Saturday, August 5, 2017

Sinopsis Nakusha (Laagi Tujhse Lagan) Episode 118



Episode dimulai dengan Dutta-Naku terus berjalan mengikuti pria asing itu. Naku tergelincir dan segera berpegangan pada tangan Dutta. Pria asing itu berkata pada mereka bahwa mereka adalah pasangan yang aneh, mereka sudah berjalan selama  satu setengah jam tapi mereka berdua sama sekali tidak saling berbicara. Orang mencari pasangan agar hidupnya menjadi lebih mudah tapi kalian berdua tidak. Dia kemudian bertanya pada Naku, siapa nama suaminya itu karena kalau bertanya padanya langsung pasti dia tidak akan menjawabnya. Naku menjawab namanya Dutta Sriram Patil. Dia melanjutkan bertanya pada Naku siapa namanya. Naku menjawab namaku Nakusha. Maksudku nama panjangmu. Nama panjangmu kalau begitu adalah Nakusha Dutta Patil bukan? Dutta-Naku hanya diam. Kemudian naku bertanya pada pria asing itu siapa namanya. Dia menjawab namanya tarzan lalu tertawa.

Baji dan anak buahnya terus mencari Dutta-Naku. Mereka melihat banyak jejak kaki di sana dan menyimpulkan bahwa anak buah Ana telah sampai di tempat itu. Di rumah, Kishore mengambilkan makanan untuk ibu Dutta tapi dia tidak mau makan atau minum sebelum Dutta kembali. Untuk menenangkan ibu mertuanya dia mencoba menelepon Baji dan menanyakan apa dia sudah menemukan Dutta. Baji mengatakan bahwa dia belum menemukannya tapi meyakinkan bahwa dia akan segera menemukan Dutta. Ibu mengambil ponsel Kishore dan berkata pada Baji kenapa belum menemukannya, kau adalah temannya bukan. Aku tidak akan makan dan minum sebelum kau membawa pulang Dutta. Baji sekali lagi meyakinkan ibunya bahwa dia akan segera menemukan Dutta kalau tidak bisa maka dia tidak berani menunjukkan wajahnya di depan ibu. Baji menutup telepon dan berteriak kakakkkkk......

Di hutan, pria asing itu membawa Dutta-Naku ke gubuknya. Dia melihat tangan Dutta-Naku berpegangan dan dia bilang bahwa silakan kalian bila ingin terus berpegangan tangan tapi  ini adalah wilayahnya jadi aman. Dutta-Naku melepaskan tangan masing-masing. Dutta berkata marah pada pria tersebut bahwa dia tidak ingin makan atau minum di rumahnya tapi dia ingin segera keluar dari hutan itu. Kamu seharusnya menunjukkan kami jalan keluar bukan membawa ke sini. Pria asing itu ingin mereka berdua masuk ke rumahnya. Dutta marah pada Naku karena dia telah membawanya mengikuti pria itu. Pria itu mengatakan bahwa dia ingin orang-orang tahu bahwa Dutta Bhau datang ke rumahnya, sehingga ini akan meningkatkan kehormatanku. Dutta terlihat khawatir dan bertanya padanya apa maksudnya, apa ada orang lain di tempat itu. Pria itu hanya tertawa dan meminta mereka berdua masuk ke rumah.

Di dalam rumah, Dutta-Naku melihat di sana terdapat bunga mawar merah, hiasan, sketsa, pisau yang dipajang di dinding dan beberapa botol minuman berwarna. Pria itu mengambil minuman, menyerahkannya pada Naku dan meminta Naku memberikan pada suaminya. Naku mengambil minum itu dan memberikannya pada Dutta. Dutta tidak ingin meminumnya (mungkin curiga ada racunnya). Dutta berjalan melihat-lihat ruangan itu. Matanya tertuju pada sebuah potongan koran tentang seseorang bernama Jagtap. Dalam potongan berita koran itu tertulis bahwa Jagtap telah meninggal dalam pertempurannya dengan polisi.


Dutta bertanya pada pria itu apa dia mengenal Jagtap. Jagtap tertawa dan mengatakan bahwa setelah bertahun-tahun akhirnya dia mendengar seseorang memanggil nama itu. Pria itu bilang bahwa Jagtap adalah temannya yang sangat dekat dan dia telah membebaskannya (melepaskan jiwanya). Pria itu terus tertawa. Naku merasa takut dan Dutta memintanya untuk berdiri di belakangnya. Pria itu pergi ke depan cermin dan memperhatikan Dutta-Naku di cermin.



m

No comments:

Post a Comment

Tata Tertib Berkomentar di Blog Ini:
-Dilarang promosi iklan
-Dilarang menyisipkan link aktif pada komentar
-Dilarang komentar yang berbau pornografi, unsur sara, dan perjudian