Tuesday, August 1, 2017

Sinopsis Nakusha (Laagi Tujhse Lagan) Episode 65-82



Dengan bantuan Kala, Supriya dan Ravi berhasil kabur. Kala menyuruh orang memasang bom di mobil di mana ada Supriya palsu (jasad perempuan berpakaian seperti Supriya). Saat bom itu diledakkan Naku merasa kaget dan juga hancur hatinya. Ini adalah malam pernikahan tuannya dan calon pengantinnya telah meninggal dalam mobil yang meledak. Naku mengira bahwa itu adalah jasad Supriya.

Hati Dutta hancur melihat calon istrinya telah meninggal dan meminta Baji untuk mencari siapa pun yang telah membunuh Supriya. Setelah beberapa waktu Dutta menyadari bahwa jenazah itu bukanlah Supriya tapi orang lain. Kemudian Dutta mengetahui bahwa Supriya telah kabur dengan Ravi dan mereka berdua saling mencintai. Para pengawal Dutta berhasil menangkap Supriya-Ravi namun sosok yang wajahnya tidak ditampilkan telah menyelamatkan mereka berdua sebelum Dutta datang.

Dutta marah besar mengetahui semua itu, dia mengatakan bahwa yang kabur adalah orang lain tapi yang membantunya kabur adalh orang dalam rumah ini dan siapa pun yang sudah membantu mereka kabur adalah seorang penghianat dan ia tidak akan memaafkan penghianat tersebut. Ia menyuruh Baji untuk menemukan penghianat tersebut. Kala pun menyarankan agar mereka pergi ke kamar Supriya karena mungkin mereka akan menemukan petunjuk siapa ynag sudah membantu Supriya kabur.

Kala pun menjalankan rencana jahatnya untuk mengkambing hitamkan Nakusha. Ia menaruh surat yang ditulis leh Supriya atas permintaan Kala sendiri di laci lemari Supriya dan menunjukkan pada Dutta dan Baji seolah-olah ia baru saja menemukan surat itu. Dutta meminta Kala membacakan surat dari Supriya tersebut. Isi surat itu membuat hati Dutta marah besar karena dalam surat itu Supriya mengatakan bahwa ia tidak pernah mencintai Dutta dan selama ini dia hanya berpura-pura mencintainya. Bagaimana bisa ia mencintai seorang pembunuh seperti Dutta. Setiap Dutta menyentuhnya ia merasa jijik, ia bisa mencium bau jasad dari tubuhnya. Ia melihat jasad di setiap sudut rumah itu. Tidak akan ada wanita mana pun yang bersedia menjadi istri seorang pembunuh.

Dalam surat tersebut Supriya juga mengatakan bahwa Dutta seperti binatang dan ia akan mati dengan mengenaskan. Supriya tidak mau ikut menanggung dosa Dutta dengan menikahinya. Ia lebih memilih menikah dengan Ravi, meski tidak kaya tapi Ravi adalah orang yang baik. Yang lebih membuat Kala, Dutta, dan Baji tercengang adalah bagian akhir dari surat tersebut di mana Supriya menyampaikan terima kasihnya pada Nakusha yang telah membantunya kabur dari rumah tersebut dan semoga kebaikan selalu diberikan kepada Nakusha yang baik.

Kemarahan Dutta semakin menjadi, ia meneriakkan nama Nakusha. Dutta mendatangi Naku. Kala berkali-kali menampar Naku dan menanyakan bagaimana bisa ia menghianati Dutta. Naku terlihat bingung lalu Kala menunjukkan surat Supriya. Naku kaget karena Supriya menyebut namanya. Ia berusaha menjelaskan pada Duta bahwa ia tidak membantu Supriya melarikan diri. Ia bersumpah atas nama ibu dan adiknya Serjhi bahwa ia tidak mungkin menghianati Tuan Dutta. Ia bahkan tidak tahu bagaimana caranya bersikap curang.

Lalu Baji datang dengan 2 orang pria yang terlibat dengan peledakan mobil Supriya. Baji memukul mereka berdua dan menyuruhnya untuk mengatakan siapa orang yang telah menyuruh mereka. Keduanya tampak ketakutan sambil memandang Kala. Kala memberikan kode melalui matanya agar menyebut Nakusha. Kedua orang tersebut pun menyebutkan nama Nakusha. Duta mendatangi kedua orang tersebut dan menodongkan pistol. Dutta menanyakan pada mereka apakah nakusha mampu membayar mereka. Perhatikan baik-baik wajah Nakusha dan katakan yang sebenarnya siapa yang sudah menyuruh kalian.

Kedua orang tersebut tampak ketakutan. Melihat hal tersebut Kala mencoba meyakinkan Dutta bahwa Naku memang yang menyuruhnya. Dutta pun mempercayai kata-kata Kala. Dutta mendatangi Naku dan mengarahkan pistol ke kepala Naku. Bagaimana kau bisa melakukan ini padaku Naku? Aku menganggapmu sebagai temanku. Tuan sungguh aku tidak melakukannya, mana mungkin aku menghianati tuan, tuan sudah menyelamatkan saya dan tuan telah mempercayaiku dengan menceritakan masa lalu tuan kepadaku. Aku tidak bisa menghianati tuan. Aku lebih suka mati daripada menipumu. Aku tidak bisa menipumu. Kala mengatakan tutup mulutmu, kamu hanyalah seorang pelayan. 

Dutta bersiap menarik pelatuknya dan ibu Naku pun berteriak bahwa Naku tidak mungkin melakukannya karena Naku sangat mencintaimu Tuan Dutta. Dutta dan semua orang terlihat kaget mendengar kata-kata ibu Naku. Dutta tidak mempercayai apa yang di dengarnya dan dengan menodongkan pistol ke Naku lagi ia meminta Naku untuk mengatakan dengan mulutnya bahwa apa yang dikatakan ibunya tidak benar.

Aku memang mencintaimu tuan, aku sangat mencintaimu. Kala menyeringai dan kembali memainkan kata-katanya untuk menguasai Dutta. Oh, jadi kamu membantu Supriya kabur karena kamu mencitai Dutta. Kamu berharap kamu bisa menggantikan posisi Supriya dan menjadi istri Dutta. Leela dan Roop pun ikut berbicara. Apa kau tidak pernah melihat wajahmu di cermin, bagaimana mungkin Dutta mencintaimu dan bagaimana bisa kau bermimpi menjadi istrinya.

Dutta terus mengarahkan pistolnya pada Naku. Naku memegang ujung pistol tersebut dan menaruh kepalanya mendekati ujung pistol tersebut dan mengatakan pada Dutta: bila mencintai adalah suatu kesalahan maka saya siap untuk menaggung hukumannya. Dutta tampak kaget lalu dia menembakkan pistolnya ke atas berkali-kali dan membuat lampu gantung yang cantik jatuh, pecah berkeping-keping.

Dutta berjalan masuk ke kamarnya dengan marah lalu dia minum alkohol. Sementara Naku berteriak dari luar bahwa dia tidak berbohong, dia tidak pernah menghianatinya. Kala mencengkeram tangan Naku dan memintanya pergi. Ibu, ayah, dan adik Naku mengemasi barang-barang mereka. Mereka akan meninggalkan rumah tersebut. Sementara Naku masih berdiri sambil mengingat kembali bagaimana Tuan Dutta membelikannya kerudung dan boneka Teddy yang besar.

Saat Naku dan keluarganya hendak pergi Dutta yang mabuk sambil membawa sebotol miras menghentikannya. Ia berjalan mendekati Naku dan segera menyeretnya ke altar pelaminan. Kamu mencintaiku bukan, kalau begitu akan ku buat sejarah baru dalam hidup Dutta-Naku. Dutta meminta pendeta mambacakan doa pernikahan. Dutta memegang tangan Naku dan mengelilingi api suci. Kishor yang baik hati (istri Kala) berusaha menghentikannya, Ibu Dutta juga mencobanya dan kemudian Baji juga mencoba menghentikannya. Namun Dutta tidak bisa dihentikan. Akhirnya 7 putaran pun selesai. Dutta mengambil serbuk warna merah segenggam dan menyapukannya di kening Nakusha. 


Setelah itu ia meminta mangal sutra namun tak seorang pun memberikannya. Lalu ia pun melepas rantai kalung di lehernya dan menjadikannya sebagai mangal sutra. Ia mengikatnya di leher Naku dan mengatakan selamat datang di neraka. Ini bukanlah mangal sutra tapi ini adalah rantai yang akan membuatmu sulit bernafas. Naku diam sambil menangis sedih.



m

No comments:

Post a Comment

Tata Tertib Berkomentar di Blog Ini:
-Dilarang promosi iklan
-Dilarang menyisipkan link aktif pada komentar
-Dilarang komentar yang berbau pornografi, unsur sara, dan perjudian