Friday, August 4, 2017

Sinopsis Nakusha (Laagi Tujhse Lagan) Episode 111



Episode dimulai dengan Dutta yang meminta Naku untuk keluar dari mobil karena mobil akan jatuh, tapi Naku menolak keluar, dia akan menghadapi kematian bersama Dutta. Anak buah Ana yang datang mulai menembaki mobil Dutta. Mereka berdua menunduk sehingga mobil jatuh ke jurang. Anak buah Ana melihat mobil Dutta telah jatuh dan mereka harus menemukan mayat Dutta sebagai bukti pada Ana atau Ana akan membunuh mereka.

Baji membawa Badi dan Serdji pergi. Badi bersikeras untuk kembali ke Naku tapi Baji mencegahnya karena itu berbahaya. Baji membawa mereka ke jalan dan melihat truk. Baji menghentikan truk itu dengan menodongkan pistolnya. Baji ternyata mengenal sopir truk itu, Baji meminta sopir itu untuk mengantarkan keluarganya pulang ke rumah Dutta (Badi dan Serdji). Setelah itu Baji kembali ke tempat mobil Dutta tadi. Ia melihat anak buah Ana pergi dan melihat mobil Dutta sudah tidak ada karena jatuh. Baji merasa sangat cemas dan mencoba menelepon ke ponsel Dutta. Ponsel Dutta aktif tapi tidak diangkat jadi Baji menyimpulkan bahwa Dutta masih hidup. Baji menelopon anak buahnya untuk menemuinya dan mencari Dutta dan Naku.

Ponsel Dutta berdering (karena Baji meneleponnya). Dutta terbangun dan merasa kesakitan, ia menemukan dirinya tersangkut di pohon besar. Ia mendengar ponselnya berdering dan mencoba mengambilnya tapi sayang ponsel itu terjatuh ke tanah. Lalu Dutta melihat anak buah Ana mencarinya. Dutta mencari pistolnya tapi ternyata dia tidak membawa pistol saat pergi tadi.

Dutta mengawasi anak buah Ana dari atas pohon. Anak buah Ana pergi dari tempat itu dan Dutta mulai menyadari bahwa ia jatuh tidak sendirian tapi bersama dengan Naku. Dutta mulai memanggil nama Naku dan melihat ke sekeliling sambil mengingat kata-kata Naku sebelum mereka terjatuh (Kau telah menghukumku karena cintaku, kau selalu mengambil keputusan atas diriku dan hari ini akau akan mengambil keputusanku sendiri, aku akan menghadapi kematian bersamamu).

Dutta melihat Naku terbaring di antara semak-semak. Anak buah Ana kembali ke tempat itu. Dutta masih mengawasi dari atas pohon dan terus melihat ke arah Naku, berharap anak buah Ana tidak melihat Naku. Setelah anak buah Ana pergi, Dutta turun dari pohon dan pergi ke Naku. Naku dalam posisi tengkurap, Dutta membalikkan badannya, membawa Naku di pelukannya dan memindahkannya ke tempat yang aman. Dutta mencoba membangunkannya dengan menepuk wajahnya. Naku tersadar dan melihat Dutta di hadapannya, Naku terlihat lega karena Dutta baik-baik saja. Naku berusaha bangun tapi dia merasa kesakitan jadi Dutta menggunakan tangannya untuk menyangga Nakusha. Dutta terus menatap Naku begitu pun Naku terus menatap ke wajah Dutta.

Naku melihat anak buah Ana tidak jauh dar mereka dan akan berteriak tapi Dutta segera menutup mulutnya dan memintanya diam. Dutta mengawasi anak buah Ana yang berkeliaran tidak jauh dari mereka berada. Naku yang ketakutan memeluk Dutta. Dutta meletakkan tangannya di bahu Naku untuk menenagkannya tapi matanya masih mengawasi anak buah Ana.

Di rumah ibu Dutta dan yang lainnya merasa cemas karena Dutta dan Baji masih belum kembali. Lalu datanglah Badi dan Serdji.


Kembali ke hutan. Naku menyadari bahwa baju bagian belakangnya sobek, dia berusaha menyembunyikannya dari Dutta karena bagian kulitnya tidak diberi pewarna hitam. Dutta mulai memarahi Naku. Karena dia tidak menuruti kata-katanya maka mereka mengalami masalah ini. Naku mengatakan pada Dutta bahwa semua yang terjadi adalah keputusan Tuhan. Tuhan telah menyelamatkan nyawa mereka berdua dan Dia selalu benar dengan keputusannya. Dutta dan Naku saling menatap. Dutta berdiri dan berjalan pergi dan meminta Naku mengikutinya.



m

No comments:

Post a Comment

Tata Tertib Berkomentar di Blog Ini:
-Dilarang promosi iklan
-Dilarang menyisipkan link aktif pada komentar
-Dilarang komentar yang berbau pornografi, unsur sara, dan perjudian