itu. Matanya tertuju pada sebuah potongan koran tentang seseorang bernama
Jagtap. Dalam potongan berita koran itu tertulis bahwa Jagtap telah meninggal
dalam pertempurannya dengan polisi.
Dutta bertanya pada pria itu
apa dia mengenal Jagtap. Jagtap tertawa dan mengatakan bahwa setelah
bertahun-tahun akhirnya dia mendengar seseorang memanggil nama itu. Pria itu
bilang bahwa Jagtap adalah temannya yang sangat dekat dan dia telah
membebaskannya (melepaskan jiwanya). Pria itu terus tertawa. Naku merasa takut
dan Dutta memintanya untuk berdiri di belakangnya. Pria itu pergi ke depan
cermin dan memperhatikan Dutta-Naku di cermin.
Selanjutnya: Sinopsis Nakusha (Laagi Tujhse Lagan) Episode 119
m
No comments:
Post a Comment
Tata Tertib Berkomentar di Blog Ini:
-Dilarang promosi iklan
-Dilarang menyisipkan link aktif pada komentar
-Dilarang komentar yang berbau pornografi, unsur sara, dan perjudian