Saturday, August 5, 2017

Sinopsis Nakusha (Laagi Tujhse Lagan) Episode 121



Episode dimulai dengan Naku yang memegang tangan Dutta untuk menghentikannya pergi. Naku melanjutkan ucapannya, “Tuan tidak perlu mencintaiku tapi percayalah padaku kalau aku tidak pernah menghianatimu, bila kau tidak bisa menganggapku temanmu maka setidaknya jangan anggap aku sebagai musuhmu, bila kau tidak ingin memelukku setidaknya jangan memalingkan mukamu dariku. Dutta menatapnya serius.

Aku sadar aku tidak pantas mendapatkanmu. Aku akan senang bila kau mendapatkan seorang gadis yang baik, yang mencintaimu dan pantas mendapatkanmu. Aku tidak tahu apa yang Tuhan inginkan tapi aku tahu bahwa Tuhan tidak pernah salah dengan keputusannya. Apa salah aku mencintaimu, aku tidak melakukan kejahatan apapun, kalau aku bisa aku memilih tidak mencintaimu tapi membencimu. Kapan kau akan percaya padaku? Tiba-tiba Naku mendengar namanya dipanggil. Ya, ternyata semua adegan tadi hanya ada dalam bayangan Naku saja. Naku membuka matanya dan melihat Tuan Dutta yang nyata menghampirinya.

Dutta bertanya padanya apa yang sedang dia lakukan dan bertanya mengapa dia tidak mencampur racun itu ke dalam teh, kenapa dia tidak mendengarkan perintahnya. Tiba-tiba pria asing itu muncul dan menodongkan pistolnya ke arah Dutta sambil berkata kau ingin membunuhku bukan? Pria itu memberikan pistolnya pada Dutta dan meminta Dutta mengambil pistol itu dan membunuhnya kalau dia memang ingin membunuhnya. Dutta mengambil pistol itu dan menodongkannya pada pria itu. Dutta mengatakan bahwa dia tidak ada urusan dengannya, yang dia inginkan hanya keluar dari hutan bersama Naku.

Pria itu lalu bertanya pada Dutta, “Kalau kau berhasil keluar dari hutan ini apa yang akan kau lakukan?”. Itu tidak ada urusannya denganmu. Ya, memang tidak ada urusannya denganku tapi ada urusannya dengan gadis itu (Naku yang diam berdiri). Dutta bertanya lagi, “Apa hubunganmu dengannya (Naku), kenapa kau peduli padanya? Silakan kau menjalin hubungan dengan siapa pun tapi jangan dengan istriku. Pria itu berkata pada Dutta bahwa Dutta tidak mengerti cinta. Pria itu memberitahu Dutta bahwa dirinya adalah Jagtap yang fotonya dia lihat di potongan berita koran yang dia temukan di rumahnya. Dutta dan Naku kaget.

Jagtap melanjutkan perkataannya, Siapakah Jagtap? Dia adalah seorang gangster dan dia bertemu dengan Pakhinya sehingga setelah itu dia mengerti arti cinta, dia mulai bisa mengagumi keindahan hidupnya. Itulah sebabnya aku menmbunuh gangster Jagtap di dalam diriku karena tangannya bernoda darah dan Pakinya telah membersihkannya dengan air matanya. Tuan Patil, di masa depan kau akan melihat Jagtap di dalam dirimu sendiri. Dutta berusaha menyembunyikan emosinya. Dia benar-benar tersentuh dengan ucapan Jagtap (Aku juga merasa tersentuh, penulis scenarionya benar-benar layak diacungi jempol).


Dutta menurunkan pistolnya ke bawah dan mengatakan padanya bahwa ia membenci cinta dan membenci kecantikan, semakin cantik paras maka semakin besar penghianatannya. Naku terlihat terpukul mendengar kata-kata Dutta. Pria itu melanjutkan ucapannya, "Jadi kau takut penghianatan dan berusaha kabur darinya, seberapa jauh kau akan berlari dan ke mana kau akan berlari? Dutta menjawab bahwa dia akan berlari sejauh yang dia ingin karena dia telah melihat banyak penghianatan dalam hidupnya dan tidak ingin melihat lebih banyak lagi penghianatan. Jagtap berkata pada Dutta, “Mereka yang menghianatimu bukanlah cintamu, saat cintamu bersamamu kau tidak menyadarinya, kau akan bisa melihat keindahan hidup bila kau mengerti arti cinta dan menyadarinya”. Kemudian tamu-tamu Jagtap datang, para tamu itu bernyanyi dan menari. Jagtap bilang bila mereka mau mereka bisa bergabung.



k

No comments:

Post a Comment

Tata Tertib Berkomentar di Blog Ini:
-Dilarang promosi iklan
-Dilarang menyisipkan link aktif pada komentar
-Dilarang komentar yang berbau pornografi, unsur sara, dan perjudian