Episode dimulai dengan Naku
yang tersadar dari pingsannya sambil memanggil tuan. Naku menemukan dirinya ada
di kamar Tuan Dutta dan ibunya ada di sana. Naku bertanya pada ibunya tentang
Tuan Dutta. Badi mengatakan bahwa Tuan Dutta dan semua orang baik-baik saja
karena Naku telah menyelamatkan mereka. Kekuatan cintamu telah menyelamatkan
mereka semua. Badi bangga pada keberanian putrinya itu. Ia melipat tangannya
dan berterima kasih pada Tuhan.
Ganpat juga datang ke sana dan
ia juga melipat tangannya untuk berdoa seperti yang dilakukan Badi. Badi, kau
tadi tidak melihat betapa beraninya putri kita ini, kau juga tidak melihat
bagaimana cara Tuan Dutta saat memeluk Naku kita. Ganpat mendekati Naku dan
mengatakan padanya bahwa semua orang akan mempercayaimu Naku.
Di aula semua orang berkumpul,
Badi terlihat mondar-mandir dengan marah mengetahui nyali Ana untuk menyerang
Dutta di wilayahnya sendiri. Beraninya mereka menculik kakak di daerahmu
sendiri. Dutta mengatakan bahwa sesuatu harus dilakukan pada Ana, permainan ini
harus segera diakhiri. Dutta mengatakan bahwa sekarang ia memahami permainan
Ana. Dutta meminta Baji untuk memanggil semua orang-orangnya. Dutta akan
mengakhiri tentang Ana untuk selamanya. Ibu Dutta mencegahnya untuk melakukan
apa pun. Kala mengatakan pada Dutta untuk menuruti kata ibunya kali ini.
Lalu apa yang harus saya
lakukan ibu, apa akau harus mengemis pada Ana untuk hidupku sendiri. Mereka
membuat keluargaku dalam bahaya dan aku bahkan tidak bisa melakukan apa pun.
Ini semua harus diakhiri atau Ana akan menyerang lagi, jika terjadi sesuatu
pada keluargaku aku tidak bisa memaafkan diriku. Kalau bukan karena
Nakusha......(Dutta menghentikan kata-katanya dan semua orang kaget).
Kishore mencoba mengatakan
sesuatu. Kishore berjalan ke arah Dutta dan mengatakan bahwa karena Nakulah kita
semua selamat bila Naku tidak datang ke kuil maka saat ini tidak ada satu pun
dari kita yang selamat. Kala marah mendengar perkataan suaminya yang membela
Naku. Kala berkata pada Kishore, “Dutta sedang membicarakan tentang Ana tapi
kenapa kau membicarakan tentang Naku, kenapa kau selalu salah bicara Kishore?”
Kishore tidak berhenti, ia terus melanjutkan ucapannya yang memihak Naku.
Kishore bertanya pada Dutta apa
yang menurutmu Naku inginkan. Kala menjawabnya bahwa Naku menginginkan seperti
yang setiap gadis inginkan. Naku menginginkan uang. Kishore melanjutkan
ucapannya, jadi kau pikir Naku menginginkan uang? Kalau Naku menginginkan uang
lalu untuk apa dia pergi ke kuil. Dia bisa saja membiarkan kita semua mati.
Secara hukum, Naku adalah istri sah Dutta, kalau terjadi sesuatu pada Dutta
maka rumah ini dan semua yang dimiliki Dutta akan menjadi milik Naku. Permainan
seperti itu bukanlah sifat Naku. Dutta terlihat sedang memikirkan kata-kata
Kishore dan merasa bahwa yang dikatakan Kishore adalah benar. Kishore terus
mengatakan pada mereka semua bahwa Nakusha tidak bersalah. "Dutta, yang kau
lalukan selama ini pada Naku adalah kemarahan bukan keadilan. Kemarahan dan
keadilan adalah dua hal yang sangat berbeda", kata Kishore.
Selanjutnya: Sinopsis Nakusha (Laagi Tujhse Lagan) Episode 106
k
No comments:
Post a Comment
Tata Tertib Berkomentar di Blog Ini:
-Dilarang promosi iklan
-Dilarang menyisipkan link aktif pada komentar
-Dilarang komentar yang berbau pornografi, unsur sara, dan perjudian