Episode dimulai dengan Baji yang menanyakan pada Dutta ia darimana.
Dutta mengatakan bahwa ia baru saja dari markas Ana. Ana telah berbuat curang
padanya. Salah satu anak buah kita berhianat dan memihak pada Ana. Ana telah
membunuh 5 orang kita dan aku membalas dengan membunuh sepuluh orangnya. Ada
sebelas orang di markas Ana.
Baji bertanya, “Kau bilang tadi kau menghabisi 10 orang”.
“Semua sda sebelas orang tapi aku
membiarkan hidup salah satunya agar bisa memberitahu Ana apa yang telah aku
lakukan”, kata Dutta.
“Kenapa kau pergi ke sana
sendirian kakak, itu sangat berbahaya”, kata Baji.
“Musuh-musuhku berpikir kalau
saat ini Dutta sedang lemah karena itu mereka berpikir bahwa ini adalah waktu
yang tepat untuk menyerang Dutta. Tapi mereka lupa bahwa singa yang terluka itu
lebih berbahaya”, kata Dutta.
Naku yang berdiri di sana juga
mendengar semua percakapan itu.
Dutta membawa Naku pergi ketempat
di mana di sana ada seorang pria dengan kaki digantung di pohon (aku pikir ini
adalah orang Dutta yang berhianat). Dutta dan Baji memukuli orang tersebut.
Orang itu meminta maaf pada Dutta tapi Dutta mengatakan bahwa tidak ada maaf
untuk seorang penghianat sambil melihat Naku. Dutta mengambil pistolnya dan
menyerahkannya pada Naku. Dutta meminta Naku untuk menembak orang tersebut.
Naku ketakutan sampai hampir pingsan. Dutta terus memaksanya tapi Naku tidak
melakukannya. Akhirnya Dutta sendiri yang menembak orang tersebut dan
memutuskan tali yang menggantungnya sehingga ia terjatuh dengan kepala di
bawah.
Lalu ditampilkanlah sosok pria berkurta putih
di sebuah kapal. Dia adalah Ana. Anak buah Ana menebar jaring untuk menangkap
ikan. Mereka mendapatkan ikan-ikan yang besar. Salah seorang anak buah Ana
mengambil pisau dan mengeluarkan isi perut ikan tersebut yang ternyata berisi
emas batangan. Seseorang kemudian menelpon Ana yang ternyata adalah Dutta Bhau.
Dutta memberitahu Ana bahwa ia telah menipu Ana. Ana menyadari bahwa semua emas
itu palsu. Dutta mengatakan bahwa itu hanya tipuan untuk memancingnya keluar
dari markasnya. Dutta mengatakan pada Ana bahwa saat kau pergi aku datang ke
markasmu dan aku habisi semua orang-orangmu di sana sendiri. Dutta mengatakan
pada Ana bahwa ia akan berkeliaran di jalanan tanpa perlindungan atau senjata
dan bila Ana punya keberanian maka temuilah dia, kalau mampu bunuhlah dia.
Baji dan Naku mencoba membujuk
Dutta untuk mengubah pikirannya itu. Ana adalah orang yang berbahaya lalu
bagaimana bisa Dutta tidak mengangkat senjatanya. Dutta sudah memutuskannya dan
ia tidak akan merubah keputusannya.
Ana kembali ke markasnya dan
menemukan anak buahnya mati kecuali satu orang yang memang dibiarkan Dutta
hidup. Dalam keadaan marah Ana berkata mengapa ia tidak bisa mempertahankan
tempatnya lalu Ana membunuh anak buahnya tersebut.
Dutta mengatakan pada Naku
bahwa Nakulah sekarang yang akan mengawalnya kemana-mana sebagai perlindungan
untuknya. Baji dengan tegas menolak gagasan gila Dutta tersebut dan mengatakan
bahwa ia akan bersamanya. Dutta tetap pada keputusannya dan bertekad membuat Naku
terus bersamanya.
Selanjutnya: Sinopsis Nakusha (Laagi Tujhse Lagan) Episode 93
Sebelumnya: Sinopsis Nakusha (Laagi Tujhse Lagan) Episode 91
n
No comments:
Post a Comment
Tata Tertib Berkomentar di Blog Ini:
-Dilarang promosi iklan
-Dilarang menyisipkan link aktif pada komentar
-Dilarang komentar yang berbau pornografi, unsur sara, dan perjudian