Wednesday, August 9, 2017

Sinopsis Nakusha (Laagi Tujhse Lagan) Episode 137




Episode dimulai dengan Dutta melepaskan tangan Naku dan mulai berjalan ke arah Ana. Ana juga berjalan mendekati Dutta. Dutta berkata, “Baji, perang ini antara aku dengan Ana, pergilah sekarang!” Tapi kak...” Dutta meminta Baji menurunkan senjatanya dan Baji menurutinya. “Waktu yang telah dinantikan sudah tiba Ana, kau telah membuatku tidak sadar dan menculik istriku. Itu sangatlah mudah Ana tapi hari ini aku ada di hadapanmu. Hari ini pun di hadapanku kau mencoba menyentuh istriku atau menyuruh anak buahmu untuk memukul Dutta. Kau menginginkan pertemuan dari hati ke hati, aku akan memberikan pertemuan tangan ke tangan. Aku akan menggunakan tangan kosong”. Dutta melempar pistolnya ke belakang. “Kau pun dengan tangankosong, aku akan sendirian dan kau juga akan sendirian” lanjut Dutta.
.....
“Aku menyukai gayamu, hebat... dengarkan..tidak ada yang akan memisahkan kami, simpan senjata kalian” perintah Ana pada semua anak buahnya. Dutta kembali mengingat bagaimana Ana menculik Naku dan menjadikannya sebagai orang-orangan sawah. Dutta mengepalkan kedua tangannya dengan penuh kemarahan. Naku, Suba, Baji, dan semua orang merasa tegang. Ana melempar handuk yang biasa dibawanya kemana pun dia pergi. Pertarungan Dutta-Ana dimulai. Mereka berusaha saling memukul. Tapi Dutta yang paling banyak mendapat kesempatan memukul mungkin karena hatinya benar-benar sangat marah. Suba merasa terluka melihat suaminya dipukul. Baji dan naku tegang tapi menikmati pertarungan ini. Ana terus mencoba memukul Dutta tapi Dutta selalu berhasil menghindarinya dan berbalik memukuli dan menendang Ana. Sekali Ana berhasil memukul Dutta dan Naku serta Baji khawatir. Tapi Dutta berhasil membalas dengan menendang  dan memukul Ana. Ana pun terjatuh ke lantai. Ana mencoba berdiri tapi tidak sanggup lagi. Suba terlihat sangat sedih. Saat mencoba bangun lagi, Ana melihat pistol di lantai dan segera mengambilnya dan menodongkannya ke kepala Nakusha. “Hei, jangan... jangan Ana, jangan lakukan” teriak Dutta. Baji kaget karena itu tidak terduga. Naku sama sekali tidak terlihat takut atau panik seakan tidak masalah bila dia mati saat itu.

“Kau bilang apa Dutta?” tanya Ana. “Jangan! jangan lakukan Ana!” kata Dutta.

“Semuanya adil dalam cinta dan perang, kau pasti pernah mendengarnya” kata Ana. 

Ana bersiap menarik pelatuknya. Dutta dan Baji semakin tegang. Dutta berlari ke arah Ana untuk menghentikannya dan dorrr.....Naku terjatuh dan Dutta menangkapnya.




k

No comments:

Post a Comment

Tata Tertib Berkomentar di Blog Ini:
-Dilarang promosi iklan
-Dilarang menyisipkan link aktif pada komentar
-Dilarang komentar yang berbau pornografi, unsur sara, dan perjudian