Tuesday, August 1, 2017

Sinopsis Nakusha (Laagi Tujhse Lagan) Episode 83-86



Episode dimulai kembali dengan peristiwa Dutta yang menikahi Nakusha dengan paksa. Dutta memegangi leher Naku dan mengatakan bahwa itu bukanlah mangal sutra melainkan sebuah jerat. Dutta mengatakan bahwa ia akan membuat hidup Nakusha seperti di neraka. Badi (ibu Nakusha) berlutut dan memohon pada Tuan Dutta untuk memaafkan Naku. 

Naku berusaha mendekati ibunya tapi Dutta segera menyeretnya ke lantai atas. Banyak darah keluar dari telapak kaki Dutta karena pecahan kaca lampu yang jatuh sehingga telapak kaki Dutta yang penuh darah terlihat di lantai. Kemudian dia berdiri di lantai atas dan mengatakan pada semua orang bahwa Nakusha kini telah menjadi Nakusha Dutta Patil istri dari Dutta Sriram Patil. Ia meminta para tamu untuk makan dan menikmati pesta pernikahannya. Dutta ingin semua orang bergembira pada hari pernikahannya. Para tamu tidak boleh pergi sebelum makan dan menikmati pesta. 

Dutta membawa Naku ke kamarnya dan menutup pintu. Di kamar Dutta yang telah berantakan karena amukan Dutta sebelumnya ia mulai berbicara dengan Naku. Ia meminta Naku untuk mengatakan yang sebenarnya. Kapan kau mulai merencanakan semua ini padaku Naku? Apa sejak kau menyelamatkan nyawaku? Atau saat aku menceritakan masa laluku padamu? Aku tidak percaya betapa bodohnya aku karena bisa dikelabuhi oleh seorang wanita. Kau telah menghancurkan hidupku. Kau tahu bahwa cinta adalah satu-satunya kelemahanku, aku tidak bisa menerima penghianatan untuk kedua kalinya, karena itukah kau melakukannya Naku?

Di tempat lain Kishore (suami Kala), Sudrajat (suami Leela), dan Baji berkumpul. Sud mengatakan bahwa dari awal dia tidak ingin Naku tinggal di rumah itu tapi tidak ada yang mau mendengarkannya. Inilah hasilnya kalau kita bergaul dengan pelayan. Kishore justru membela Naku dengan mengatakan tidak mungkin Naku melakukan semua ini, dia tidak punya kemampuan untuk melakukan kejahatan besar seperti itu. Sementara Baji kembali mengingat bagaimana pertama bertemu dengan Naku sampai Naku tinggal di rumah itu dan bagaimana Naku berteman dengan Dutta. Baji pun ikut menyalahkan Naku atas semua yang terjadi pada Dutta.

Kembali ke Naku-Dutta di kamar. Naku duduk di lantai sambil menangis sementara Dutta terbaring di tempat tidur dengan sedih mengingat bagaimana Supriya berusaha meyakinkan dia kalau dia mencintainya dan ingin hidup bersamanya.

Kemudian adegan pindah ke 3 saudari jahat. Leela bertanya pada Kala apa yang akan kita lakukan selanjutnya, rencana kita gagal karena bukan mengusir Naku tapi Dutta justru menikahi Naku. Kala meminta Roop untuk mengambil minuman. Malam ini mereka akan merayakan kemenangan mereka karena berhasil menghancurkan hati Dutta. Kala mengatakan bahwa Nakusha hanya akan menjadi pengantin Dutta untuk satu malam saja dan besok pagi begitu Dutta sadar maka ia pasti akan mengusir Nakusha dan setelah itu Dutta akan membenci setiap wanita di dunia ini.

Di tempat lain tepatnya di dekat altar pelaminan Naku-Dutta tadi, ibu Naku dan ayah Naku serta adiknya Sertji duduk. Ganpat (ayah Naku) mengatakan bahwa seharusnya kita senang karena putri kita telah menjadi istri orang kaya. Mulai sekarang semua orang akan menghormatinya. Ia tidak akan jadi pelayan lagi dan akan tidur di kamar yang luas. Mendengar itu Badi marah. Kau ini ayah atau bukan, bagaimana bisa kau merasa senang saat anakmu menangis darah di sana.

Pagi harinya Kala masuk ke kamar Dutta dan membawa Naku yang masih duduk di lantai dengan sedih keluar. Dia meminta Naku dan keluarganya segera pergi sebelum Dutta bangun. Ganpat, Badi, Serdji segera bersiap-siap pergi. Namun Naku masih berdiri dan diam. Badi berusaha menarik tangannya tapi Naku menolaknya. Ibu aku tidak akan ke mana-mana karena sekarang aku adalah istri Tuan Dutta. Mendengar perkataan Naku semua orang kaget. Kala segera mendekati Naku. Kau bilang ini pernikahan? Dutta menikahimu karena dia tidak sadar, api itu menyala karena miras yang dituangkan Dutta, lalu tanda di keningmu ini (sambil menunjuk kening Naku) bukanlah bubuk suci tapi ini adalah darah Dutta. Lalu ini (sambil menarik mangal sutra dari leher Naku) bukanlah mangal sutra. Ini hanyalah rantai yang diikatkan Dutta ke lehermu. Ayo pergi!!

Sambil tangannya memohon Naku mengatakan pada Kala bagaimana kakak bisa melakukan ini padaku. Tuan Dutta telah menikahiku di depan semua orang. 

Kau bisa pergi dan membeli mangal sutra di pasar dan memakainya seumur hidupmu. Kau bisa hidup sebagai istri Dutta tapi di luar sana bukan di rumah ini. Sekarang ayo pergi!! 

Badi segera menarik tangan putrinya dan berjalan ke luar dari rumah itu. Saat di jalan Naku masih bersikeras untuk kembali ke rumah Dutta tapi Ganpat menamparnya. Melihat itu Badi marah bagaimana kau bisa menampar putrimu sendiri. Ya sudah kalau kalian berdua ingin kembali ke rumah itu silakan tapi aku dan Serdji akan pergi. Ganpat segera menarik Serdji tapi Serdji menolaknya dan memeluk ibunya. Aku ingin bersama ibuku. Tapi Ganpat terus memaksa Serdji untuk ikut dengannya. Ganpat dan Serdji pergi meninggalkan Naku dan Badi.

Sekali lagi Badi berusaha meyakinkan Naku untuk ikut pergi tapi Naku bilang ia tidak bisa melarikan diri seperti ini. Badi mengatakan pada Naku bagaimana kau akan kembali ke sana, Tuan Dutta sangat membencimu. Sampai kapan tuan akan membenciku ibu? Aku akan mengubah kebenciannya menjadi cinta, aku pasti bisa mendapat kepercayaannya lagi ibu.

Kembali ke rumah Dutta. Semua orang kecuali Dutta sedang duduk di meja makan. Namun tak ada yang ingin mulai sarapan. Kala berusaha untuk meyakinkan ibunya agar ia mau makan kemudian ia menuangkan segelas jus dan memberikan pada ibunya. Tiba-tiba Dutta berteriak memanggil nama Naku. Nakusha....

Dutta mulai berjalan turun ke lantai bawah dengan ekspresi marah. Dia menanyakan pada semua orang di mana Nakusha. Tidak ada satu pun yang berani menjawab. Akhirnya Kala mendekati Dutta dan mengatakan bahwa Nakusha dan keluarganya telah melarikan diri. Kala menunjukkan mangal sutra (rantai emas) dan mengatakan pada Dutta bahwa Naku meninggalkan itu. Dutta segera mengambil mangal sutra itu dari tangan Kala dan segera berjalan ke luar rumah.

Di tempat lain Ganpat dan Serdji kembali kepada Badi dan Naku. Badi, mana mungkin aku meninggalkanmu, bisa apa aku tanpa dirimu. Badi pun segera menarik tangan Naku dan mengajaknya segera pergi. Saat mereka akan melanjutkan perjalanan untuk pergi tiba-tiba sebuah mobil Jeep berhenti mendadak di depan mereka dan keluarlah Tuan Dutta dari Jeep tersebut. Semua orang tampak kaget dan ketakutan.

Di rumah semua orang tegang. “Sebenarnya apa yang istimewa dari gadis itu sehinggga Dutta mengejarnya? Ia bahkan tidak pantas mendapatkan kebencian dari Dutta. Sebenarnya apa yang terjadi pada Dutta?” tanya Sudrajat. “Entahlah apa yang diinginkan Dutta, kita sudah membuang sampah itu tapi Dutta justru ingin mengambilnya kembali,” kata Kala.

Dutta segera berjalan mendekati Naku dan menarik tangannya. Dutta mulai berbicara pada Naku. Apa yang terjadi dengan cintamu Naku? Dalam waktu semalam saja cintamu padaku habis. Permainanmu memang sudah berakhir Naku tapi permainanku bahkan belum dimulai. Dia kemudian mengeluarkan mangal sutra dan mengikatnya di leher Naku. Dia memegang tangan Naku dan memintanya masuk ke mobil. Badi meminta pada Dutta untuk membiarkan Naku pergi. Tuan, kebencianmu hanya akan membuatnya dan dirimu terbakar, biarkanlah kami semua pergi. Melihat ekspresi Dutta yang semakin marah Badi pun segera diam dan segera masuk ke mobil Dutta bersama Ganpat dan Serdji.

Selanjutnya: Sinopsis Nakusha (Laagi Tujhse Lagan) Episode 87

Sebelumnya: Sinopsis Nakusha (Laagi Tujhse Lagan) Episode 65-82



m

No comments:

Post a Comment

Tata Tertib Berkomentar di Blog Ini:
-Dilarang promosi iklan
-Dilarang menyisipkan link aktif pada komentar
-Dilarang komentar yang berbau pornografi, unsur sara, dan perjudian