Wednesday, August 9, 2017

Sinopsis Nakusha (Laagi Tujhse Lagan) Episode 133



Episode dimulai dengan Ana dan Suba Laksmi (Subu) menikmati tarian para penari. Ana membayangkan bahwa salah satu dari para penari itu adalah Nakusha yang cantik. Ana mendekati penari yang dia bayangkan sebagai Nakusha itu. Subu menyadari apa yang dibayangkan Ana dan dia meminta Ana dan para penari berhenti menari dan menghentikan perayaan itu dan jangan membuang waktu. Subu meminta Ana untuk melenyapkan Naku karena kematian Naku akan menjadi kematian Dutta sehingga dia tidak perlu membunuh Dutta karena Dutta akan meninggal dengan sendirinya. 

Ana merasa bahwa istrinya sedang memarahinya karena cemburu. Ana tahu bahwa kehidupan Dutta ada pada hati Naku tapi dia sekarang tidak ingin melenyapkan Naku. Ana berkata bahwa jika kau ingin melenyapkan kambing maka jangan memotong kakinya tapi langsung saja lehernya. Jadi An amelakukan sedikit perubahan dalam rencananya. Ana tidak akan melenyapkan Naku  tapi dia akan menikahi Naku. Suba sangat terkejut mendengar rencana suaminya itu dan dia teringat kata-kata pendeta bahwa Suba tidak punya hak atas apa yang terjadi nanti karena semua terjadi atas kehendak Tuhan. Suba juga teringat ucapan Ana bahwa setiap doa Suba untuknya tidak akan sia-sia. Ana akan menganggap Tuhan sebagai saksi bahwa di halaman rumahnya dia akan menikahi Nakusha. 

Suba bertanya kenapa Ana melakukan ini padanya. Ana berkata, “Kau adalah Subu, kau menguasai hatiku dan kau akan selalu begitu tapi dia ingin melakukan sedikit permainan”. Untuk melemahkan Dutta, Ana ingin menjadikan Naku miliknya. Ana tidak ingin membuang-buang waktu lagi karena Dutta pasti sudah ada dekat dengannya. “Hei Subu, hari ini adalah hari ulang tahun pernikahan kita, jangan kesal dan menangis. Ya, pernikahan ini hanya sebuah permainan, permainan untuk memberi Dutta penderitaan. Sekarang beritahu aku satu hal, setelah aku menikah denganmu apakah aku pernah mengingat istri pertamaku? Tidak pernah kan. Kau tahu kenapa? Karena aku sangat mencintaimu. Kau duduk saja sekarang!”

Ana meminta anak buahnya untuk memanggil pendeta dan segera membawanya padanya. Ana kembali berkata pada istrinya, “Subu, hari ini hari ulang tahun pernikahan kita, bolehkah aku memberitahumu sesuatu? Tolong jangan kau pedulikan hari ini, kau santai saja, aku tidak ingin melihat air matamu menetes. Aku hanya ingin Naku dan satu hal yang harus kau mengerti dengan baik hari ini dan seterusnya. Aku pasangan hidup kalian berdua. Itulah hidup”.

Di luar rumah Ana, Baji dan Dutta masih bersembunyi di balik pohon. Baji mengatakan pada Dutta bahwa dia yang akan mengurus anak buah Ana yang ada di hadapan mereka saat ini. Baji dan Dutta berjabat tangan dan kemudian Baji pergi.

Nakusha di kamar duduk dan berdoa pada Tuhan untuk melindungi Dutta karena dia adalah orang yang baik. Naku yakin bahwa Dutta akan menang dan sangat percaya itu.
Baji melepas satu tembakan ke atas untuk mengecoh anak buah Ana. Dua anak buah Ana pergi menuju asal suara tembakan itu. Baji bersembunyi dengan merayap ke semak-semak. Sekarang Dutta punya kesempatan untuk masuk ke dalam rumah Ana. Baji kemudian juga berhasil masuk ke rumah Ana. Ana sedang duduk menyaksikan tarian. Dutta sudah ada di dalam rumah Ana. Satu anak buah Ana melihatnya dan Dutta menghajarnya. Dutta melihat An asedang duduk menikmati tarian. Saat itulah Dutta mengingat film yang dikirimkan Ana padanya yang mengundangnya untuk datang menemuinya dan bagaimana Ana menjadikan Naku sebagai orang-orangan sawah. 

Mata Dutta terus mencari keberadaan Naku tapi tidak melihat Naku di antara para penari. Saat mata Dutta sedang mencari Naku, Dutta menyadari seseorang di belakangnya.



k

No comments:

Post a Comment

Tata Tertib Berkomentar di Blog Ini:
-Dilarang promosi iklan
-Dilarang menyisipkan link aktif pada komentar
-Dilarang komentar yang berbau pornografi, unsur sara, dan perjudian