Saturday, August 5, 2017

Sinopsis Nakusha (Laagi Tujhse Lagan) Episode 117



Episode dimulai dengan Dutta terbangun pada pagi harinya dan menyadari bahwa seseorang telah menodongkan pistol ke kepalanya. Dutta berpikir itu anak buah Ana dan memintanya untuk menembaknya kalau berani. Pria itu bertanya pada Dutta siapa namanya. Dutta mengatakan pada pria tersebut bahwa bila dia tahu namanya maka dia tidak akan menembak. Naku terbangun dan menjerit. Pria itu menoleh ke arah Naku dan Dutta merebut pistol pria itu. Kali ini keadaan berbalik, Dutta yang menodongkan pistol pada pria itu. Dutta meminta Naku berdiri di belakangnya.

Dutta bertanya pada pria tersebut apa dia anak buah Ana. Pria itu mengatakan bahwa sepertinya dia pernah mendengar nama itu sebelumnya. Pria itu meminta Dutta untuk menceritakan tentang Ana lebih banyak. Dutta menjadi marah dan mengatakan padanya bahwa saat ini dialah yang memegang pistol dan pelatuknya ada di ujung jarinya dan Dutta meminta pria tersebut menunjukkan jalan keluar dari hutan. Pria itu berjalan pergi dan Naku memanggilnya paman. Dutta mengatakan pada Naku untuk tidak ikut campur. Pria itu menatap Naku mendengar Naku memanggilnya paman. Dan bertanya pada Dutta apa dia istrinya. Tidak ada yang menjawab pertanyaan pria itu. Pria itu meminta Dutta mengikutinya tapi Dutta sepertinya tidak percaya pada pria itu. Lalu pria itu meminta Naku mengikutinya, kalau kau ikut nanti suamimu yang keras kepala itu juga akan ikut. Naku mengikuti pria itu. Dutta sedikit heran karena melihat Naku mengikutinya tapi kemudian Dutta juga mengikuti mereka berdua.

Salah satu anak buah Ana yang selamat saat di hutan menyerang Dutta telah kembali ke tempat Ana dengan ketakutan. Ana datang mendekatinya dan memintanya memberitahu lokasi Dutta sekarang. Ana meletakkan peta hutan itu di meja dan meminta anak buahnya menunjukkan lokasi Dutta.

Di hutan sisi yang lain Baji dan anak buahnya terus mencari Dutta-Naku. Mereka melihat mayat salah satu anak buah Ana dan menduga bahwa Dutta sebelumnya melewati tempat itu. Mereka terus mencari Dutta-Naku.

Pria asing yang bersama Dutta-Naku meminta mereka berdua untuk berjalan di atas jejak kakinya dan jangan memilih jalan lain. Dutta yang sombong ini tidak mau mengikuti kata-kata pria itu dan akhirnya dia terperosok ke dalam perangkap hewan. Naku kaget melihat itu. Pria asing itu mentertawai keangkuhan Dutta yang tidak mau mengikuti kata-katanya. Dutta mengarahkan pistol yang dibawanya ke arah pria asing itu. Dutta menarik pelatuknya tapi ternyata pistol itu tidak ada pelurunya. Pria itu terus mentertawai Dutta dan mengatakan pada Naku bahwa meskipun suaminya itu terluka tapi dia masih bercanda. Dutta merasa sangat kesal. Pria itu berkata pada Duta bahwa dia pasti tidak pernah mendengarkan orang lain, ini adalah hutan dan itu bisa menghentikanmu. Aku masih belum bisa keluar dari hutan ini karena aku jatuh cinta dengan hutan ini tapi kau tidak menyukai hutan ini.


Pria asing itu mengulurkan tangannya pada Dutta untuk membantunya keluar dari perangkap itu. Dutta dengan ragu memegang tangan pria itu. Pria itu mengatakan bahwa rumahnya sudah dekat. Setelah sampai nanti berikan suamimu itu minuman jahe. Pria itu kembali memimpin jalan. Dutta meminta Naku berjalan di belakangnya karena mungkin masih ada perangkap lain jadi jika ada biar dia yang mendapatkannya. Mereka melewati jalan yang licin, Naku akan tergelincir karena ada arus sungai dan segera berpegangan pada tangan Dutta.



m

No comments:

Post a Comment

Tata Tertib Berkomentar di Blog Ini:
-Dilarang promosi iklan
-Dilarang menyisipkan link aktif pada komentar
-Dilarang komentar yang berbau pornografi, unsur sara, dan perjudian