Thursday, August 3, 2017

Sinopsis Nakusha (Laagi Tujhse Lagan) Episode 104



Episode dimulai dengan Ganpat, Baji, dan anak buahnya pergi berlari memasuki kuil dan melihat orang-orang Ana telah menodongkan senjata mereka ke kepala Dutta. Baji meminta orang-orang Ana untuk menurunkan senjatanya. Mereka saat ini berada di wilayah Dutta dan tidak akan bisa pergi dalam keadaan hidup. Anak buah Ana mengatakan bahwa selama senjatanya mengarah pada kepala Dutta maka tidak ada yang bisa menyentuh dirinya. Anak buah Ana meminta Baji dan para pengawalnya untuk meletakkan senjatanya. Demi keselamatan Dutta mereka menurut. Ganpat juga meletakkan pisau yang dibawanya.

Anak buah Ana bertanya pada Baji, “Baji apa kau tidak mengenaliku, aku adalah Janardhan”. Baji mencoba mengingatnya. Anak buah Ana mengejek Baji karena ia tidak waspada. Dutta mulai bersandiwara dengan berpura-pura menyalahkan Baji atas semua yang terjadi tapi saat dia menyalahkan Baji saat itu pula Dutta memberi kode pada Baji menggunakan tangannya untuk mengambil pisau yang di letakkan Ganpat di tanah dan menyelipkannya pada  Naku yang berdiri di belakang Dutta.

Baji mengerti kode Dutta dan diam-diam mengambil pisau itu saat orang-orang Ana tidak melihatnya. Ganpat melihat apa yang dilakukan Baji dan Baji menyuruhnya untuk diam saja. Orang-orang Ana lalu pergi mengambil pistol Baji dan para mengawalnya tapi untung Baji telah mengambil pisau Ganpat. Lalu Baji pergi ke arah Naku dan berpura-pura menyalahkan Naku. Dutta selalu mendapat masalah setelah bertemu dengan Naku. Semua terjadi karena Naku. Naku merasa sedih dengan perkataan Baji. Saat itu tanpa Naku tahu Baji menyelipkan pisau di gupatta Naku.

Anak buah Ana membawa Dutta menuruni kuil sambil tetap menodongkan pistol mereka. Mereka meminta Dutta untuk masuk ke dalam mobil. Dutta menutup pintu mobil dari luar dan orang-orang Ana mewaspadainya. Dutta mengatakan pada Janardhan bahwa ia baru saja menikah dan mereka akan membawanya ke tempat Ana. Ia tidak tahu apakah dia akan kembali dalam keadaan hidup atau mati, jadi ia meminta waktu untuk memeluk istrinya Naku untuk terakhir kali. Dutta berjalan menuju Naku. Orang-orang Ana terus bersikap waspada. Dutta memeluk Naku. Kala dan yang lainnya merasa aneh dengan sikap Dutta.

Dutta memeluk Naku dan mencari pisau yang diselipkan Baji ke gupatta Naku. Setelah menemukan pisau itu, Dutta mulai mengukur situasi dan saat dirasanya situasi tepat Dutta segera melemparkan pisau itu ke arah Janardhan. Pisau itu tepat mengenai tangan Janardhan yang memegang pistol sehingga ia menjatuhkan pistolnya. Dutta tidak menyia-nyiakan kesempatan itu. Dutta melakukan jungkir balik dan mengambil pistol yang dijatuhkan Janardhan dan mulai menembak Janardhan dan orang Ana lainnya. Mereka mencoba kabur tapi Dutta memerintahkan Baji dan anak buahnya untuk tidak membiarkan satu pun diantara mereka lolos. Naku jatuh pingsan karena kaget dengan situasi itu. Dutta menangkapnya dan menjatuhkan Naku pelan-pelan ke dalam pelukannya. Lalu membaringkannya di tanah dan menatapnya.



k


No comments:

Post a Comment

Tata Tertib Berkomentar di Blog Ini:
-Dilarang promosi iklan
-Dilarang menyisipkan link aktif pada komentar
-Dilarang komentar yang berbau pornografi, unsur sara, dan perjudian