Episode dimulai dengan pandit
palsu yang meminta Dutta masuk ke dalam kuil tanpa membawa senjatanya. Dutta
kemudian memberikan pistolnya pada Baji. Baji pun pergi membawa pistol Dutta bersama
beberapa pengawal lain. Dutta dan keluarganya masuk ke kuil dan Purohit mulai
melakukan pemujaan. Tangan Purohit terlihat gemetar saat melakukan pemujaan.
Salah satu pandit palsu mengatakan bahwa sebenarnya Purohit sedang tidak enak badan
tapi karena Ibu Tuan Dutta yang memintanya melakukan pemujaan maka ia datang.
Untuk itu dia membawaku bersamanya agar aku bisa membantunya. Saat pemujaan
Purohit berusaha memberitahu Dutta untuk selalu berhati-hati melalui ceramahnya
tapi Dutta tidak mengerti maksudnya.
Di rumah, Naku dan Badi sibuk
dengan pikiran masing-masing. Serdji sedang bermain dan tiba-tiba ia berkata
pada ibunya bahwa kakaknya Naku telah berubah, dia tidak mau bermain denganku
lagi, kenapa dia terlihat tidak bahagia setelah menikah, setelah menikah
biasanya orang akan senang tapi kak Naku tidak seperti itu. Apa Tuhan tidak
pernah mendengar orang miskin. Naku mendengar apa yang dikatakan Serdji,
menyeka air matanya dan berjalan mendekati serdji. Naku mencoba menghibur
adaiknya dengan mengatakan bahwa Tuhan telah datang dalam mimpinya, Tuhan
mengatakan bahwa Naku kamu tidak boleh menangis, kalau kamu menangis maka Aku
juga menangis. Serdji bertanya apa Tuhan membicarakan tentang dirinya.
Naku mengatakan bahwa Tuhan
meminta Serdji untuk mengurus ayah dan ibunya. Serdji merasa senang mendengar
itu. Serdji melanjutkan bertanya apa Tuan Dutta akan kembali berbicara padanya
seperti sebelumnya, dulu Tuan Dutta selalu bertanya padaku apa akau sudah
mengerjakan pekerjaan rumahku, apa aku sudah belajar. Apa dia akan kembali
berbicara padaku lagi? Naku meyakinkan Serdji bahwa semua akan kembali
baik-baik saja setelah Tuan Dutta selesai melakukan pooja di kuil. Mendengar
percakapan Naku dan Serdji, Badi merasa terharu.
Lalu tiba-tiba para pandit yang
asli datang ke rumah Dutta dan memberitahu Naku dan ibunya kalau Dutta dalam
bahaya karena pandit yang bersama Purohit yang ada di kuil itu palsu. Naku
merasa cemas sekali sehingga dia langsung berlari menuju kuil. Di depan rumah
Dutta ia menabrak ayahnya dan Naku mengatakan pada ayahnya bahwa Tuan Dutta
dalam bahaya.
Selanjutnya: Sinopsis Nakusha (Laagi Tujhse Lagan) Episode 103
n
No comments:
Post a Comment
Tata Tertib Berkomentar di Blog Ini:
-Dilarang promosi iklan
-Dilarang menyisipkan link aktif pada komentar
-Dilarang komentar yang berbau pornografi, unsur sara, dan perjudian